Ikatan persahabatan bisa "putus" sementara saat Dominic Thiem dan Diego Schwartzman bertemu pada laga perempat final Grand Slam Perancis Terbuka. Laga akan berjalan ketat karena Schwartzman berada dalam kondisi terbaik.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
PARIS, SENIN - Saat bertemu di ruang ganti pemain di Roland Garros, Paris, Dominic Thiem dan Diego Schwartzman berjanji untuk memutus persahabatan hingga mereka bersaing pada Selasa (6/10/2020). Laga perempat final Thiem melawan Schwartzman menjadi salah satu pertemuan yang diantisipasi dalam ketatnya persaingan tunggal putra pada paruh bawah Perancis Terbuka.
Thiem dan Schwartzman dikenal bersahabat, seperti halnya Roger Federer dan Rafael Nadal. Alih-alih dikenal sebagai Schwartzman, petenis Argentina itu selalu disebut sebagai ”temannya Thiem” ketika tampil di negara asal Thiem, Austria, 7-13 September.
Setelah bertemu delapan kali sejak babak pertama Miami Masters 2015, untuk pertama kalinya mereka bertemu pada panggung Grand Slam. Schwartzman lolos ke perempat final setelah mengalahkan Lorenzo Sonego, 6-1, 6-3, 6-4, Minggu. Adapun Thiem lolos dari hadangan petenis muda tuan rumah, Hugo Gaston, 6-4, 6-4, 5-7, 3-6, 6-3.
Schwartzman, yang menyelesaikan pertandingan lebih dulu, bertemu Thiem di ruang ganti. “Kami berteman baik, tetapi kami berjanji memutus dulu persahabatan. Itu adalah obrolan terakhir kami hingga Selasa, ha-ha-ha,” kata Schwartzman.
Thiem dikenal sebagai kandidat penerus dominasi Nadal di Perancis Terbuka setelah menantang peraih 12 kali juara itu dalam final Perancis Terbuka 2018 dan 2019. Meski selalu kalah, perlawanan yang diberikan Thiem kian ketat. Petenis peringkat ketiga dunia itu akhirnya mencicipi gelar juara Grand Slam pada AS Terbuka di New York, dua pekan lalu.
Sementara itu, Schwartzman hanya dikenal sebagai petenis medioker dengan gelar tertinggi pada level ATP 500 (level kedua dalam struktur turnamen ATP). Namun, petenis yang dikenal sebagai salah satu yang terpendek (170 sentimeter) di arena tenis putra itu tengah berada dalam penampilan terbaik.
Kami berteman baik, tetapi kami berjanji memutus dulu persahabatan. Itu adalah obrolan terakhir kami hingga Selasa, ha-ha-ha.
Perempat final melawan Thiem di Lapangan Philippe Chatrier, Selasa, memang bukan yang pertama bagi Schwartzman di ajang Grand Slam. Dia lolos ke delapan besar di Roland Garros 2018, dan perempat final AS Terbuka 2017 dan 2019.
Namun, ada satu modal besar yang tak dimiliki Schwartzman pada tiga kesempatan sebelumnya. Petenis berusia 28 tahun itu berbekal laga final ATP Masters 1000 pertama kalinya, meski kalah dari Novak Djokovic di Roma Masters, 14-21 September. Kepercayaan dirinya kian tinggi ketika bisa menaklukkan Nadal, 6-2, 7-5, pada perempat final. Itu kemenangan pertama Schwartzman dari Nadal pada 10 pertemuan.
Penampilan gemilangnya di Roma mendapat dukungan legenda sepak bola Argentina, Diego Maradona, yang selalu menonton Schwartzman lewat televisi. Maradona menjadi inspirasi orang tua Schwartzman dalam memberi nama putranya tersebut.
Di Roland Garros, penampilan solidnya diperlihatkan melalui kemenangan tiga set selama empat babak. ”Jika bisa mempertahankan level permainan dua pekan terakhir, saya memiliki peluang untuk mengalahkan Thiem. Mungkin saya harus meniru yang dilakukan Hugo ketika memenangi set ketiga dan keempat melawan Domi, yaitu memaksa Thiem untuk selalu berada di belakang baseline,” tuturnya.
Antisipasi
Thiem juga mengantisipasi performa menanjak sahabatnya itu. ”Dia suka kondisi di sini , dengan laju bola yang sangat lambat. Saya harus mengantisipasi reli panjang. Bisa dipastikan, pertandingan nanti akan sulit,” ujar Thiem.
Untuk mengantisipasi itu, Thiem fokus memulihkan kondisi fisik setelah bermain selama 3 jam 32 menit melawan Gaston. Dia juga tak punya waktu mengikuti turnamen pemanasan Perancis Terbuka setelah juara di New York.
Pemenang dari perempat final tersebut akan bertemu Nadal atau Jannik Sinner. Petenis Italia berusia 19 tahun itu menjadi salah satu pembuat kejutan di Roland Garros 2020. Ini menjadi keikutsertaan pertamanya pada Grand Slam yang digelar sejak 1891 tersebut.
Satu perempat final pada pada paruh atas undian akan mempertemukan Andrey Rublev melawan Stefanos Tsitsipas. Duel dua anak muda ini juga berpotensi menjadi laga ketat. Keduanya bertemu pada final ATP 500 Hamburg, dua hari sebelum babak pertama di Roland Garros, yang dimenangi Rublev dengan 6-4, 3-6, 7-5.
Rublev mencapai perempat final setelah mengalahkan Marton Fucscovis, 6-7 (4-7), 7-5, 6-4, 7-6 (7-3), adapun Tsitsipas menang atas Grigor Dimitrov, 6-3, 7-6 (11-9), 6-2.
Ini menjadi pengalaman pertama bagi kedua petenis yang sama-sama berusia 22 tahun tersebut lolos ke perempat final Perancis Terbuka. “Lawan saya pada babak berikutnya lebih berpengalaman dari saya, pernah mencapai semifinal Grand Slam. Kita lihat apa yang akan terjadi nanti,” komentar Rublev, perempat finalis AS Terbuka 2017 dan 2020.
Tsitsipas memang pernah merasakan tampil dalam semifinal Grand Slam, yaitu di AS Terbuka 2019. Akan tetapi, modal itu belum memastikan kemenangan atas Rublev. Dia dikalahkan Rublev pada dua pertandingan terakhir, dari tiga pertemuan keduanya, termasuk pada final Hamburg. (AP/AFP)