Pembatasan Pengunjung Tetap Diberlakukan pada Masa Libur Lebaran
Pembatasan kunjungan di struktur Candi Borobudur tetap diberlakukan. Pengunjung dinilai sudah siap.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·2 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Pembatasan wisatawan ke struktur bangunan Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, masih diterapkan dalam masa libur Lebaran tahun ini. Hal ini diharapkan berdampak pada pemerataan kunjungan ke destinasi-destinasi wisata lain di Kabupaten Magelang.
Subkoordinator Museum Cagar Budaya (MCB) Warisan Dunia Borobudur Wiwit Kasiyati mengatakan, dalam masa liburan Lebaran tahun ini, kebijakan pembatasan wisatawan di bangunan candi tidak akan berubah.
”Sekalipun di masa liburan dan jam operasional kunjungan candi diperpanjang, jumlah wisatawan di bangunan Candi Borobudur masih dibatasi sama seperti pada hari-hari biasa, sebanyak 1.200 orang per hari,” ujarnya, Kamis (4/4/2024).
Sama seperti pada hari-hari biasa, pembatasan tidak dilakukan untuk kunjungan di zona 1 Candi Borobudur. Pada area inilah, wisatawan dapat tetap menikmati wisata dan melakukan swafoto dengan latar belakang candi.
Pembatasan pengunjung di struktur dilakukan semata-mata demi alasan konservasi candi. Namun, Wiwit menuturkan, kebijakan tersebut sepatutnya dapat berdampak pada pemerataan kunjungan wisatawan ke destinasi-destinasi lain di Kabupaten Magelang.
”Dengan penyebaran kunjungan wisatawan, desa-desa dan destinasi lainnya juga turut bisa merasakan dampak positif dari daya tarik DPSP (Destinasi Pariwisata Super Prioritas) Borobudur,” ujarnya.
Di satu sisi, destinasi-destinasi lain di Kabupaten Magelang dinilai sudah lebih siap karena Lebaran tahun ini adalah Lebaran kedua dengan aturan pembatasan kunjungan di struktur candi.
Pembatasan kunjungan tersebut tidak dimaknai berdampak negatif pada tingkat kunjungan wisatawan di masa libur Lebaran. Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Magelang Mulyanto menuturkan, pihaknya optimis bahwa wisatawan akan tetap antusias berwisata, menjelajahi Kabupaten Magelang, karena rata-rata pengunjung kini sudah membekali diri dengan informasi yang didapatkannya dari media sosial.
”Banyak orang sudah tahu bahwa kunjungan ke bangunan candi dibatasi dan pasti banyak pengunjung juga sudah mencari tahu, atau mendapatkan informasi tentang destinasi-destinasi lain. Oleh karena itu, ketika kemudian, mereka sudah memutuskan kemari (ke Kabupaten Magelang), pengunjung pun pasti sudah memiliki rancangan tempat lain yang akan dituju,” ujarnya.
Pada masa libur Lebaran tahun ini, Kabupaten Magelang diprediksi didatangi 1 juta pemudik. Selain mereka yang datang untuk pulang kampung dan bersilaturahmi dengan keluarga, sebagian lainnya datang untuk berwisata. Kendati demikian, Mulyanto menuturkan, pihaknya tidak menetapkan target kunjungan di masa liburan Lebaran.
Ketua Forum Daya Tarik Wisata (DTW) Kabupaten Magelang Edwar Alfian mengatakan, dengan banyaknya informasi tentang pembatasan kunjungan di struktur candi, membuat wisatawan sudah siap dan merasa cukup berfoto-foto di halaman dengan latar belakang candi.
Hal itu juga tidak membuat animo berkunjung ke kawasan Borobudur berkurang.”Banyak orang tetap senang, penasaran, dan antusias berkunjung ke kawasan Borobudur karena mereka juga ingin menikmati berbagai obyek dan aktivitas menarik lainnya. Aktivitas itu, seperti berkeliling kawasan candi dengan menggunakan mobil VW, atau mengunjungi beragam destinasi lainnya yang ada di desa-desa,” ujarnya.