Menjelajahi Destinasi Wisata di Borobudur selain Candi
Candi Borobudur masih menjadi daya tarik utama wisata Magelang. Namun, di kawasan Borobudur terdapat beragam destinasi wisata lain, seperti agrowisata, penangkaran kupu-kupu, hingga spot untuk menikmati matahari terbit.
Pada Minggu (19/11/2023), ribuan orang akan mendatangi kawasan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, untuk mengikuti lomba lari Borobudur Marathon 2023 Powered by Bank Jateng. Sebagian peserta bakal datang sejak beberapa hari sebelumnya dan menginap di kawasan Borobudur dan sekitarnya.
Selain berlari, para peserta Borobudur Marathon bisa sekaligus berwisata. Apalagi, kawasan Borobudur memiliki beragam destinasi wisata, tidak hanya Candi Borobudur. Berjarak sekitar 500 meter dari pintu masuk Candi Borobudur, misalnya, terdapat Agrowisata Ghaisan Farm Borobudur.
Mulai beroperasi pada Agustus 2023, destinasi itu menawarkan kesempatan bagi wisatawan untuk berjalan-jalan di area agrowisata seluas 1,5 hektar. Di tempat ini, pengunjung bisa melihat sekitar 300 tanaman jambu kristal yang dibudidayakan semi-organik dengan memanfaatkan pupuk dari kotoran dan urine dari puluhan kelinci yang diternakkan di sekitarnya.
Harga tiket masuk Agrowisata Ghaisan Farm Borobudur sebesar Rp 20.000 untuk orang dewasa, Rp 15.000 untuk anak usia 3-7 tahun, dan gratis untuk anak yang berusia di bawah 3 tahun. Dengan membayar tiket itu, pengunjung bisa menikmati kesempatan memetik dan mengonsumsi jambu sepuasnya.
Di Agrowisata Ghaisan Farm Borobudur juga dikembangkan budidaya ikan air tawar seperti nila, gurame, koi, hingga beong. Ikan-ikan itu dikembangbiakkan di kolam dengan sistem penggunaan prebiotik dan sistem kolam central drain. Dengan sistem ini, ikan bisa dibudidayakan di kolam tanpa siklus air mengalir di dalamnya.
Puguh Tri Warsono, pemilik Agrowisata Ghaisan Farm Borobudur, mengatakan, selain menawarkan wisata petik buah, destinasi tersebut juga menawarkan wisata edukasi pengolahan sampah organik menjadi pupuk. Selain itu, ada juga wisata edukasi ihwal sistem budidaya ikan menggunakan prebiotik dan central drain.
”Edukasi yang kami tawarkan itu terbuka untuk masyarakat umum, pelajar, petani, dan pembudidaya ikan yang memang tertarik untuk belajar di sini,” tutur Puguh.
Baca juga: Cara Baru Berwisata ke Candi Borobudur
Destinasi wisata di kawasan Borobudur yang juga relatif baru adalah Borobudur Land di Desa Wringinputih, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. Obyek wisata yang baru dibuka April 2023 itu memiliki delapan wahana permainan serta sejumlah spot untuk foto-foto.
Harga tiket reguler untuk masuk Borobudur Land adalah Rp 20.000 per orang. Selain itu, tersedia tiket terusan seharga Rp 60.000 per orang. Jika membeli tiket terusan, pengunjung bisa menikmati empat wahana secara gratis.
Wahana yang menjadi favorit di Borobudur Land adalah seluncuran warna-warni atau rainbow slide. Wahana lain yang menarik untuk anak-anak adalah Dino Land. Obyek ini sebenarnya merupakan spot foto yang terdiri dari deretan patung beragam jenis dinosaurus. Patung-patung itu dilengkapi dengan sensor sehingga bisa bergerak dan mengeluarkan suara saat disentuh.
Baca juga: Borobudur Bersemi di Musim Gugur
Penangkaran kupu-kupu
Alternatif wisata yang juga menarik adalah penangkaran kupu-kupu Borobudur Butterfly Edu di Desa Tanjungsari, Kecamatan Borobudur, yang hanya berjarak sekitar 2 kilometer dari Candi Borobudur.
Warih Budi Triningsih, pemilik Borobudur Butterfly Edu, menuturkan, penangkaran itu dibangun memanfaatkan lahan di sekitar rumah dan ruangan garasi. Di tempat itu, tanaman yang menjadi inang untuk larva kupu-kupu dibiarkan tumbuh lebat, tanpa mempertimbangkan nilai estetika untuk dijadikan spot foto.
”Kami ingin menekankan bahwa Borobudur Butterfly Edu adalah tempat penangkaran dan edukasi tentang kupu-kupu, bukan tempat untuk berfoto yang instagramable,” katanya.
Wisata edukasi lain yang bisa dijajal adalah Gubuk Kopi Borobudur di Desa Karangrejo, Kecamatan Borobudur. Di tempat ini, pengunjung bisa melihat sekaligus praktik membuat gula merah atau gula jawa berbahan nira kelapa.
Selain itu, pengunjung bisa mencicipi gula jawa produksi warga setempat. ”Pengunjung bisa minum teh atau kopi, kemudian nglethus (memakan) gula jawa yang disediakan terpisah,” ujar pengelola Gubuk Kopi Borobudur, Agus Prayitno.
Pengunjung juga bisa membeli gula jawa sebagai oleh-oleh. Selain itu, Gubuk Kopi Borobudur juga menawarkan tempat yang nyaman untuk nongkrong dan ngobrol bersama keluarga serta teman.
Kami ingin menekankan bahwa Borobudur Butterfly Edu adalah tempat penangkaran dan edukasi tentang kupu-kupu, bukan tempat untuk berfoto yang instagramable.
Sentra gerabah di Dusun Klipoh, Desa Karanganyar, Kecamatan Borobudur, juga dapat menjadi persinggahan bagi wisatawan. Destinasi ini biasanya banyak didatangi para wisatawan keluarga hingga rombongan siswa-siswa sekolah.
Di salah satu usaha kerajinan gerabah di dusun itu, yakni Arum Art, pengunjung bisa belajar langsung membuat kerajinan berbahan tanah liat tersebut.
Matahari liat
Selain wisata edukasi, di kawasan Borobudur juga terdapat sejumlah destinasi wisata dengan panorama alam yang cocok untuk berfoto-foto, misalnya Punthuk Setumbu dan Bukit Rhema. Dua destinasi yang menawarkan keindahan pemandangan saat matahari terbit itu sudah lama populer di kalangan para pelancong.
Popularitas dua obyek wisata itu kian meningkat setelah menjadi lokasi shooting film Ada Apa dengan Cinta? 2 pada tahun 2016. Dari Punthuk Setumbu, pengunjung bisa menikmati pemandangan Candi Borobudur, Gunung Merapi, Gunung Merbabu, serta kawasan perbukitan Menoreh.
Baca juga: Kabut Pagi di Punthuk Setumbu
Sementara itu, Bukit Rhema sebenarnya merupakan rumah doa, tetapi kemudian juga dikenal sebagai obyek wisata. Tempat itu berupa bangunan tujuh lantai yang berbentuk menyerupai burung merpati. Meski bentuknya serupa burung merpati, Bukit Rhema justru lebih dikenal dengan nama Gereja Ayam.
Destinasi wisata lain yang cocok untuk berfoto-foto adalah Svargabumi Borobudur yang berjarak sekitar 1 kilometer tepat di selatan Candi Borobudur. Obyek ini menarik karena memanfaatkan lahan sawah tadah hujan milik petani.
Ada sekitar 20 lokasi foto menarik yang dibangun di lahan sawah seluas 3 hektar itu. Semua spot tersebut dikelir putih sehingga kontras dengan warna hijau tanaman padi. Ada ayunan, kursi gantung, area bean bag, ranjang jaring, dan kolam estetik di lokasi tersebut.
Jika ingin menyantap kuliner sekaligus berfoto-foto, sejumlah restoran dan kafe di kawasan Borobudur bisa menjadi pilihan. Salah satunya adalah Nalendro Cafe. Di bagian belakang restoran ini terdapat tanaman-tanaman kaktus besar yang menarik untuk dijadikan spot foto. Restoran ini juga pet friendly sehingga pengunjung bisa datang membawa binatang peliharaannya.