Blunder Lenyapkan Momentum Inter Milan dan AS Roma
Inter Milan gagal memanfaatkan peluang memangkas jarak dari Juventus di puncak klasemen seusai ditahan AS Roma 2-2 di Stadion Olimpico, Senin dini hari WIB. Hasil imbang itu tidak terlepas dari blunder pemain Inter.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·5 menit baca
ROMA, SENIN — AS Roma dan Inter Milan harus puas berbagi satu poin seusai bermain imbang 2-2 dalam laga pekan ke-34 Liga Italia Serie A di Stadion Olimpico, Roma, Italia, Senin (20/7/2020) dini hari. Hasil seri yang dipicu oleh blunder pemain masing-masing itu membuat mereka kehilangan momentum dalam papan klasemen.
AS Roma kehilangan kesempatan menjaga jarak atas pesaing di perebutan tiket Liga Europa musim depan, sedangkan Inter Milan kehilangan peluang memangkas selisih poin dari Juventus di puncak klasemen.
Laga ke-174 di Serie A antara AS Roma dan Inter Milan itu berlangsung ketat sejak awal. Namun, Inter bisa unggul terlebih dahulu lewat gol tandukan bek Stefan de Vrij di menit ke-15 seusai menyambut sepakan pojok penyerang Alexis Sanchez.
Tim ”Serigala Ibu Kota”, julukan AS Roma, butuh waktu 30 menit untuk menyamakan kedudukan, yakni lewat sepakan gelandang Leonardo Spinazzola di menit ke-45. Gol tersebut tak lepas dari blunder yang dibuat pemain bertahan Inter Milan yang membiarkan Spinazzola berdiri bebas di dalam kotak penalti mereka. Ditambah lagi, De Vrij gagal membaca arah bola yang datang sehingga justru memperlancar laju bola ke gawang timnya.
Setelah itu, AS Roma cenderung memegang kendali permainan. Puncaknya, klub berjersi merah-oranye itu bisa berbalik unggul lewat gol gelandang Henrikh Mkhitaryan di menit ke-57. Pemain asal Armenia itu mampu memaksimalkan kemelut di depan gawang lawan dengan menyambut bola liar dan melepaskan tembakan keras yang berjarak 4 meter dari penjaga gawang lawan.
Akan tetapi, kemenangan AS Roma yang sudah di depan mata sirna seketika tatkala penyerang Inter Milan, Romelu Lukaku, mampu mengonversi penalti menjadi gol pada menit ke-88. Penalti untuk Inter itu merupakan buah kecerobohan Spinazzola yang gagal menendang bola dalam kendalinya dan justru tertendang gelandang Inter Milan, Victor Moses, yang sedang membayanginya.
”Ini adalah peluang yang hilang. Jelas karena kami kehilangan dua poin di sini. Bagi kami, ini adalah penampilan yang hebat. Sebab, Inter nyaris tidak menciptakan situasi berbahaya. Mereka hanya mencetak gol murni dari permainan babak pertama dan hadiah penalti. Tetapi, inilah sepak bola,” ujar Pelatih AS Roma Paulo Fonseca dikutip Sky Sport Italia seusai laga itu.
[embed]https://youtu.be/AK0jxBwT9lY[/embed]
Hasil seri itu disesali kubu AS Roma. Karena hanya meraih satu poin, AS Roma sekarang hanya unggul dua poin dari sebelumnya empat poin atas dua pesaing terberatnya dalam perebutan tiket Liga Europa musim depan, yakni Napoli dan AC Milan. Apalagi, Napoli bisa menundukkan Udinese 2-1 dalam laga kandang pekan ke-34, Senin dini hari, sedangkan AC Milan melibas Bologna 5-1 dalam laga kandang pekan ke-34, Minggu (19/7) dini hari.
Saat ini, AS Roma berada di peringkat kelima dengan 58 poin dari 34 laga. Edin Dzeko dan kawan-kawan dikuntit oleh Napoli di peringkat keenam dengan 56 poin dari 34 laga dan AC Milan di peringkat ketujuh dengan 56 poin dari 34 laga.
Kendati demikian, Fonseca tetap yakin timnya bisa mengamankan satu tiket ke Liga Europa musim depan. ”Saya puas dengan kinerja tim ini walaupun hasilnya kurang memuaskan hari ini. Saya melihat ada peningkatan kualitas. Tim sedang mempelajari sistem baru (bermain dengan tiga bek) dan kami baik-baik saja. Jika tetap bermain seperti ini, saya yakin dengan hasil tim di sisa musim ini (menjaga tiket Liga Europa),” kata pelatih asal Portugal itu.
Bakal kembali menjauh
Hasil seri itu juga disesali kubu Inter Milan. Karena hanya meraih satu poin, klub berjersi biru-hitam itu terancam kembali menjauh dari Juventus dan ditempel Lazio. Mereka boleh jadi memangkas selisih poin dari enam poin menjadi lima poin dari Juve dan memperlebar jarak dari dua poin menjadi tiga poin atas Lazio. Namun, itu hanya sementara karena Juve dan Lazio baru akan saling berhadapan dalam pekan ke-34 di Stadion Allianz, Turin, Selasa (21/7/2020) dini hari.
Kami datang ke sini (bertandang ke Roma) untuk meraih tiga poin agar bisa memberi tekanan kepada Juventus. Untuk itu, hasil seri ini sangat mengecewakan. (Stefan de Vrij)
Saat ini, Inter Milan berada di peringkat kedua dengan 72 poin dari 34 laga. Sementara itu, Juventus di peringkat pertama dengan 77 poin dari 33 laga dan Lazio di urutan keempat dengan 69 poin dari 33 laga. Kalau Juve menang, Inter akan tertinggal delapan poin. Kalau Lazio yang menang, Inter akan tersusul.
”Kami datang ke sini (bertandang ke Roma) untuk meraih tiga poin agar bisa memberi tekanan kepada Juventus. Untuk itu, hasil seri ini sangat mengecewakan,” tutur de Vrij seusai laga itu.
Pelatih Inter Milan Antonio Conte, dikutip Football-Italia, mengatakan, hasil satu poin itu tidak cukup untuk mengejar scudetto atau gelar juara Serie A. Untuk itu, mereka pun mulai fokus mengamankan peringkat terbaik di papan klasemen. ”Saya pikir, tim sudah melakukan semua dengan sangat baik. Selain berada di peringkat kedua, kami berada di zona Liga Champions dengan keunggulan 14 poin atas peringkat kelima (AS Roma),” tutur mantan pelatih Juventus dan Chelsea itu.
Juventus memang diuntungkan oleh hasil laga para pesaingnya di empat besar. Sebelumnya, Atalanta justru bermain imbang 1-1 dengan Hellas Verona dalam laga tandang, Minggu (19/7) dini hari. Hasil itu membuat Atalanta tertahan di peringkat ketiga dengan 71 poin dari 34 laga.
Padahal, kalau menang, Atalanta bisa mengudeta posisi Inter Milan di peringkat ketiga dan semakin menekan Juventus. Kini, peluang mengejar Juventus semakin berat mengingat hanya tersisa empat laga sebelum musim ini tuntas pada awal Agustus.
”Sejak awal musim, kami dinilai layak sebagai peraih scudetto. Tetapi, itu tidak pernah menjadi tujuan utama. Mungkin kami ada beberapa penyesalan terhadap beberapa hasil laga di paruh pertama musim ini. Namun, berbicara mengenai peluang Atalanta untuk scudetto, itu sudah berlebihan,” kata Pelatih Atalanta Gian Piero Gasperini.