Tim-tim Eropa terkena pukulan ganda berupa cedera dan kasus Covid-19 yang dialami sejumlah pemain jelang laga-laga Liga Nasional Eropa pada pekan ini. Sulit bagi mereka untuk tetap bermain dengan baik seperti biasanya.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
PARIS, KAMIS — Sebagian besar tim-tim Eropa tengah memasuki pekan tersulit untuk bermain bola sesuai karakter dan kemampuan mereka sesungguhnya. Banyak tim telah kehilangan pemain yang cedera ataupun terkena Covid-19. Padahal, pekan ini, mereka akan menjalani laga-laga krusial di ajang Liga Nasional Eropa.
Laga-laga uji coba yang berlangsung Kamis (12/11/2020) dini hari WIB telah menunjukkan sulitnya tim-tim menjaga standar permainan mereka dengan skuad yang kurang sempurna. Tak pelak, juara Piala Dunia 2018, Perancis, dipermalukan Finlandia, 0-2, di Stade de France, Paris.
Pada laga itu, Pelatih Timnas Perancis Didier Deschamps tidak bisa memainkan sejumlah bintangnya yang cedera, seperti Kylian Mbappe, Presnel Kimpembe, Kingsley Coman, Benjamin Pavard, dan Lucas Hernandez. Deschamps berharap para bintangnya itu bisa kembali bermain saat mereka menghadapi Portugal pada laga Liga Nasional Eropa, Minggu (15/11/2020) pagi waktu Indonesia.
Jika timnya masih pincang, Deschamps khawatir timnya akan mengalami kesulitan sama seperti saat menghadapi Finlandia. Kekalahan itu, kata Deschamps, sangat logis karena permainan Perancis tidak seperti diharapkan. Para pemainnya kelelahan dan tidak bisa mengembangkan permainan.
”Ini merupakan tamparan bagi kami,” kata Deschamps dikutip L’Equipe.
Belanda juga mengalami situasi sama saat ditahan Spanyol, 1-1, di Arena Johan Cruyff, Amsterdam. Tim ”Oranye” tidak bisa dibela pemain pentingnya, seperti bek Virgil van Dijk, yang cedera saat membela Liverpool. Mereka juga kehilangan bek lainnya, Nathan Ake, yang cedera saat laga versus Spanyol itu baru berjalan sekitar 5 menit.
Pelatih Timnas Belanda Frank de Boer menilai, saat ini merupakan periode yang bisa membahayakan para pemain. Mereka dianggap sudah kelelahan akibat jadwal kompetisi yang sangat padat bersama klubnya masing-masing. Kelelahan itu terutama bagi para pemain di klub elite Eropa yang juga harus menjalani laga-laga di Liga Champions Eropa maupun Liga Europa.
Saya merasa laga ini (uji coba) sebetulnya tidak perlu dimainkan. (Frank De Boer)
Masalah kelelahan
Frekuensi bermain yang sangat tinggi tanpa diimbangi waktu istirahat cukup membuat para pemain rentan cedera. ”Saya merasa laga ini (uji coba) sebetulnya tidak perlu dimainkan,” kata De Boer.
Idealnya, tim bisa menjalani pemanasan dengan laga uji coba. Namun, Belanda justru mendapati skuadnya kian rontok. Padahal, mereka akan menghadapi dua laga penting di ajang Liga Nasional Eropa, yaitu versus Bosnia-Herzegovina dan Polandia. Belanda masih berada di peringkat ketiga Grup A1, sedangkan Polandia di puncak klasemen. Adapun Italia menempel di peringkat kedua.
Spanyol pun bermain tanpa pemain muda sensasionalnya, Ansu Fati, yang cedera saat membela Barcelona. Urusan mencetak gol pun menjadi sulit. Namun, Pelatih Timnas Spanyol Luis Enrique telah memilih cara yang aman agar skuadnya tetap bisa utuh saat menjalani laga-laga Liga Nasional Eropa melawan Swiss dan Jerman.
Enrique bereksperimen dengan tidak memainkan bek Sergio Ramos dan gelandang Sergio Busquets sejak awal. ”Rencana kami adalah menjaga pemain tetap bugar untuk dua laga kompetitif berikutnya. Saya puas dengan penampilan tim kali ini,” kata Enrique.
Menambah persoalan
Pandemi Covid-19 kian menambah persoalan. Denmark, misalnya, bernasib sial akibat penyakit itu. Selain ada pemain mereka yang positif Covid-19, negara seperti Inggris menolak kedatangan pengunjung dari Denmark.
Situasi ini, seperti dilansir ESPN, menambah kekacauan karena Inggris juga tidak bisa menerima kedatangan Eslandia di Stadion Wembley untuk laga Liga Nasional Eropa. Alasannya, sebelum bertemu Inggris, Eslandia dijadwalkan bertandang ke Denmark.
Segelintir pemain tetap bisa tampil meskipun positif Covid-19. Hal itu dialami bek Kroasia, Domagoj Vida.
Sementara itu, Italia tidak bisa dikawal pelatihnya, Roberto Mancini, ketika mengalahkan Estonia, 4-0, kemarin. Mancini positif Covid-19. Ia diperkirakan juga tidak bisa mendampingi timnya pada laga berikutnya, versus Polandia.
Menariknya, segelintir pemain tetap bisa tampil meskipun positif Covid-19. Hal itu dialami bek Kroasia, Domagoj Vida. Pemain yang dinyatakan positif Covid-19 itu masih bisa bermain selama 45 menit saat mereka ditahan imbang Turki, 3-3, pada laga lainnya.
Kroasia berkilah, pihaknya terlambat mendapatkan hasil tes terakhir. Seluruh pemain Kroasia telah menjalani tes pada Senin (9/11/2020). Semua pun dinyatakan negatif. Pada Rabu (11/11/2020), mereka menjalani tes lagi yang hasilnya terlambat diketahui.
Vida lantas tetap bertahan di Turki untuk menjalani isolasi selama beberapa hari. Sementara timnya dijadwalkan menghadapi Swedia dan Portugal pada dua laga berikutnya di ajang Liga Nasional Eropa.(AP/AFP/REUTERS)