Cikampek Mulai Padat, Hindari Mudik Usai Buka Puasa dan Sahur
Masyarakat diimbau menghindari mudik di jam padat, yakni usai buka puasa dan sahur demi menghindari macet.
Oleh
RAYNARD KRISTIAN BONANIO PARDEDE
·3 menit baca
BEKASI, KOMPAS – Hingga pukul 21.00, kondisi lalu lintas jelang puncak arus mudik pada Jumat (5/4/2024), di jalur Tol Jakarta-Cikampek terpantau ramai lancar. Kebijakan lawan arus yang rencananya diberlakukan mulai pukul 14.00 pun ditunda.
Praktik lawan arus akhirnya mulai diterapkan pada pukul 19.00 di titik-titik tertentu. Masyarakat diimbau menghindari jam padat, yakni usai buka puasa dan sahur.
Sejak pukul 12.00 hingga pukul 15.00, arus kendaraan dari Jakarta menuju arah timur masih lancar. Di Tol Dalam Kota Jakarta ruas Slipi, Jakarta Barat hingga ke Cawang, Jakarta Timur mobil mampu melaju dengan kecepatan 50-60 kilometer (km) per jam. Kepadatan arus mobil juga belum terlihat di ruas Tol Layang Muhammad Bin Zayed yang berada di perbatasan Cikunir, Bekasi dengan Cikampek, Jawa Barat.
Berkaca pada kondisi tersebut, kepolisian pun menunda pelaksaanaan lawan arus (contraflow), dan satu arah (one way). Awalnya, dua sistem pengaturan lalu lintas ini rencananya diberlakukan pada pukul 14.00 dari Tol Jakarta-Cikampek hingga Tol Kalikangkung-Semarang.Kemacetan mulai terlihat pada pukul 18.30. Dua puluh menit berselang, kepolisian akhirnya memberlakukan contraflow di Km 47 hingga Km 70. Sementara, di ruas Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), contraflow mulai diberlakukan di Km 162 hingga Km 169.
Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri Inspektur Jendral Aan Suhanan menjelaskan, penundaan didasarkan pada hasil pantauan jumlah kendaraan dalam rentang tiga jam, yakni pada pukul 12.00 hingga 14.00. Pada periode tersebut, jumlah kendaraan yang melintas menuju Tol Jakarta-Cikampek masih berada di angka 3.000 kendaraan. Angka ini belum melewati batas pemberlakuan contraflow, yaitu 5.000 kendaraan.
Ia menyebut, peningkatan akan terjadi selepas jam berbuka puasa, sekitar pukul 18.00. Berdasarkan survei Kementerian Perhubungan, mayoritas warga akan memulai mudik pada Sabtu (6/4/2024), pukul 04.00-10.00, atau selepas sahur.
“Walaupun sempat ditunda, pelaksanaan pembatasan angkutan barang tetap diberlakukan. Hasil analisis kami menunjukkan, selepas waktu makan malam, kondisi jalan akan mulai penuh,” ucap Aan di Bekasi.
Sementara itu, berdasarkan pantauan di jalur arteri Karawang hingga Palimanan, arus mudik menggunakan kendaraan roda dua mulai padat.
Hingga H-6 dan H-7, menurut Jasa Marga, sebanyak 322.982 kendaraan sudah meninggalkan Jabotabek. Angka ini merupakan jumlah kendaraan yang melewati Tol Cikupa arah Merak, Tol Ciawi arah Puncak, Tol Cikampek arah Trans-Jawa, dan Tol Kalihurip arah Bandung.
Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana menjelaskan, total kendaraan tersebut meningkat sebesar 21,87 persen jika dibandingkan dengan arus lalu lintas saat normal. Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada Lebaran 2023, jumlah ini lebih tinggi 2,72 persen.
Adapun untuk distribusi lalu lintas, mayoritas kendaraan menuju Tol Trans-Jawa dan Bandung dengan jumlah sebesar 51,22 persen. Lalu disusul menuju arah Merak, Banten sebanyak 29,49 persen; dan menuju Puncak, Jawa Barat, dengan jumlah 19,29 persen.
“Kami mengimbau masyarakat menghindari perjalanan saat buka puasa dan sahur,” ucap Lisye.
Meski kebijakan contraflow masih diberlakukan secara parsial, rekayasa lalu lintas ganjil-genap masih berlaku. Masyarakat pun diimbau tetap mematuhi aturan ini agar tidak terkena denda lewat sistem Penegakan Aturan Lalu Lintas Elektronik (ETLE).
Kepala Bagian Operasi Korlantas Polri Komisaris Besar Eddy Djunaedi menjelaskan, kebijakan ganjil-genap tetap diberlakukan mulai Jumat (5/4/2024) pukul 14.00 hingga Selasa (9/4/2024) pukul 24.00. Implementasi kebijakan ini berbeda dengan contraflow yang diterapkan secara situasional.
“Ganjil-genap masih berlaku, sementara contraflow dan satu arah memiliki parameter tersendiri,” ucapnya.