MotoGP musim 2021 akan menjadi panggung persaingan terbuka di antara empat pebalap Honda, baik di tim pabrikan maupun satelit. Kuartet pebalap Honda itu akan memacu motor yang sama dan setara dalam potensi meraih podium.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
JAKARTA, KAMIS - Balapan MotoGP 2021 mendatang bakal berlangsung lebih ketat menyusul keputusan Honda membekali keempat pebalapnya dengan motor RC213V edisi terbaru. Langkah itu akan memperketat persaingan juara sekaligus kompetisi internal di antara pebalap Repsol Honda dan tim satelitnya, LCR. Kondisi ini memberi peluang Alex Marquez dan Takaaki Nakagami untuk mengungguli para pebalap pabrikan, Marc Marquez dan Pol Espargaro.
Peluang mereka tampil lebih baik sangat terbuka karena Alex dan Nakagami memiliki persiapan lebih ideal. Mereka menjalani musim 2020 dengan penuh dan meraih hasil positif. Alex mulai ”menyetel” dengan motor RC213V pada paruh kedua musim debutnya itu di MotoGP. Ia meraih podium pertama di Le Mans serta sempat bersaing dengan Alex Rins (Suzuki) untuk finis terdepan di Aragon. Pada kedua balapan itu, Alex finis di posisi kedua.
”Persiapan tahun depan selalu sama, 100 persen, dengan latihan motokros di trek datar dan berlatih keras di rumah supaya fisik dalam kondisi 100 persen. Sejak hari pertama, Anda harus dalam kondisi 100 persen,” tutur Alex dalam wawancara daring bersama sejumlah wartawan dari berbagai negara, Kamis (10/12/2020).
Musim 2020 lalu menjadi tahun Alex untuk mendalami pengendalian RC213V dan mencari pengalaman di MotoGP. Itu semua adalah hal baru baginya. Maka, juara dunia Moto2 musim 2019 itu enggan mengejar target muluk-muluk, termasuk pada musim depan.
”Saya tak punya cukup pengalaman, seperti memahami seluruh trek. Musim pertama sangat penting untuk mengetahui seluruh trek dengan motor MotoGP. Target saya (musim 2021) adalah menjadi lebih solid serta konsisten di (posisi) delapan, sepuluh, dan berusaha masuk ke lima besar,” papar Alex.
Adapun rekan Alex, Nakagami, bak terlahir kembali. Dia kini lebih kompetitif dibandingkan musim 2019. Pebalap asal Jepang itu menggunakan data penampilan Marc Marquez untuk memperbaiki pengendalian, khususnya pengereman, pada motor RC213V yang terkenal sulit dikendalikan.
Nakagami beberapa kali bersaing meraih podium dan mampu meraih start terdepan pertama dalam kariernya pada seri Teruel di Aragon. Capaian itu mendongkrak kepercayaan dirinya pada musim depan.
Nakagami akan menjadi pebalap Honda paling berpengalaman pada saat tes pramusim 2021 mendatang, jika Marc (Marquez) memang belum bisa tampil.
Hasil positif yang diraih Alex dan Nakagami itu akan menjadi modal awal penting bagi Honda untuk mengawali musim 2021. Mereka diharapkan dapat menyumbang banyak poin bagi Honda mengingat Marc hampir pasti akan melewatkan sesi tes resmi musim dingin karena masih dalam pemulihan cedera lengan kanannya. Marc bahkan diragukan tampil di seri-seri awal 2021. Adapun MotoGP musim depan rencananya dimulai pada 28 Maret 2021 di Losail, Qatar.
Target juara
Nakagami bahkan berani menargetkan juara pada 2021. Padahal, ia belum sekalipun memenangi balapan di MotoGP. Namun, musim depan, ia optimistis bisa berprestasi tinggi karena telah mengetahui ”rahasia” pengendalian RC213V.
”Mengapa tidak (mengejar juara musim depan)? Saya akan terus berusaha menjadi lebih baik dan bersiap sejak tes pramusim karena itu sangat penting. Musim depan penting bagi karier saya,” ujar Nakagami dalam wawancara yang sama.
Nakagami akan menjadi pebalap Honda paling berpengalaman pada saat tes pramusim 2021 mendatang, jika Marc memang belum bisa tampil. Maka, Nakagami akan menjadi tumpuan Honda dalam melakukan tes sejumlah onderdil yang dikecualikan dari ketentuan pembekuan pengembangan motor balap untuk musim 2021.
”Musim 2020, saya memakai motor tahun lalu. Namun, pada musim depan, saya akan memakai motor terkini dan sama dengan semua pebalap Honda. Itu sangat positif dan memotivasi saya untuk musim depan. Saya tidak lagi sabar menanti musim depan,” ujar Nakagami.
Adapun rekan setim Marc di tim pabrikan Honda, Pol Espargaro, masih perlu menjalani adaptasi dengan motor Honda. Mantan pebalap KTM itu punya banyak pengalaman dengan motor MotoGP. Gaya membalapnya juga agresif, karakter yang sesuai dengan motor Honda.
Namun, di lain sisi, bukan hal mudah menjinakkan motor RC213V. Sulitnya tantangan itu antara lain pernah dialami Jorge Lorenzo, pebalap ternama yang gagal bersinar di Honda.
Maka itu, adaptasi dengan motor menjadi kunci perbaikan performa, seperti yang dijalani Alex musim lalu. Dia mengaku, titik balik performanya adalah saat mendapatkan kepercayaan diri dalam pengendalian motor setelah tes MotoGP musim lalu di Misano. Perbaikan performa di paruh kedua musim itu kini menjadi modal bagus menatap musim 2021 mendatang.