Joan Mir menyadari dirinya akan berada dalam tekanan sejak awal musim MotoGP 2021. Sebagai juara bertahan, dia akan menjadi pebalap untuk dikalahkan oleh lawan-lawannya, termasuk rekan setimnya di Suzuki, Alex Rins.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
ANDORRA, MINGGU — Raungan motor-motor prototipe di Sirkuit Losail, Qatar, pada awal Maret mendatang, akan menandai pergulatan Joan Mir dengan ”teman” barunya, yaitu tekanan psikologis. Sebagai juara dunia MotoGP, Mir akan diimpiit dari dua arah, lawan-lawan dari luar dan kemampuan diri mengatasi tekanan. Musim lalu, dia bisa membalap dengan lepas dan menjadi juara dunia karena tidak menggendong status juara dunia. Kini, situasi berbeda, dan dia harus berteman dengan tekanan untuk mempertahankan gelar.
”Saya akan langsung mendapat tekanan tahun ini. Tahun lalu saya sudah merasakan tekanan, tetapi itu tidak memengaruhi saya secara negatif. Ini sesuatu yang harus kami lakukan lagi musim ini,” ujar Mir dikutip Crash, Minggu (7/2/2021).
”Dan, jika saya mendapat tekanan ini sejak balapan pertama, itu berarti kami akan berada pada 100 persen di balapan pertama. Jadi saya pikir ini akan menjadi sangat penting dan kunci musim ini untuk mengambil tekanan itu dengan cara yang positif,” lanjut pebalap asal Spanyol itu.
Musim lalu, Mir mulai merasakan tekanan saat mengambil pimpinan klasemen dari Fabio Quartararo. Dia pun semakin dekat dengan gelar juara, tetapi musim menyisakan tiga balapan, Mir belum juga memenangi balapan. Namun, dia mampu mengatasi tekanan itu dengan fokus pada tiap balapan. Mir akhirnya finis terdepan pada seri Eropa di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia.
”Pendekatan saya pada kejuaraan, saya menjalani balapan demi balapan. Saya tidak terlalu memikirkan kejuaraan. Di setiap balapan saya semakin memikirkan (kejuaraan), tetapi mungkin saya tidak memikirkan itu sebanyak pebalap lain,” ungkap Mir setelah dua kali finis di posisi tiga di Aragon.
Musim ini, tekanan akan semakin besar dan muncul sejak awal musim. Bahkan, tekanan itu tidak hanya dari luar, tetapi juga dari dalam. Persaingan dengan Alex Rins tidak akan bisa dihindari karena rekan setimnya itu juga memburu gelar juara.
Musim ini, tekanan akan semakin besar dan muncul sejak awal musim. Bahkan, tekanan itu tidak hanya dari luar, tetapi juga dari dalam. Persaingan dengan Alex Rins tidak akan bisa dihindari, karena rekan setimnya itu juga memburu gelar juara. Jika tidak cedera bahu saat sesi kualifikasi seri pertama musim lalu, Rins juga berpotensi menjadi juara. Dia baru bangkit setelah cederanya membaik pada seri kedelapan, di mana dia finis ketiga di Catalunya. Rins mengakhiri musim 2020 di posisi ketiga, hasil yang menegaskan kemampuannya bersaing meraih gelar juara.
Selain persaingan dengan rekan setim dan tekanan dari penalap tim lain, Mir juga tidak lagi dipimpin oleh Davide Brivio. Manajer tim Suzuki Ecstar itu mengundurkan diri untuk bergabung dengan tim Alpine Formula 1. Brivio yang menjadi arsitek Suzuki sejak persiapan kembali ke MotoGP, meninggalkan lubang besar. Suzuki memutuskan tidak mengganti Brivio musim ini.
Namun, kepergian Brivio itu tidak mengendurkan optimisme Suzuki untuk menjadi lebih baik. Setelah dua pebalapnya finis pertama dan ketiga dalam klasemen akhir, serta meraih status tim terbaik, Suzuki kini menargetkan juga gelar konstruktor terbaik. Musim lalu, konstruktor terbaik diraih Ducati.
”Saya sangat senang mendengar targetnya adalah yang itu. Itu berarti mereka mendorong untuk membuat tim ini menjadi lebih baik dari saat ini,” ujar Mir.
”Mereka yang lebih tahu dibandingkan yang lainnya bahwa sangat sulit untuk menang setiap tahun dan membuat hasil super bagus setiap tahun. Tetapi, yang pasti, jika kami terus dengan mentalitas itu, maka kami akan bisa melakukan itu—jika bukan tahun ini, kami akan bisa mengulangi itu. Saya 100 persen yakin,” ujar Mir.
Pebalap berusia 23 tahun itu juga terkejut dengan kepergian Brivio, sama seperti yang dirasakan oleh Rins. ”Saya sangat terkejut ketika pertama kali mendengar kabar itu,” ujarnya.
”Tetapi, saya pikir di dalam Suzuki kami memiliki orang-orang yang sangat kompetitif yang bisa mengelola situasi (tanpa merekrut manajer baru) dengan cara yang terbaik. Itulah mengapa saya tenang. Saya pikir Sahara-san (Shinichi Sahara, kepala proyek Suzuki MotoGP), dan di dalam Suzuki, akan melakukan yang terbaik untuk Suzuki. Itu juga yang terbaik bagi saya. Jadi saya tidak khawatir,” lanjut Mir.
Mir secara bertahap beradaptasi dengan perubahan yang terjadi menjelang musim ini. Dia mempersiapkan mental untuk mempersiapkan dirinya siap 100 persen, fisik dan mental, untuk menghadapi persaingan juara MotoGP 2021. Terkait potensi persaingan dengan Rins pun, dia menyadari rekan setimnya itu akan sangat kompetitif dalam kondisi bugar.
”Tidak, saya pikir Alex akan sekuat musim lalu. Alex cedera pada bagian pertama musim lalu, tetapi kemudian dia menjadi semakin kompetitif. Kami saling bersaing di setiap Grand Prix. Dia finis ketiga pada akhirnya,” ujar Mir.
”Saya pikir semua orang melakukan kesalahan, itu tidak mudah menjalani musim tanpa kesalahan. Cedera, kecelakaan, itu selalu menjadi bagian dari pekerjaan kami dan kami harus mengelola itu sebagai mungkin yang kami bisa. Saya pikir Alex melakukan pekerjaan yang bagus dalam hal itu. Dia pasti akan kompetitif, tetapi tidak lebih kompetitif, dia sudah sangat kuat,” ujar Mir.
Rins secara tegas menyatakan lawan utamanya musim ini adalah juara musim lalu sekaligus rekan setimnya, Mir. ”Lawan pertama adalah rekan satu tim, jadi satya akan memberikan 100 persen untuk mengalahkan dia (Mir). Dia yang pertama. Dia meraih gelar juara musim lalu dan pasti dia ingin mempertahankan itu,” ujar Rins kepada MotoGP.
”Itu menjadi motivasi bagi saya. Joan menyelesaikan pekerjaan dengan sangat baik tahun lalu dan lawan pertama adalah rekan setim jadi saya akan memberikan 100 persen untuk mengalahkan dia,” kata pebalap asal Spanyol itu.
Terkait cedera bahu kanannya, Rins mengaku sudah pulih dan tidak ada lagi rasa sakit. ”Saya sangat terkesan. Bahu dalam kondisi sangat baik, di pusat kebugaran saya tidak memiliki masalah apa pun sekarang. Sebelumnya dengan masalah di bahu kanan, kadang di pusat kebugaran ada masalah, tetapi sekarang saya merasa sempurna. Sekarang saya dalam situasi yang lebih baik dengan bahu, lebih stabil. Saya siap, target kami adalah berada di depan dan bertarung untuk juara dunia,” ujar Rins.
MotoGP musim 2021 akan diawali dengan tes shakedown untuk para pebalap rookie dan penguji, pada 5 Maret di Sirkuit Losail Qatar. Tes resmi untuk para pebalap utama akan berlangsung pada 6-7 Maret, dan 10-12 Maret. Balapan pertama dan kedua akan berlangsung di Qatar pada 28 Maret dan 4 April.