Skuad Manchester United ingin melampiaskan kemarahan di Stadion Emirates, markas Arsenal, pada laga Liga Inggris Minggu dini hari WIB nanti. Namun, realitas bisa menjadi penghalang niat mereka.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
LONDON, SABTU — Skuad Manchester United membawa setumpuk kemarahan ke markas Arsenal, Stadion Emirates. Pasukan ”Setan Merah” ingin melampiaskan kekecewaan akibat takluk dari tim juru kunci, Sheffield United, pekan lalu, yang berlanjut hinaan rasial fans terhadap para pemain.
Namun, misi mereka dihalangi ”tembok” realitas, rekor tidak pernah menang melawan tim asal London dalam empat laga terakhir. Terlebih, Arsenal sedang dalam performa terbaiknya setelah melewati periode Natal.
”Mereka (Arsenal) sangat mengesankan akhir-akhir ini. Setelah laga melawan Chelsea, mereka berhasil memutar tekanan terhadap mereka. Sejak itu, mereka mulai tampil dan mendapat hasil bagus. Kami tahu skuad kami akan bangkit. Melawan Arsenal selalu jadi laga hebat,” kata Manajer MU Ole Gunnar Solskjaer jelang melawan Arsenal, Minggu (31/1/2021) dini hari WIB.
Selama melatih MU, Solskjaer baru dua kali berhadapan langsung dengan Mikel Arteta, sang manajer Arsenal. Mirisnya, dia kalah dalam kedua laga tersebut, masing-masing sekali di kandang dan saat tandang.
Meski dihadang rekor tidak menguntungkan, Solskjaer meyakini skuadnya akan mampu bangkit. Sebab, seluruh pemain sedang mencari pelampiasan. Mereka marah karena gagal menggapai puncak klasemen sementara Liga Inggris setelah kalah mengejutkan dari Sheffield di Stadion Old Trafford.
Kemarahan ”Setan Merah” membuncah karena tindakan rasial beberapa fans. Para pendukung mencaci bek muda MU, Axel Tuanzebe, yang dianggap biang kekalahan tim, dengan nada rasial di media sosial. Aksi tersebut dikecam skuad MU, di antaranya sang kapten Harry Maguire dan penyerang bintang, Marcus Rashford.
Bagi Maguire, tidak ada pilihan lain bagi timnya selain pulang dengan tiga poin di Emirates. ”Kami kecewa, itu menyakitkan, tetapi kami ingin bangkit kembali. Ketika Anda ditendang jatuh, hal terpenting adalah mampu bangkit. Laga Sabtu nanti akan sangat besar bagi kami,” kata bek termahal di Inggris ini.
Benteng Arteta
Tembok penghalang MU semakin besar jika melihat tren Arsenal di Liga Inggris belakangan ini. Mereka merupakan salah satu tim dengan tren terbaik dalam 6 laga belakangan (5 menang, 1 seri).
Menariknya dari seluruh laga tersebut, ”Si Meriam” hanya kemasukan bola dua kali. Empat laga berlangsung tanpa kebobolan. Tak ayal mereka pun saat ini menjadi tim dengan pertahanan terbaik kedua setelah Manchester City.
Duel klasik nanti membawa mimpi besar masing-masing tim. MU ingin kembali ke puncak klasemen, sedangkan Arsenal ingin meneruskan perjuangan menuju empat besar.
Benteng kokoh inilah yang bisa menjadi perusak mimpi ”Setan Merah”. Belajar dari pertemuan pertama musim ini, ketika MU kalah, 0-1, Arsenal sukses menghentikan serangan balik kilat dari duet Bruno Fernandes dan Rashford.
Arteta menyadari, membiarkan MU bebas melakukan serangan balik sama saja bunuh diri. Karena itu, dia menginstruksikan skuadnya bertahan satu lawan satu dan menekan ketat pemain MU.
Dari strategi ini, Arsenal sukses menutup rapat ruang Fernandes ataupun Rashford. Sebaliknya, mereka sering mendapatkan peluang yang jatuh dari langit, memanfaatkan kesalahan lawan.
Jika hanya mengandalkan serangan balik, MU akan kembali kesulitan seperti pertemuan pertama. Namun, mereka bisa saja memanfaatkan kenaifan Arsenal yang mungkin bermain lebih menyerang di kandang sendiri.
Menurut Arteta, duel klasik selalu punya cerita berbeda, termasuk pada laga nanti. Sangat mungkin hasilnya akan berbanding terbalik dengan pertemuan sebelumnya, apalagi tim tamu belum terkalahkan ketika bertandang musim ini.
”Kami tahu akan sangat sulit. Mereka (MU) sedang dalam performa top, terbukti dengan posisi di papan atas klasemen,” ucapnya dikutip situs resmi klub.
”Si Meriam” sedang dalam kekhawatiran jelang duel klasik. “Jantung” di lini tengah mereka, Emile Smith Rowe dan Thomas Partey, belum dipastikan bisa tampil karena cedera minor. Kapten tim, Pierre-Emerick Aubameyang, juga belum tentu turun setelah absen karena masalah keluarga.
Namun, di sisi lain, pemain pinjaman baru dari Real Madrid, Martin Odegaard, sudah bisa tampil. Gelandang dengan sentuhan magis ini bisa menjadi jawaban miskinnya kreativitas Arsenal musim ini.
”Kami percaya dia punya kualitas spesial yang kami cari selama ini. Sekarang, kami harus memberinya sedikit waktu karena dia jarang bermain di Madrid. Dia sangat bekerja keras dan tampak antusias saat sesi latihan,” tambah Arteta.
Duel klasik nanti membawa mimpi besar masing-masing tim. MU ingin kembali ke puncak klasemen, sedangkan Arsenal ingin meneruskan perjuangan menuju empat besar. Pertarungan semakin menarik di tengah hasil Liga Inggris yang penuh ketidakpastian. (AP/REUTERS)