Sudah Rampung, Bandara Dhoho Belum Dioperasikan untuk Angkutan Lebaran
Bandara Dhoho telah selesai dibangun, tetapi belum dioperasikan untuk arus mudik dan balik Lebaran 1445 H.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·2 menit baca
KEDIRI, KOMPAS — Pembangunan Bandara Internasional Dhoho di Kediri, Jawa Timur, telah rampung. Namun, bandara yang dibangun PT Gudang Garam Tbk melalui anak perusahaannya, PT Surya Dhoho Investama, itu belum akan digunakan untuk mudikLebaran 1445 H.
Juru bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati mengatakan, bandara yang dibangun dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha itu belum akan dioperasikan pada masa mudik ataupun balik Lebaran. ”Belum akan dioperasikan dalam periode mudik ini. Sambil masih mempersiapkan penerbangan yang akan beroperasi di bandara itu,” ujar Adita, Minggu (31/3/2024).
Hal senada disampaikan Legal, Compliance, and Stakeholder Manager Angkasa Pura I Donny Novanto. Donny menyatakan, PT Angkasa Pura I Bandara Dhoho sudah siap 100 persen untuk melayani penerbangan.
Akan tetapi, rute penerbangan, maskapai, dan tanggalnya, kata Donny, masih dalam persiapan. Donny belum bisa memastikan kapan Dhoho resmi beroperasi, termasuk apakah bisa dilakukan menjelang Lebaran yang tinggal 10 hari lagi. ”Kalau sudah ada tanggal pastinya nanti kami rilis,” ucapnya.
Pada Sabtu (30/3/2024) sore, Penjabat Gubernur Jatim Adhy Karyono meninjau kesiapan bandara yang berada di sisi timur laut Gunung Wilis itu. Dia datang bersama Bupati Kediri Hanindito Himawan Pramana, pimpinan Surya Dhoho Investama, dan pihak Angkasa Pura I.
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Dhoho I Nyoman Noer Rohim menyampaikan, sudah tiga pesawat jet pribadi yang mendarat dan mengudara di bandara yang berada di Kecamatan Grogol itu.
Hanya saja, lanjut Nyoman, aktivitas penerbangan reguler masih dalam proses perizinan. Hal itu termasuk pengaturan rotasi pesawat bagi maskapai yang telah mendapatkan izin rute. Sejauh ini, ada dua maskapai yang telah mendapatkan izin rute, yakni Batik Air dan Super Air Jet. ”Mereka masih berproses terkait pengaturan pesawat,” ujarnya.
Dari pengamatan Kompas, bandara yang dibangun sejak April 2020 itu berdiri cukup megah. Gedung terminal bandara yang berukuran 18.224 meter persegi disebut-sebut mampu menampung 1,5 juta penumpang per tahun.
Bandara juga dilengkapi terminal kedatangan dan keberangkatan. Masing-masing di sisi barat dan timur serta memiliki tiga garbarata.
Sejak dibuka untuk umum Februari lalu, bandara ini banyak dikunjungi warga dari Kediri dan kota-kota di sekitarnya. Dhoho pun seolah menjadi destinasi wisata baru.
Dengan panjang landasan pacu 3.300 meter dan lebar 45 meter, Bandara Dhoho bisa didarati pesawat berbadan besar. Tidak hanya itu, jalur perpindahan pesawat membentang sepanjang 306 meter x 32 meter dan 438 meter x 32 meter.
Tak hanya fisik bandara, akses jalan menuju Bandara juga sudah diperlebar sampai ke jalan utama Kediri-Nganjuk serta diperkeras menggunakan beton. Tak hanya itu, akses jalan dari Tulungagung-Kediri melalui Kecamatan Mojo, Jalan Jawa, dan Jalan Sudirman.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kediri Irwan Chandra mengatakan, sambil menunggu pengoperasian bandara, pengerjaan akses jalan di dekat bandara juga terus berjalan. ”Saat ini, yang belum selesai Jembatan Jongbiru di perbatasan Kabupaten dan Kota Kediri. Rencananya jembatan rampung Mei 2024,” katanya.