Borobudur Marathon 2020 akan digelar dengan protokol kesehatan yang ketat. Para peserta, kru, dan seluruh tamu wajib menaati peraturan yang berlaku guna mencegah penularan Covid-19.
Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Ajang lari tahunan Borobudur Marathon tetap akan berlangsung tahun ini. Skema maraton yang aman dari Covid-19 telah disiapkan. Semua pihak yang berpartisipasi akan mengikuti protokol kesehatan yang ketat.
Borobudur Marathon akan berlangsung pada 15 November 2020 dengan konsep hibrida. Ada sekitar 30 pelari elite yang akan berlari langsung di kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, November. Sementara itu, 9.090 pelari lain akan mengikuti lari virtual di daerahnya masing-masing.
Medical Director Borobudur Marathon 2020 Andi Kurniawan mengatakan, panitia telah menyiapkan sejumlah protokol kesehatan bagi para peserta, kru, hingga tamu yang akan hadir di Borobudur. Mereka akan menjalani karantina, tes usap, dan pemantauan.
”Ini konsep bubble. Intinya, kami menjaga para atlet agar tidak terpapar risiko Covid-19. Mereka akan dipantau sejak 14 hari sebelum lomba. Mereka wajib menjalani tes usap beberapa kali, yakni sebelum berangkat ke Magelang dari daerah masing-masing, setelah tiba di Magelang, sebelum, dan sesudah acara,” kata Andi melalui siaran langsung Instagram @borobudur.marathon, Kamis (22/10/2020) malam.
Para atlet akan diberi fasilitas berupa kamar penginapan per orang, tempat latihan yang steril, makanan dan minuman, serta layanan kesehatan. Untuk menekan risiko Covid-19, mereka tidak diizinkan melakukan kontak dengan pihak luar dan pergi ke luar.
Seluruh panitia dan orang yang terlibat juga akan dipantau, wajib melaksanakan protokol kesehatan, serta dites usap. ”Ini tantangan bagi kami. Namun, kami telah menyusun protokol kesehatan yang sebisa mungkin sempurna. Tujuan kami adalah jangan sampai ada kluster baru dari acara ini,” ujar Andi.
Persiapan protokol kesehatan mengacu pada kemungkinan terburuk Covid-19. Tim medis telah disiapkan untuk mengantisipasinya. Bekerja sama dengan dinas kesehatan setempat, panitia telah menyiapkan ambulans, rumah sakit rujukan Covid-19, tenda medis, dan tenaga kesehatan.
Para peserta lari virtual diingatkan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, misalnya mengenakan masker saat berlari di dekat kerumunan. Mereka disarankan untuk berlari di tempat sepi. Berlari dengan teman komunitas tidak disarankan. Berlarilah dengan anggota keluarga.
Selain itu, mereka harus dalam keadaan keadaan sehat dan bugar saat berlomba. Andi mengingatkan agar mereka tidak memaksakan diri jika tubuh sudah kelelahan.
Kami menjaga para atlet agar tidak terpapar risiko Covid-19. Mereka akan dipantau sejak 14 hari sebelum lomba. Mereka wajib menjalani tes usap beberapa kali.
”Jangan sentuh apa pun selama berlari. Jangan mengusap wajah, mata, dan hidung. Cuci tangan sebelum dan setelah lari. Yang penting, larilah untuk merayakan kesehatan kita. Yang penting senang, sehat, selamat, dan aman,” katanya.
Rute khusus
Publik tidak diizinkan untuk menonton ajang maraton tahun ini untuk mencegah kerumunan. Adapun rute menyusuri perdesaan ditiadakan. Project Officer Borobudur Marathon 2020 Budhi Sarwiadi mengatakan, pelari elite akan menyusuri rute khusus yang disiapkan panitia.
Pelari hanya boleh berlomba di dalam kawasan Candi Borobudur. Panjang lintasan mencapai 3,5 kilometer. Artinya, para peserta akan melakukan 12 kali putaran.
”Akan ada water station di dalam lintasan. Pos kesehatan juga tersedia per 1,5 kilometer. Pembangunan area maraton direncanakan selesai pada Jumat (13 November 2020), kemudian kami lakukan penyemprotan disinfektan pada Sabtu (14 November 2020) atau sehari sebelum lomba,” kata Budhi.
Menurut data panitia per Kamis (22/10/2020), ada 30 pelari elite yang akan berlari langsung di Borobudur. Budhi mengatakan, kebanyakan dari mereka adalah peserta Borobudur Marathon tahun-tahun sebelumnya yang naik podium, serta para atlet yang lolos kualifikasi PON 2020.
”Kami ingin beri tempat ke mereka untuk berlomba walau kondisi terbatas saat ini. Kebanyakan mereka sudah melakukan persiapan, tetapi tidak jadi berlomba karena pandemi. Kami ingin mereka tetap semangat,” kata Budhi.
Berikut adalah daftar peserta yang dihimpun oleh panitia Borobudur Marathon per Kamis (22/10/2020).
1. Muhammad Ady Saputra
2. Welman D Pasaribu
3. Rudi Febriade
4. Nugroho
5. Ranto
6. Try Sutrisno
7. Robi Syianturi
8. Odekta Elvina Naibaho
9. Tria Suryati Ningsih
10. Sharfina Sheila
11. Ridwan
12. Yulianti Utari
13. Risqi Dwi Kurniawan
14. Asma Bara (menyatakan tidak berpartisipasi saat dihubungi terpisah oleh Kompas)