Kekuatan tim yang merata membawa Rusia menjadi juara Piala ATP. Daniil Medvedev dan Andrey Rublev mengalahkan Italia di final, melengkapi prestasi tak terkalahkan keduanya sepanjang turnamen.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
MELBOURNE, MINGGU — Diperkuat dua petenis peringkat 10 besar dunia, Rusia membuktikan diri menjadi tim terkuat. Penampilan gemilang Daniil Medvedev dan Andrey Rublev sepanjang pekan ini membawa Rusia menjadi juara turnamen beregu putra, Piala ATP, di Melbourne Park, Australia.
Trofi juara didapat Rusia setelah mengalahkan Italia, 2-0, pada final yang berlangsung di Rod Laver Arena, Melbourne Park, Minggu (7/2/2021). Rusia pun menjadi tim kedua, setelah Serbia, yang berhak atas gelar dari kejuaraan yang diselenggarakan sejak 2020 tersebut. Tahun ini, Serbia tersingkir pada penyisihan grup.
Rublev, tunggal kedua Rusia yang berperingkat kedelapan dunia, menyumbangkan kemenangan pertama setelah mengalahkan Fabio Fognini, 6-1, 6-2. Medvedev, peringkat keempat dunia, menentukan kemenangan timnya setelah menang atas Matteo Berrettini, 6-4, 6-2. Dengan format dua tunggal dan satu ganda, nomor ganda pun tak dipertandingkan.
Kemenangan pada final menjadi kemenangan keempat bagi Medvedev dan Rublev. Mereka tak pernah kalah sejak pertandingan penyisihan grup dengan format round robin.
”Saya berterima kasih kepada tim, kepada Andrey karena selalu menang dalam setiap pertandingan. Terima kasih telah bersama saya dan bisa mendapat trofi juara bersama-sama,” komentar Medvedev dalam situs web ATP.
Hasil tersebut membuktikan kekuatan Rusia yang lebih merata meski hanya ditempatkan sebagai unggulan keempat. Status unggulan dan 12 tim peserta didasarkan pada posisi petenis terbaik tiap-tiap negara dalam daftar peringkat dunia.
Mantan petenis nomor satu dunia yang menjadi komentator turnamen, Jim Courier, menilai, penampilan pada Piala ATP menjadi modal yang baik bagi Medvedev dan Rublev untuk tampil dalam Australia Terbuka. Keduanya belum pernah melewati babak keempat kejuaraan yang disebut sebagai ”Happy Slam” tersebut.
Piala ATP menjadi salah satu dari enam kejuaraan yang digelar di Melbourne Park sepanjang pekan ini sebagai panggung pemanasan petenis menuju Australia Terbuka, 8-21 Februari. Kejuaraan digelar pada masa jeda antara waktu karantina dan turnamen berlevel Grand Slam tersebut.
Sejak semua peserta internasional tiba di Australia pada 15 Januari, mereka diwajibkan menjalani karantina selama dua pekan. Setiap petenis diberi waktu maksimal lima jam untuk berlatih setiap hari, jika mendapat hasil tes negatif Covid-19.
Sebanyak 72 petenis bahkan tak bisa berlatih di lapangan karena wajib menjalani karantina ketat. Mereka tak diperbolehkan keluar kamar karena berada dalam satu pesawat dengan penumpang yang positif Covid-19 ketika dites di Australia. Asosiasi Tenis Australia (TA) menyediakan 17 pesawat sewa yang mengangkut peserta internasional dari Los Angeles, Amerika Serikat; Dubai, Uni Emirat Arab; dan Singapura.
Dengan kondisi tersebut, peserta Piala ATP pun menyampaikan rasa terima kasih atas penyelenggara kejuaraan. ”Terima kasih kepada Pemerintah Australia dan panitia yang telah menyelenggarakan kejuaraan ini di tengah situasi sulit, juga untuk penonton yang datang ke stadion,” ujar kapten tim Rusia, Evgeny Donskoy.
Saya berterima kasih kepada tim, kepada Andrey karena selalu menang dalam setiap pertandingan. Terima kasih telah bersama saya dan bisa mendapat trofi juara bersama-sama.
Komentar serupa disampaikan Medvedev. Dia pun berharap suasana yang menyenangkan berlanjut ke Australia Terbuka dalam dua pekan ke depan.
Ashleigh Barty Juara
Dari turnamen putri WTA 500 Yarra Valley Classic, petenis nomor satu dunia, Ashleigh Barty, mendapat bekal baik menuju Australia Terbuka. Dia menjuarai turnamen tersebut setelah mengalahkan Garbine Muguruza, 7-6 (7-3), 6-4, pada final, Minggu. Ini menjadi kemenangan ketiga Barty dari empat pertemuan dengan Muguruza.
”Terima kasih kepada panitia yang telah membuat turnamen ini bisa berjalan dengan baik. Dari sudut pandang pemain, saya merasa sangat bersyukur. Ditambah dengan adanya penonton, ini seperti keajaiban,” ujar Barty di hadapan penonton di Margaret Court Arena, Melbourne Park.
Setelah ini, juara Perancis Terbuka 2019 tersebut akan melanjutkan perjalanan di hadapan publiknya sendiri dalam ajang yang lebih besar. Berada paruh undian atas, Barty mengawali penampilan pada Selasa untuk melawan petenis Montenegro, Danka Kovinic. Barty berada pada paruh yang sama dengan juara bertahan Sofia Kenin, peringkat kelima dunia Elina Svitolina, dan dua kali juara Australia Terbuka, Victoria Azarenka.
Perjalanan Barty menuju laga puncak seharusnya lebih mudah dibandingkan dengan petenis yang bergabung pada paruh bawah undian. Di sini, akan berkumpul para juara Grand Slam, yaitu Muguruza, petenis nomor dua dunia Simona Halep, Naomi Osaka, Bianca Andreescu, Petra Kvitova, dan tujuh kali juara di Melbourne Park, Serena Williams. Persaingan keras paruh ini akan dimulai Senin. (AP)