Polda Jatim bangun 256 pos pantau dan siagakan 16.358 anggota untuk kelancaran perjalanan warga selama Lebaran 2024.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·2 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Kepolisian Daerah Jawa Timur mendirikan 256 pos terpadu, pelayanan, serta pengamanan arus mudik dan balik Lebaran. Selain itu, juga menyiagakan 16.358 anggota dalam Operasi Ketupat Semeru 3-15 April 2024 untuk kelancaran warga merayakan Idul Fitri 1445 Hijriah.
Sebanyak 256 gardu itu terdiri atas 14 pos terpadu, 47 pos pelayanan, dan 195 pos pengamanan. Operasi Ketupat Semeru di 38 kabupaten/kota di Jatim juga akan didukung 1.300 personel TNI dan 1.000 aparatur pemerintah.
”Pengamanan dan kelancaran menjadi atensi karena peningkatan pergerakan masyarakat selama masa Lebaran,” kata Kepala Polda Jatim Inspektur Jenderal Imam Sugianto di Surabaya, Selasa (2/4/2024).
Berdasarkan survei Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan, potensi pergerakan masyarakat selama masa Lebaran mencapai 193,6 juta jiwa. Jumlah itu naik signifikan daripada tahun lalu yang 123,8 juta jiwa.
Masih menurut survei, Jatim tertinggi dalam jumlah pemudik yang 31,3 juta jiwa. Berikutnya ialah Jabodetabek dengan 28,4 juta jiwa, Jateng dengan 26,1 juta jiwa, dan Jabar dengan 22,8 juta jiwa.
Di sisi lain, populasi Jatim tahun ini sebanyak 41,5 juta jiwa. Artinya,75,4 persen atau tiga dari empat warga Jatim terlibat dalam pergerakan mudik dan balik Idul Fitri. Mobilitas itu menggunakan angkutan umum, yakni kapal, pesawat, kereta api, bus, dan mobil, juga kendaraan pribadi, yakni mobil dan sepeda motor.
Untuk tujuan pemudik, Jatim berada di urutan kedua. Tujuan pemudik yang utama ialah Jateng dengan potensi 61,6 juta jiwa. Berikutnya ialah Jatim dengan 37,6 juta jiwa, Jabar dengan 32,1 juta jiwa, Yogyakarta dengan 11,7 juta jiwa, dan Jakarta dengan 6,4 juta jiwa.
Direktur Lalu Lintas Polda Jatim Komisaris Besar Komarudin menambahkan, potensi kepadatan lalu lintas terjadi karena arus mudik ada dalam kurun Sabtu-Selasa atau 6-9 April 2024. ”Masyarakat agar menyiapkan diri dan jika memungkinkan berangkat lebih awal dari kurun waktu potensial kepadatan arus mudik,” katanya.
Komarudin melanjutkan, tipe pergerakan mudik di ”Bumi Majapahit” alias Jatim mayoritas lokal atau antardaerah dalam provinsi tersebut. Pergerakan lintas provinsi juga ada, tetapi lebih terasa di daerah perbatasan dengan Jateng dan Bali.
Masyarakat agar menyiapkan diri dan jika memungkinkan berangkat lebih awal dari kurun waktu potensial kepadatan arus mudik
Pemudik tujuan Jatim dari luar Jawa atau mancanegara sudah mulai datang dengan pesawat atau kapal, tetapi tidak sampai membuat lonjakan kebutuhan angkutan umum selanjutnya ke kampung halaman.
Sebelumnya, Panglima Komando Daerah Militer V/Brawijaya Mayor Jenderal Rafael Grana Baay menyatakan, pihaknya telah menyiagakan 8.300 personel untuk membantu kelancaran Operasi Ketupat Semeru 3-16 April 2024.
Sebanyak 1.300 personel ditugaskan ke setiap pos pantau. Sebanyak 7.000 prajurit siaga dan siap digerakkan untuk keamanan dan ketertiban. ”Kami mendukung penuh demi kelancaran aktivitas masyarakat selama masa Lebaran,” ujar Rafael.