Meski menang relatih mudah, Naomi Osaka tetap merasa gugup pada laga pertamanya musim ini. Tujuh turnamen tenis internasional 2021 dimulai bersamaan di Australia.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
MELBOURNE, SELASA — Naomi Osaka hanya membutuhkan waktu 1 jam 10 menit untuk mengalahkan Alize Cornet di Margaret Court Arena, Melbourne Park, Australia. Namun, siapa yang mengira, Osaka bermain dengan rasa gugup sejak memasuki lapangan hingga pertandingan selesai.
”Sangat menyenangkan bisa kembali bertanding di depan banyak orang. Namun, sebenarnya saya gugup sepanjang pertandingan sejak berjalan memasuki lapangan, bahkan hingga poin terakhir,” ujar Osaka setelah mengalahkan Cornet, 6-2, 6-2, pada babak kedua Turnamen Gippsland Trophy, Selasa (2/2/2021).
Turnamen pada 31 Januari-6 Februari tersebut adalah satu dari tujuh turnamen yang digelar di ”gelembung” Melbourne sebagai ajang pemanasan untuk Grand Slam Australia Terbuka, 8-21 Februari. Osaka ditempatkan sebagai unggulan kedua dalam turnamen kategori WTA 500 itu di bawah Simona Halep.
Meski tiga kali menjuarai Grand Slam, yaitu Australia Terbuka 2019 serta AS Terbuka 2018 dan 2020, Osaka merasakan, pertandingan pertama pada setiap musim selalu membuatnya gugup. ”Apalagi, turnamen ini berlangsung di lingkungan yang biasanya digunakan untuk Grand Slam. Itu menambah daftar kesulitan,” lanjut petenis yang mendapat bye pada babak pertama, keuntungan yang diberikan kepada 10 petenis unggulan teratas.
Seperti semua petenis yang akan tampil di Australia Terbuka, Osaka bermain dalam turnamen di Melbourne Park setelah menjalani karantina dua pekan sejak 15 Januari. Bersama petenis putra dan putri peringkat tiga besar dunia lainnya, Osaka menjalani karantina di Adelaide. Adapun peserta lainnya mengikuti karantina di Melbourne.
Seusai masa karantina, mereka pun tersebar tampil dalam tujuh turnamen yang digelar serentak pekan ini. Osaka, Halep, dan rekan-rekan mereka antusias tampil di panggung yang mengawali musim kompetisi 2021, setelah sebagian besar kejuaraan pada 2020 dibatalkan karena pandemi Covid-19, termasuk Grand Slam Wimbledon. Dua Grand Slam pada masa pandemi, yaitu AS dan Perancis Terbuka, digelar hanya dalam selang sepekan sehingga tak semua petenis top bisa mengikuti keduanya.
Sebenarnya saya gugup sepanjang pertandingan sejak berjalan memasuki lapangan, bahkan hingga poin terakhir.
Osaka, misalnya, absen di Perancis Terbuka, 27 September-11 Oktober 2020, karena cedera hamstring setelah menjuarai AS Terbuka, 31 Agustus-13 September. Perjalanan menuju gelar juara AS Terbuka dan kemenangan atas Cornet akhirnya memperpanjang catatan 12 kemenangan beruntun petenis Jepang tersebut sejak WTA Premier Cincinnati. Osaka lolos ke final turnamen pemanasan AS Terbuka tersebut, tetapi mundur sebelum bertanding melawan Victoria Azarenka karena cedera.
”Setiap memasuki turnamen, saya berusaha mengerahkan semua kemampuan. Menghadapi musim ini, saya pun membawa banyak bekal dari yang saya pelajari ketika tak ada turnamen pada 2020. Saya banyak berkomunikasi dengan tim karena saya sangat memercayai mereka. Jadi, bisa saya katakan, saya membawa banyak pengalaman baru untuk tampil musim ini,” tutur petenis yang aktif dalam gerakan menentang rasialisme tersebut.
Kemenangan mudah juga didapat Garbine Muguruza dalam babak kedua turnamen Yarra Valley Classic. Petenis Spanyol itu mengalahkan Alison Van Uytvanck, 6-2, 6-0, untuk berhadapan dengan Anastasia Pavlyuchenkova pada babak ketiga.
Dari turnamen beregu putra Piala ATP, petenis peringkat kedua dunia, Rafael Nadal, batal membela Spanyol ketika berhadapan dengan Australia pada penyisihan Grup B. Nadal tidak jadi bertanding karena sakit pada punggung bawah.
Meski tanpa Nadal, Spanyol menang atas Australia, 3-0, melalui kemenangan Pablo Carreno Busta, Roberto Bautista Agut, dan Busta/Marcel Granollers. Spanyol menjadi satu-satunya tim yang memenangi semua pertandingan pada penampilan hari pertama.
Tim pemenang lainnya menyelesaikan laga dengan skor 2-1, yakni Rusia atas Argentina pada Grup D, serta Serbia atas Kanada (Grup A). Kejutan terjadi ketika unggulan ketiga, Austria, dikalahkan Italia, 1-2 pada persaingan Grup C.
Federer akan kembali
Setelah melewatkan Australia Terbuka karena cedera lutut kanan, Roger Federer berencana tampil pada turnamen level kecil ATP 250 Doha, Qatar, 8-13 Maret. Lembaga penyiaran di Swiss, SRF, memberitakan, Federer akan tampil pada turnamen yang dijuarainya pada 2005, 2006, dan 2011 tersebut.
”Saya ingin merasakan kembali kemenangan dalam ajang besar. Namun, untuk mencapai itu, harus melalui jalan panjang dan berat. Setelah berpikir panjang, kapan dan di mana saat yang tepat untuk kembali, saya memutuskan akan tampil pada turnamen kecil agar tekanannya tak terlalu besar,” tutur Federer, yang terakhir kali menjuarai Grand Slam pada Australia Terbuka 2018.
Setelah menjalani dua kali operasi lutut kanan pada 2020, yang membuatnya hanya tampil di Australia Terbuka, Federer memilih memberi waktu untuk istri dan keempat anaknya serta memulihkan diri dari cedera.
”Namun, pada akhirnya saya selalu penasaran untuk mengecek skor dan menonton pertandingan. Padahal, saya biasanya tak pernah melakukan itu saat tak bertanding,” kata petenis yang akan berusia 40 tahun pada tahun ini. (AFP/REUTERS)