Aparat Klaim Tembak Mati Anggota KKB yang Serang Kantor Freeport di Mimika
Abubakar, anggota KKB yang ditembak mati, tercatat pernah terlibat penembakan yang menewaskan karyawan WNA PT Freeport.
Oleh
NASRUN KATINGKA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Aparat keamanan menembak mati dua anggota kelompok kriminal bersenjata atau KKB, Abubakar Kogoya dan Demianus Magay, di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Kamis (4/4/2024). Abubakar tercatat pernah terlibat dalam aksi penembakan di kawasan kantor PT Freeport Indonesia di Kuala Kencana pada Maret 2020.
Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III Letnan Jenderal Richard TH Tampubolon mengatakan, kontak tembak berawal saat aparat mendengar letusan senjata api di kawasan Kali Kabur, Mile 69 Distrik Tembagapura, Kamis sore. Aparat gabungan TNI-Polri kemudian bergerak menuju sumber suara serta berlanjut aksi kontak tembak.
”Pascakontak tembak, ditemukan dua korban jiwa di pihak KKB Papua, yang diyakini salah satu di antaranya adalah Abubakar Kogoya, beserta sebuah pucuk pistol. Adapun di pihak TNI-Polri nihil kerugian jiwa maupun senjata,” kata Richard dalam keterangan yang diterima Kompas, di Jayapura, Papua, Jumat (5/4/2024).
Dalam keterangan lain, Kepala Operasi Damai Cartenz Komisaris Besar Faisal mengungkapkan, Abubakar Kogoya alias Abubakar Tabuni tercatat terlibat dalam sejumlah aksi kekerasan di Intan Jaya dan Mimika. Salah satunya, saat Abubakar terlibat dalam penembakan sejumlah karyawan PT Freeport Indonesia di kawasan perkantoran Kuala Kencana, Mimika, pada 30 Maret 2020.
Pada pemberitaan Kompas, 30 Maret 2020, penembakan tersebut menewaskan Graeme Thomas Weal (57), pegawai asal Selandia Baru, yang tertembak di bagian perut. Sementara itu, dua pegawai lain mengalami luka serius, yakni Jibril Bahar (49) dan Ucok Simanungkalit (52). Ada pula empat pegawai lain yang mengalami luka ringan.
Saat itu, kepolisian menyebut motif penyerangan kantor Freeport di Kuala Kencana diduga untuk menunjukkan eksistensi KKB di kalangan publik internasional.
Dalam catatan Satgas Damai Cartenz, Abubakar merupakan bagian dari KKB yang bermarkas di Kemabu, Distrik Ugimba, Intan Jaya, di bawah pimpinan Ayub Waker dan Sabinus Waker.
Adapun catatan tindak penyerangan paling awal yang dilakukan Abubakar adalah pada 21 Oktober 2017, saat terlibat dalam penembakan dua aparat kepolisian, Bhayangkara Dua Almin dan dan Brigadir Mufadol, di Distrik Tembagapura. Kedua korban terluka masing-masing di bagian perut dan kaki kanan.
”Pada November 2017, Abubakar kembali terlibat menembaki sebuah mobil yang dikendarai warga bernama Raden Totok Soedowo di Distrik Tembagapura. Tembakan tersebut mengenai paha kiri korban,” tutur Faisal.
Abubakar merupakan bagian dari KKB yang bermarkas di Kemabu, Distrik Ugimba, Intan Jaya, di bawah pimpinan Ayub Waker dan Sabinus Waker.
Kepala Satuan Tugas Humas Operasi Damai Cartenz Ajun Komisaris Besar Bayu Suseno mengatakan, kedua jenazah telah dievakuasi untuk diidentifikasi lebih rinci.
Sementara itu, dihubungi terpisah, juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka, Sebby Sambom, menyebut belum menerima laporan ada anggota kelompoknya yang terlibat kontak tembak dengan TNI-Polri.