Naomi Osaka Konsisten pada Laga Penting Grand Slam
Strategi tepat Naomi Osaka untuk segera merebut poin membawanya mengatasi perlawanan sulit Hsieh Su Wei. Dia mempertahankan rekor tak terkalahkan di delapan besar Grand Slam.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
MELBOURNE, SELASA — Naomi Osaka mempertahankan rekor tak terkalahkan begitu memasuki babak-babak akhir turnamen Grand Slam. Kali ini, kemenangan pada babak delapan besar mengantarkannya pada semifinal Australia Terbuka untuk kedua kali, setelah dia juara pada 2019.
Osaka memenangi salah satu laga yang paling diantisipasinya di Melbourne Park tahun ini, yaitu melawan Hsieh Su Wei (Taiwan) pada babak keempat. Meski lebih berprestasi pada nomor ganda, Hsieh menjadi salah satu petenis putri yang paling ditakuti karena keunikan cara bermainnya.
Namun, ketika pertemuan sesama petenis Asia tersebut terjadi di Rod Laver Arena, Selasa (16/2/2021), Osaka tampil dominan. Petenis Jepang unggulan ketiga itu menang, 6-2, 6-2, dan menjadi petenis pertama yang lolos ke semifinal. Lawannya pada babak empat besar adalah pemenang laga Serena Williams melawan Simona Halep yang akan berlangsung mulai pukul 15.00 WIB.
Skor kemenangan atas Hsieh kali ini menjadi yang paling telak dibandingkan dengan empat kemenangan dari lima pertemuan sebelumnya. Tiga kemenangan di antaranya didapat melalui pertandingan tiga set.
Meski demikian, Osaka menilai pertandingan itu tak dimenanginya dengan mudah. Enam dari 16 gim yang dimainkan berlangsung dalam perebutan poin hingga empat kali deuce. Osaka juga beberapa kali kesulitan menerka arah pukulan Hsieh. ”Pertandingan melawan Hsieh selalu menjadi sebuah pertempuran,” katanya.
Hsieh, petenis peringkat ke-71 dunia berusia 35 tahun, memang dikenal sebagai petenis yang memiliki jenis pukulan menyulitkan. Ketika kebanyakan petenis mengandalkan pukulan keras dari baseline, Hsieh cerdik mengubah-ubah arah pukulan, juga dengan laju yang variatif hingga lawan sering kali mati langkah.
Sebelum pertandingan, Osaka bahkan menyebut bahwa dia selalu kebingungan dengan cara Hsieh memilih jenis pukulan. ”Jika diibaratkan permainan video, saya tak akan memilih dia sebagai karakter untuk menjadi lawan saya. Cara bermainnya menyenangkan dilihat, tetapi tidak menyenangkan untuk dihadapi,” kata Osaka.
Pelatih Serena Williams Patrick Mouratoglou menilai Hsieh memiliki koordinasi mata dan lengan yang luar biasa. ”Dia melihat bola dengan lebih awal hingga bisa mengantisipasinya dengan lebih cepat. Maka, gerakannya pun efektif. Melawan petenis seperti itu memang menyulitkan,” katanya.
Cara bermain unik itu akhirnya bisa dikendalikan Osaka dengan pukulan kencang dan akurat dari baseline. Dia berusaha menyelesaikan setiap perebutan poin secepat mungkin untuk mengurangi kesulitan menerka-nerka pukulan Hsieh saat terjadi reli lebih dari lima pukulan.
Statistik membuktikan efektifnya taktik itu. Osaka mendapat 48 poin dari permainan pendek hingga empat pukulan, unggul dari Hsieh dengan 26 poin. Sebaliknya, dia kalah ketika permainan berlangsung dalam reli 5-8 pukulan. Dia mendapat 10 poin dari reli ini, dibandingkan Hsieh dengan 15 poin.
Dia melihat bola dengan lebih awal hingga bisa mengantisipasinya dengan lebih cepat. Maka, gerakannya pun efektif. Melawan petenis seperti itu memang menyulitkan.
”Skornya mungkin terlihat dominan, tetapi saya memenangi pertandingan tadi dengan tidak mudah,” ujar Osaka.
Hsieh, yang menjadi unggulan pertama pada ganda putri bersama Barbora Strycova dan kalah pada babak kedua, mengakui efektifnya antisipasi dari Osaka. ”Mungkin hanya ada dua poin pada saat-saat akhir saya bisa bermain baik. Oke, mungkin lain kali,” katanya.
Selalu menang
Dengan kemenangan tersebut, Osaka mempertahankan empat kemenangan dari empat perempat final Grand Slam. Dari kemenangan pada tiga perempat final sebelumnya, pada Amerika Serikat Terbuka 2018 dan 2020 serta Australia Terbuka 2019, Osaka tak terhenti hingga merebut gelar juara. Kemenangan atas Hsieh juga memperpanjang kemenangan beruntun, menjadi 12, dalam dua Grand Slam terakhir setelah menjuarai AS Terbuka 2020.
Lawannya pada semifinal adalah Serena atau Halep, yang juga disebut-sebut sebagai favorit juara Australia Terbuka 2021. Serena tujuh kali juara di Melbourne Park dan tengah memburu gelar Grand Slam ke-24. Dia membawa misi menyamai rekor Margaret Court sebagai petenis dengan gelar Grand Slam terbanyak di nomor tunggal.
Sementara itu, Halep bertekad mencapai hasil lebih baik dibandingkan dengan final pada 2018 ketika dikalahkan Caroline Wozniacki. Halep juga ingin mengulang kemenangan atas Serena pada pertemuan terakhir mereka, final Wimbledon 2019.
”Ya, saya tahu siapa calon lawan berikutnya. Biasanya saya tidak pernah melihat undian, tetapi kali ini banyak orang membicarakan undian saya sehingga saya tahu perkiraan lawan berikutnya. Akan menyenangkan bisa bertemu salah satu di antara Serena atau Simona. Saya akan menonton pertandingan mereka,” tutur Osaka.
Persaingan perempat final tunggal putri lainnya akan berlangsung pada Rabu, antara Ashleigh Barty dan Karolina Muchova serta Jennifer Brady melawan Jessica Pegula. Kecuali Barty, yang mencapai semifinal 2020, tiga lainnya adalah pendatang baru dalam perempat final Australia Terbuka. Muchova dan Pegula bahkan baru kali ini menembus delapan besar Grand Slam.
Adapun perempat final tunggal putra mempertemukan Grigor Dimitrov dengan petenis kualifikasi, Asian Karatsev, dan Novak Djokovic dengan Alexander Zverev, Selasa. Persaingan ”panas” Daniil Medevev melawan Andrey Rublev dan Rafael Nadal melawan Stefanos Tsitsipas akan berlangsung pada Rabu. (AP/AFP/REUTERS)