Cuaca Ekstrem di Batu, Pohon Tumbang Lukai 5 Warga
Warga diimbau mewaspadai cuaca ekstrem. Di Batu, Jawa Timur, beberapa pohon tumbang melukai lima orang.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengingatkan warga untuk mewaspadai cuaca ekstrem akibat dinamika atmosfer dan bibit siklon di Samudra Hindia. Potensi cuaca ekstrem diperkirakan masih berlangsung hingga sepekan ke depan. Situasi itu juga membuat sejumlah pohon di Kota Batu, Jawa Timur, tumbang, dan melukai sedikitnya lima warga.
Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Malang, Firda Amalia M, Rabu (13/3/2024), mengatakan, hingga kini dinamika atmosfer mendukung untuk terjadinya cuaca ekstrem. Selain musim hujan, saat ini juga terjadi Madden-Julian Oscillation (MJO) yang berpotensi meningkatkan curah hujan.
MJO adalah fenomena dinamika atmosfer yang mengindikasikan adanya potensi pertumbuhan awan hujan dalam skala luas di sekitar wilayah aktif yang dilewatinya.
”Selain itu, saat ini juga ada bibit siklon yang berada di selatan Pulau Jawa. Ini bisa meningkatkan cuaca ekstrem hingga seminggu ke depan berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang serta gelombang tinggi di perairan selatan Jawa,” ujarnya.
Beberapa hari terakhir, angin kencang juga menumbangkan sejumlah pohon di Kota Batu. Tidak hanya itu, angin juga merusak atap rumah warga. Firda menjelaskan, angin dengan kecepatan di atas 45 kilometer per jam sudah tergolong angin kencang. Situasi itu bisa mengakibatkan pohon tumbang.
Bibit siklon saat ini terpantau setidaknya di dua lokasi, yaitu 91S di Samudra Hindia selatan Jawa dan 93P di sisi selatan Papua. ”Bibit siklon ini muncul sejak beberapa hari lalu dan terus dipantau bagaimana perkembangan ke depan. Yang paling berpengaruh ke wilayah Jawa 91S,” ucapnya.
Untuk pancaroba, BMKG memperkirakan musim kemarau tiba paling cepat April. Namun, masa pancaroba yang terjadi di sejumlah daerah akan berbeda waktunya. Potensi cuaca ekstrem biasanya juga muncul saat pancaroba.
Adapun hujan deras disertai angin kencang, Selasa, mengakibatkan sejumlah pohon di Kota Batu tumbang dan dahan patah. Angin juga merusak atap bangunan. Pusat Pengendalian Operasional Penanggulangan Bencana (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu mencatat lima warga luka ringan akibat peristiwa ini.
Pohon yang tumbang itu antara lain pohon ceri setinggi 9 meter (m) dengan diameter 35 centimeter (cm) dan jabon setinggi 25 m (diameter 80 cm). Kedua pohon tumbang itu menutup Jalan Brantas di Kelurahan Ngaglik. Satu orang korban luka atas nama M Akbar Mubarok H.
Di Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Sisir, pohon sono setinggi 15 m dengan diameter 50 cm tumbang menimpa kabel telepon. Di Desa Tulungrejo, pohon cemara setinggi 30 m dengan diameter 80 cm tumbang menutup akses Pura Luhur Giri Arjuno. Di Desa Oro-oro Ombo, pohon randu setinggi 25 m dengan diameter 1,6 m tumbang menimpa warga bernama Maksum (28).
Di Jalan WR Supratman, Kelurahan Sisir, pohon sono setinggi 15 m dengan diameter 80 cm tumbang ke jalan dan menimpa tiga orang, yaitu Bambang Kurniawan, Vivi Mega Wulandari, dan H Bagus Pamungkas.
Atap rumah warga, Aini, di Jalan Mangga, Oro-oro Ombo, juga ambruk akibat hujan deras disertai angin kencang. Tidak ada korban dalam peristiwa ini. Selain itu, atap bangunan tempat pembuangan sampah di Pasar Induk Among Tani juga terlepas dan menimpa tiga rumah warga di sekitarnya hingga rusak ringan.
Untuk pancaroba, BMKG memperkirakan musim kemarau tiba paling cepat April. Namun, masa pancaroba yang terjadi di sejumlah daerah akan berbeda waktunya. Potensi cuaca ekstrem biasanya juga muncul saat pancaroba.
Rabu siang, dahan pohon patah juga dilaporkan terjadi di Jalan Songgoriti dan langsung dibersihkan lantaran menutup jalan.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Batu Agung Sedayu mengatakan, pihaknya telah menyampaikan sosialisasi melalui media sosial tiga hari ke depan agar warga Kota Batu lebih waspada jika berkegiatan di luar rumah lantaran cuaca ekstrem. ”(Harap waspada) Saat melintasi pohon besar, papan reklame, serta tidak memarkir kendaraan di bawah pohon besar,” katanya.