Hilang Kontak sejak Tiga Hari Lalu, Kapal Nelayan Belum Ditemukan
Kapal nelayan hilang kontak di Samudra Hindia. Satu nakhoda dan sembilan anak buah kapal masih dicari.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
CILACAP, KOMPAS – Sepuluh nelayan asal Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, yang hilang kontak di Samudra Hindia sejak Rabu (13/3/2024) belum ditemukan hingga Sabtu (16/3/2024). Proses pencarian dilakukan di laut dan pantai.
Semua korban hilang diketahui berada di kapal nelayan Kiat Maju Jaya-7. Nakhoda kapal bernama Waidin (39), sedangkan sembilan anak buah kapalnya adalah Ahmad Mutajar (24), Angga Trio (21), Gunawan (22), Heri Setiaji (27), Ichya Umidin (23), M Ripto (25), Syarifuddin (25), Waroji (41), dan Zaenal (29).
Dalam laporan yang disampaikan Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Cilacap, kapal naas itu berangkat bersama tiga kapal lain dari Dermaga Cimiring, Cilacap. Namun, akibat cuaca buruk di laut, semuanya memutuskan kembali ke Dermaga Cimiring. Tiga kapal lain adalah Makmur Jaya-20 dinakhodai Sumaryo, Makin Jaya-2 dengan nakhoda Raino, dan Kapal Maju Jaya-28 yang dikemudikan Tarmuji.
”Karena badai, tiga dari empat kapal bersandar ke Dermaga Pacitan. Hanya Kiat Maju Jaya-7 yang tidak bisa dihubungi,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Cilacap Adah Sudarsa, Sabtu malam.
Setelah mendapatkan informasi hilang dari perusahaan pemilik kapal, Adah mengatakan, segera diberangkatkan satu tim penyelamat. Tim penyelamat dibagi dalam tiga kelompok.
Kelompok pertama menyisir permukaan laut menggunakan RIB-06 bersama TNI AL Cilacap sejauh 30 nautical mile. Kelompok kedua menyisir darat menggunakan rescue trail sejauh 10 kilometer dari Pantai Jetis ke Pantai Widarapayung. Penyisiran di darat juga dilakukan dengan berjalan kaki serta pemantauan drone unmanned aerial vehicle (UAV).
”Kelompok ketiga juga menyisir darat menggunakan rescue trail dari Muara Bogowonto sampai ke Pantai Jatimalang," kata Adah.
Koordinator SAR Cilacap Unit 2 Fajar Wadji menyampaikan, pencarian dan penyisiran belum membuahkan hasil pada Sabtu. Prosesnya akan dilanjutkan Minggu pagi.
Dalam pencarian lanjutan, kata Fajar, tim pertama akan menyisir darat dengan kendaraan segala medan (all terrain vehicle/ATV). Lokasinya di sepanjang Pantai Teluk Penyu, Pantai Kamulyan, Pantai Kemiren, Pantai Lengkong Mertasinga, dan Pantai Menganti.
”Tim juga akan menginformasikan kepada warga dan nelayan di sepanjang pantai tentang kejadian kapal hilang kontak itu,” ucapnya.
Tim kedua, lanjut Fajar, akan menyisir darat menggunakan rescue trail di Pantai Ayah, Pantai Logending, Pantai Pedalen, dan Pantai Wedi Putih. Pemantauan dengan drone UAV Thermal juga dilakukan di tebing Pantai Pedalen.
Adapun kelompok ketiga akan menyisir darat menggunakan dua rescue trail sejauh 10 km. Lokasinya dari Muara Bogowonto ke arah timur di Pantai Congot, Pantai Glagah Indah, hingga Pantai Cubung Jangkang.