Cegah Pungutan Liar pada Peserta Mudik-Balik Gratis
Peserta program mudik-balik gratis harus melapor kepada pengurus atau penyelenggara ketika diminta pungutan.
Oleh
MARIA PASCHALIA JUDITH JUSTIARI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Para penyelenggara mudik gratis mencegah pungutan liar pada peserta di tengah perjalanan dengan sistem pengaduan dan pengawasan. Peserta program mudik gratis seyogianya tidak dikenakan pungutan apapun yang mengatasnamakan penyelenggara.
Salah satu penyelenggara mudik gratis adalah Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) yang menggandeng sejumlah pelaku usaha, termasuk Bank Jateng. Tidak hanya untuk mudik ke Jateng, fasilitas balik ke Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) pun cuma-cuma. Pelepasan 239 armada bus dalam program bertajuk Mudik Balik Asyik 2024 itu berlangsung di Museum Purna Bhakti Pertiwi, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Sabtu (6/4/2024).
Jumlah armada bus itu meningkat dibandingkan penyelenggaraan tahun sebelumnya yang sekitar 212 unit. Pada 2024, program yang menyasar pekerja informal di Jabodetabek itu akan mengantar pemudik ke 35 kabupaten/kota di Jateng.
Penjabat Gubernur Jateng Nana Sudjana menggarisbawahi, program mudik-balik tersebut benar-benar tanpa pungutan. “Kalau ada pungutan, kami akan tindak tegas. Kami sudah mengantisipasi dari awal,” ujarnya saat ditemui sebelum pelepasan armada bus.
Dia mengimbau peserta program mudik-balik gratis itu untuk terbuka melaporkan kepada pengurus ketika diminta pungutan. Adapun total peserta Mudik Balik Asyik 2024 dari Jakarta yang menggunakan bus sekitar 11.750 orang. Program itu juga mengerahkan 17 bus yang berkapasitas 850 orang untuk mengangkut pemudik dari Bandung, Jawa Barat, pulang kampung ke Jawa Tengah.
Untung (46), salah satu pengemudi bus dalam program Mudik Balik Asyik 2024, mengatakan, telah menjadi pengemudi untuk kegiatan serupa selama lebih dari 5 tahun. “Selama ini di program-program yang saya ikuti, selalu ada wejangan dari pimpinan (penyelenggara) kalau tidak boleh ada pungutan dalam bentuk apapun. Semua (biaya) sudah di-backup oleh penyelenggara,” tuturnya.
Lebih dari sekali, Roy (44), pedagang soto di Karawaci, Tangerang, Banten, mengikuti program mudik-balik gratis yang diadakan pemerintah provinsi Jawa Tengah. Dia mengatakan, tidak pernah diminta pungutan dalam perjalanan.
Penyelenggara lain juga mencegah adanya pungutan liar di tengah perjalanan mudik gratis. Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Damar Latri Setiawan menyatakan berupaya memberikan fasilitas mudik yang asyik, nyaman, dan aman sehingga seluruh pemudik selamat sampai ke kota tujuan dan bisa berkumpul dengan keluarga.
Untuk mencegah pungutan liar dari oknum tak bertanggung jawab, perusahaan berupaya membuat payung hukum melalui perjanjian kerja sama yang ketat dengan pihak penyedia moda angkutan. Perusahaan juga menempatkan panitia pendamping di seluruh bus.
Sementara itu, PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) mengerahkan 10 bus ke Jawa Tengah dan Jawa Timur, Jumat (5/4/2024), untuk program mudik gratis yang menyasar pengemudi komersial. Agar tidak terjadi pungutan liar pada peserta mudik gratis, Marketing Communications Manager PT IAMI Puti Annisa Moeloek menyatakan, penyelenggara menempatkan petugas selama perjalanan dan pihak dealer di titik tujuan dalam rangka pengawasan.