Arsenal menahan imbang Manchester United, 0-0, dan berhasil mempersulit langkah tim “Setan Merah” untuk kembali ke puncak klasemen. MU harus siap ditinggal Manchester City dalam perburuan gelar.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·3 menit baca
LONDON, MINGGU — Manchester United kembali gagal meraih poin penuh seusai ditahan imbang Arsenal, 0-0, di Stadion Emirates, London, Minggu (31/1/2021) dini hari WIB. Hasil imbang ini membuat MU kehilangan pijakan untuk kembali ke puncak klasemen Liga Inggris yang saat ini dihuni Manchester City.
Satu poin dari hasil imbang ini hanya bisa mengantar MU ke posisi kedua klasemen dengan koleksi 41 poin. Namun, MU saat ini sudah menjalani 21 laga. Adapun tetangganya, City, telah mengumpulkan 44 poin dari 20 laga seusai mengalahkan Sheffield United, 1-0, Sabtu (30/1/2021) malam.
City punya peluang untuk semakin meninggalkan MU jika mampu mengalahkan Burnley pada laga berikutnya atau pada laga ke-21. Tim ”Setan Merah” tetap tidak bisa menggusur City meski bisa mengalahkan Southampton pada laga berikutnya. Situasi akan lebih baik bagi MU apabila mereka bisa mengalahkan Arsenal.
Namun, Arsenal tetap melanjutkan tren positif mereka untuk terus memperbaiki posisi mereka di klasemen. Tim asuhan manajer Mikel Arteta ini tampil tidak terkalahkan dalam tujuh laga Liga Inggris terakhirnya sejak bisa mengalahkan Chelsea, 3-1, pada akhir Desember lalu. Perkembangan mereka semakin teruji ketika bisa menahan imbang MU.
Meski ditahan imbang Arsenal dan kehilangan pijakan untuk kembali ke puncak klasemen, Manajer MU Ole Gunnar Solskjaer tetap berusaha melihat hal positif, yaitu mereka tidak kalah dan bisa menjaga gawangnya tidak kebobolan. ”Kami hanya perlu membuat lini serang lebih tajam lagi. Ini merupakan tugas berikutnya,” katanya.
Berdasarkan statistik permainan, MU mencatat total 748 sentuhan, sedangkan Arsenal sebanyak 606 sentuhan. Setan Merah masih bisa menguasai permainan, tetapi mereka tidak mampu menyelesaikan peluang gol dengan baik.
Kami masih bisa tampil dominan pada babak kedua dan punya beberapa peluang untuk bisa memenangi laga ini. (Mikel Arteta)
Padahal, pada laga ini, MU memiliki kesempatan terbaik untuk bisa mengalahkan Arsenal yang tampil tanpa Pierre-Emerick Aubameyang, Bukayo Saka, dan Kieran Tierney.
”Kehilangan tiga pemain terbaik di tim tentu berdampak besar, tetapi saya sangat senang melihat penampilan tim hari ini. Kami masih bisa tampil dominan pada babak kedua dan punya beberapa peluang untuk bisa memenangi laga ini,” kata Arteta.
Serangan rasial
Seusai laga kontra Arsenal itu, penyerang MU, Marcus Rashford, mendapatkan serangan rasial secara daring. Rashford tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai bentuk serangan yang disampaikan melalui pesan elektronik tersebut karena merasa hal tersebut kurang pantas dan tidak perlu dilakukan.
”Kemanusiaan dan media sosial dalam taraf yang paling buruk saat ini. Ya, saya seorang pria berkulit hitam dan saya bangga menjadi diri sendiri. Tidak ada satu komentar pun yang bisa menjatuhkan saya,” kata Rashford.
Ini bukan kasus serangan rasial pertama yang ditujukan kepada pemain MU. Sejumlah pemain MU lainnya, seperti Axel Tuanzebe dan Anthony Martial, juga pernah mengalami hal serupa. Kasus-kasus serupa juga sering dialami pemain dari klub lain.
Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) telah berkali-kali mengeluarkan kecaman terhadap pelaku serangan rasial ini. ”Kami akan terus bekerja sama dengan pemerintah dan penyedia layanan media sosial untuk mengatasi masalah ini,” demikian pernyataan FA.
Tindakan tegas sudah dilakukan dalam beberapa kasus seperti kasus serangan rasial kepada Romaine Sawyers, pemain West Bromwich Albion. Polisi dikabarkan telah menahan pria berusia 49 tahun yang diduga menjadi pelaku yang menghina Sawyers. (AFP/REUTERS)