KKB Bunuh Kepala Kampung di Pegunungan Bintang karena Dianggap Mata-mata Aparat
KKB membunuh Kepala Kampung Modusit karena menganggap korban menjadi mata-mata aparat menumpas kelompoknya di sana.
Oleh
NASRUN KATINGKA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Kelompok kriminal bersenjata atau KKB membunuh seorang kepala kampung karena dicurigai sebagai mata-mata aparat di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan. Kasus ini semakin memperlihatkan teror KKB ditujukkan kepada semua pihak, termasuk warga asli Papua.
Kepala Satuan Tugas Humas Damai Cartenz Ajun Komisaris Besar Bayu Suseno mengatakan, KKB membunuh Timo Kasipmabin (45), Kepala Kampung Modusit, Distrik Serambakon, pada Senin (8/4/2024) malam.
”Modus pembunuhan itu, KKB mencurigai korban sebagai mata-mata yang membantu aparat keamanan dalam menumpas lima anggota KKB di wilayah tersebut sepanjang tahun 2024,” ujar Bayu dalam keterangannya, Selasa (9/4/2024).
Bayu mengungkapkan, pembunuhan terhadap kepala kampung yang juga bertugas sebagai anggota satuan polisi pamong praja tersebut dilakukan oleh KKB pimpinan Ananias Ati Mimin.
Di sisi lain, dia mengatakan, kepala kampung tersebut bukan mata-mata aparat keamanan. ”Kami tegaskan bahwa korban sama sekali bukan mata-mata aparat. KKB mencari-cari alasan agar bisa membunuh sesuka hati. Saat ini, aparat masih berjaga untuk meningkatkan keamanan di Pegunungan Bintang,” tutur Bayu.
Sementara itu, juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom, mengakui serangan tersebut dari kelompoknya. Dia menyebut, ini sebagai peringatan kepada warga asli Papua yang menjadi mata-mata atau pemberi informasi kepada aparat.
Bayu menuturkan, kejadian ini menunjukkan teror KKB bisa ditujukkan kepada semua pihak, termasuk kepada warga asli Papua. Bahkan, terbaru pada Selasa siang, KKB juga menembak dua warga sipil di Kampung Kago, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah.
”Korban bernama Pampang mengalami luka tembak pada bagian kepala sebelah kanan dan saat ini dalam kondisi kritis di RSUD Ilaga. Sementara satu warga asli Papua bernama Nortinus mengalami luka akibat rekoset peluru pada pinggang sebelah kiri dan kondisinya stabil setelah mendapatkan perawatan medis di RSUD Ilaga,” ucap Bayu.
Selain itu, pada Senin (8/4/2024), KKB juga menyerang kawasan publik di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah. Serangan tersebut menyebabkan Nando Duwitau (12) tewas, sedangkan Nopina Duwitau (6) terluka di tangan sebelah kiri.
Adapun beberapa hari sebelumnya, Satgas Damai Cartenz juga melaporkan, serangan KKB menyebabkan dua warga sipil tewas di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Modus pembunuhan KKB mencurigai korban sebagai mata-mata yang membantu aparat keamanan dalam menumpas lima anggota KKB di wilayah tersebut sepanjang tahun 2024.
”Teror yang dilakukan oleh KKB kelompok Elkius Kobak dan Yotam Bugiangge yang berada di Yahukimo ini mengakibatkan dua warga sipil meninggal,” ujar Kepala Operasi Damai Cartenz Komisaris Besar Faizal Ramadhani.
Kejadian pertama terjadi pada Sabtu (30/3/2024). Saat itu, teror KKB menewaskan Jhonsep Salempang (23), warga pengantar air galon di Kompleks Bandara Nop Goliat Dekai.
Selanjutnya, pada Kamis (4/4/2024), KKB juga melancarkan aksi teror di Yahukimo. Seorang ASN, Yosep Pulung (55), tewas akibat teror KKB yang dilakukan di depan sekolah dasar di Distrik Dekai, ibu kota Kabupaten Yahukimo.