Juventus akan menurunkan sebagian pemain tim U-23 asuhan legendanya, Andrea Pirlo, saat menghadapi AS Roma pada pekan pamungkas Liga Italia, Minggu dini hari. Laga ini bisa menjadi terobosan regenerasi Juve dan Italia.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
TURIN, JUMAT — Tim juara Liga Italia Serie A, Juventus, bakal memanggungkan para pemain mudanya ketika menjamu AS Roma di Turin pada pekan terakhir kompetisi itu musim ini, Minggu (2/8/2020) pukul 01.45 WIB. Laga itu menjadi bagian upaya regenerasi ”Si Nyonya Besar” dan tim nasional Italia.
Pelatih Juventus Maurizio Sarri ingin menyimpan sejumlah pemain utamanya untuk menghadapi Olympique Lyon pada pertemuan kedua babak 16 besar Liga Champions Eropa, 8 Agustus mendatang. Di sisi lain, laga kontra Roma tidak lagi menentukan gelar juara yang telah mereka raih, Senin lalu.
Untuk itu, Sarri berencana menurunkan sejumlah pemain tim U-23 klub itu. Pemain skuad muda Juve yang telah menjalani debutnya di Liga Italia musim ini antara lain Simone Muratore, Daouda Peeters, Marco Olivieri, dan Luca Zanimacchia. Selain itu, ada beberapa pemain muda lainnya yang kerap menghiasi bangku cadangan tim dan menanti debutnya, seperti Luca Coccolo, Gianluca Frabotta, Giacomo Vrioni, dan Wesley David.
”Kami adalah satu-satunya tim di Eropa yang bermain lima kali dalam 12 hari. Untuk itu, kami melihat kemungkinan menurunkan pemain U-23 pada laga pekan terakhir nanti agar pemain utama bisa sedikit beristirahat,” ungkap Sarri seperti dikutip Football-Italia, Kamis (30/7/2020).
Sarri menampik kesan bahwa rencana menurunkan barisan pemain muda melawan Roma, yang kini berada di peringkat kelima Liga Italia, adalah perjudian. Menurut dia, para pemain muda Juve itu punya kualitas dan pengalaman tampil di level tinggi. Tim Juve U-23 baru saja menjuarai Piala Italia Serie C dan masuk babak play off untuk promosi ke Serie B.
Kebijakan Juve, tim bertabur bintang dari sejumlah negara, itu bisa menjadi angin segar dari upaya regenerasi di internal klub sekaligus untuk kepentingan tim nasional sepak bola Italia. Karena itu, Andrea Pirlo, legenda Juventus dan timnas Italia, menyambut positif langkah bekas klubnya tersebut.
Sepak bola Italia butuh regenerasi. Kita perlu perubahan. Memang, ini akan memakan waktu. Tetapi, kita harus segera memulainya dari sekarang setelah gagal lolos ke Piala Dunia 2018 di Rusia. (Andrea Pirlo)
”Sepak bola Italia butuh regenerasi. Kita perlu perubahan. Memang, ini akan memakan waktu. Tetapi, kita harus segera memulainya dari sekarang setelah gagal lolos ke Piala Dunia 2018 di Rusia. Ini harus menjadi sebuah gebrakan untuk kembali membangun dan menjadi lebih kuat,” ujar Pirlo yang baru ditunjuk menjadi pelatih Juventus U-23, dikutip Sky Sports.
Membantu Ronaldo
Jikapun ada pemain utama Juve yang tetap diturunkan di laga itu, dia adalah penyerang Cristiano Ronaldo. Megabintang asal Portugal itu berambisi menjadi pencetak gol terbanyak Serie A musim ini. Sejauh ini, dia telah mencetak 31 gol atau berada di urutan kedua daftar pencetak gol terbanyak musim ini setelah penyerang Lazio, Ciro Immobile, dengan koleksi 35 gol.
Sebelumnya, kecuali di Liga Portugal, Ronaldo selalu menjadi pencetak gol terbanyak di semua liga yang diikutinya, yakni di Liga Inggris pada musim 2007-2008 (31 gol) dan Liga Spanyol pada musim 2010-2011 (40 gol), 2013-2014 (31 gol), dan 2014-2015 (48 gol). Namun, pemain berusia 35 tahun itu belum pernah menjadi pencetak gol terbanyak di Serie A sejak bergabung dengan Juve pada musim panas 2018.
Untuk mengejar ambisi itu, Ronaldo tetap bermain penuh saat Juve menghadapi Cagliari, Kamis. Maka, sangat mungkin ia kembali bermain penuh saat menghadapi Roma. ”Dia sangat termotivasi dan antusias ingin bermain. Ia merasa baik. Dia tahu tubuhnya lebih baik dari siapa pun,” ucap Sarri.
Sama seperti Juve, Roma pun akan menjalani laga itu tanpa tekanan. Tim ”Serigala Ibu Kota” telah mengunci tiket langsung ke Liga Europa musim depan yang menjadi target utamanya musim ini seusai menaklukkan Torino, 3-2, Kamis. Mereka ingin fokus menyiapkan diri menghadapi Sevilla dalam laga babak 16 besar Liga Europa di Jerman, Kamis (6/8/2020).
Oleh karena itu, walaupun tidak senekat Sarri yang akan memakai sejumlah pemain tim U-23, Pelatih AS Roma Paulo Fonseca berencana melakukan rotasi besar-besaran kala menghadapi Juve.
”Penggemar meminta kami meraih trofi pada musim ini. Kami juga menginginkannya. Tetapi, itu tidak mudah. Sevilla juara lima kali Liga Europa. Jadi, kami harus mempersiapkan diri dengan baik menghadapi mereka,” ujar Fonseca.
Di atas kertas, Juve tetap lebih unggul atas Roma. Kedua tim sudah bertemu 173 kali di Serie A. Sejauh ini, Juve unggul dengan 83 kali kemenangan, sedangkan Roma hanya 40 kali. Bahkan, Juventus berhasil menang 57 kali dari 86 kali menjadi tuan rumah laga tersebut.