Manajer Manchester United Ole Gunnar Solskjaer sukses melewati badai isu pemecatan yang berembus kencang pekan lalu. Sekarang, dia menghadapi ujian berikutnya, yaitu menghadapi Chelsea di Old Trafford, Sabtu malam.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
MANCHESTER, JUMAT - Manajer Manchester United Ole Gunnar Solskjaer membuktikan dirinya piawai dan "dingin" menghadapi badai besar. Kabar pemecatan, sepekan lalu, dijawabnya lewat dua kemenangan di laga tandang beruntun, yaitu atas Newcastle United dan Paris Saint-Germain, sepekan terakhir.
Sang manajer asal Norwegia itu mengubah nasibnya hanya dalam sepekan. Pekan lalu, masa depannya di ujung tanduk karena penampilan buruk MU sejak awal musim. Spekulasi pemecatannya beredar di mana-mana. Kini, ia banyak dipuji seusai mengalahkan Newcastle dan PSG.
Sang manajer mematahkan dua anggapan tentang dirinya yang miskin strategi dan tidak berani mengganti pemain utama. Sebaliknya, dia justru mencuri kemenangan di markas PSG dengan perjudian strategi baru sekaligus membangku-cadangkan pemain termahal klub itu, Paul Pogba.
Kebangkitan performa itu menjadi modal MU menghadapi potensi ”badai” berikutnya, yaitu menjamu Chelsea di Stadion Old Trafford, Sabtu (24/10/2020) pukul 23.30 WIB. Di tengah tekanan besar, kepiawaian Solskjaer biasanya justru muncul.
Kekuatan pemain muda
Pertengahan musim lalu, Solskjaer juga digoyang isu pemecatan setelah rentetan hasil buruk MU. Namun, MU justru mengakhiri musim itu dengan tidak terkalahkan di sembilan laga terakhir Liga Inggris dan finis di peringkat ketiga.
”Skuad (MU) ini masih sangat muda. Namun, mereka punya manajer berpengalaman yang bisa meyakinkan itu adalah hal bagus, seperti ditunjukkan saat melawan PSG. Itu sesuatu hal yang harus direplikasi ketika menghadapi Chelsea,” ujar Peter Schmeichel, mantan kiper legendaris MU, dikutip Goal.com.
Adapun menurut Solskjaer, kunci mengatasi tekanan besar hanyalah fokus pada sepak bola. Isu-isu di luar lapangan akan merusak konsentrasi terhadap permainan jika terus dipikirkan. “Jika bisa fokus dan konsentrasi pada pekerjaan, maka Anda bisa mendapatkan performa yang bagus,” katanya.
Menghadapi Chelsea, Solskjaer bisa kembali mengandalkan serangan balik kilat. Pola serangan yang menjadi andalannya itu sukses melumat Chelsea asuhan Frank Lampard, 4-0, pada duel terakhir mereka di Old Trafford pada ajang Liga Inggris, Agustus 2019 lalu. Taktik serupa membuat Chelsea, yang menerapkan gars pertahana tinggi, kembali bertekuk lutut di Stamford Bridge, Februari 2020 lalu.
Serangan balik mematikan
MU punya trio penyerang yang kuat dalam serangan balik cepat, yaitu Bruno Fernandes, Anthony Martial, dan Marcus Rashford. Hadirnya striker veteran, Edinson Cavani, juga bisa memperkaya pilihan taktik Solskjaer. ”Dia mungkin sudah siap bermain. Dia berlatih keras. Perkembangannya sangat bagus,” kata Solskjaer soal Cavani yang baru diboyong dari PSG.
MU punya trio penyerang yang kuat dalam serangan balik cepat, yaitu Bruno Fernandes, Anthony Martial, dan Marcus Rashford.
Namun, Chelsea tidak bisa dianggap remeh. Mereka bukan lagi lawan yang sama seperti musim lalu. Pertahanan mereka kini lebih solid dengan kehadiran bek veteran Thiago Silva dan kiper berbakat, Edouard Mendy. Keduanya berjasa mencegah gawang Chelsea kebobolan saat menghadapi Sevilla, Rabu lalu, di Liga Champions Eropa.
Terlepas gagal menang, hasil laga 0-0 atas Sevilla adalah sebuah pertanda yang bagus. Sebelum laga itu, Chelsea hanya bisa dua kali menyelesaikan laga tanpa kemasukan dari total tujuh laga yang dijalani pada musim ini.
Perbaikan di Chelsea
Menurut Lampard, Silva memberikan kualitas dan pengalaman yang diharapkan tim selama ini. Dia bisa membuat lini tengah dan serang Chelsea lebih nyaman saat menyerang. Pertahanan tinggi mereka pun bukan masalah besar lagi. “Dia adalah tambahan yang sangat berharga,” ucapnya.
Mendy juga menjadi peningkatan besar dari kiper utama sebelumnya, Kepa Arizabalaga, yang sering membuat kesalahan fatal. Mendy berpengalaman di Liga Perancis. Mantan pemain Stade Rennais itu merupakan kiper yang direkomendasikan langsung oleh legenda klub, Petr Cech.
Di sisi lain, tim tamu sudah menyiapkan kejutan dengan lini serang bertabur bintangnya. Duo penyerang Jerman, Timo Werner dan Kai Havertz, kemungkinan akan kembali memimpin lini depan Chelsea. Penyerang kreatif, Hakim Ziyech, juga sudah siap bermain sejak awal setelah hanya menjadi cadangan di laga-laga sebelumnya. (AP/REUTERS)