Cuaca Ekstrem Bayangi Jateng, Masyarakat Diminta Kurangi Aktivitas di Luar Rumah
Puluhan pohon tumbang dan banjir terjadi di Jateng akibat cuaca ekstrem. Cuaca ekstrem bakal terjadi hingga 15 Maret.
SEMARANG, KOMPAS — Sejumlah daerah di Jawa Tengah diprediksi akan dibayangi cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang hingga Jumat (15/3/2024). Banjir dan pohon tumbang berpotensi terjadi. Masyarakat diminta mengurangi aktivitas di luar rumah.
Prakirawan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Ferry Oktarisa mengatakan, fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) yang terjadi di kuadran 4 berkontribusi pada pertumbuhan awan konvektif yang kuat di wilayah Jateng. Akibatnya, hujan lebat akan terjadi pada Rabu-Jumat (13-15/3/2024) di sejumlah daerah, seperti Pantura Barat Jateng, Pantura Tengah, Solo Raya, dan sebagian Pantura Timur, seperti Demak dan Jepara.
”Kemudian, untuk daerah pesisir selatan, seperti di Cilacap, Kebumen, dan Banyumas perlu mewaspadai adanya angin kencang hingga tiga hari ke depan. Selain di Pesisir Selatan, beberapa daerah di Pantura Timur, seperti Jepara, Demak, dan Blora juga perlu waspada angin kencang,” kata Ferry, Rabu (13/3/2024).
Baca juga: Bulan Purnama, Waspada Banjir Rob di Tujuh Daerah di Jateng
Pohon tumbang menimpa sebuah mobil di Jalan Dr Wahidin Kelurahan Candisari, Kecamatan Candisari, Kota Semarang, Jateng, Selasa (12/3/2024). Hingga Rabu (13/3/2024), sebanyak 32 pohon tumbang di berbagai wilayah di Kota Semarang akibat cuaca ekstrem.
Di Kota Semarang, cuaca ekstrem berupa hujan lebat dan angin kencang terjadi pada beberapa hari terakhir. Kondisi itu menyebabkan sejumlah kejadian menonjol pada Selasa-Rabu (12-13/3/2024).
”Dari kemarin sampai hari ini, setidaknya ada 32 pohon tumbang di berbagai lokasi di Kota Semarang. Pohon tumbang itu mengakibatkan kerugian materi karena menimpa mobil ataupun rumah,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang Endro Pudyo Martantono, Rabu petang.
Berbagai bencana yang terjadi di Jateng juga menimbulkan berbagai kerusakan rumah ataupun fasilitas umum. Sebanyak 1.162 rumah dilaporkan rusak, 367 fasilitas rusak, serta 13 perkantoran dan jembatan rusak.
Endro menyebutkan, pihaknya langsung mengevakuasi pohon-pohon yang tumbang tersebut. Penghitungan kerugian untuk rumah-rumah yang rusak akibat pohon tumbang juga dilakukan oleh BPBD Kota Semarang. Hasil penghitungan kerugian itu akan dilaporkan kepada Pemerintah Kota Semarang. Selanjutnya, warga yang terdampak diberi bantuan berupa uang tunai.
Anak-anak bermain di tengah genangan banjir di Rusunawa Kaligawe, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (13/3/2024). Cuaca buruk yang terjadi beberapa hari ini menyebabkan pohon tumbang hingga banjir menggenangi sejumlah wilayah di Kota Semarang salah satunya jalan pantura Kaligawe.
Selain menyebabkan puluhan pohon tumbang, banjir juga terjadi di sejumlah titik di Kota Semarang akibat hujan lebat yang turun hampir sepanjang hari. Pada Rabu pagi, banjir terjadi di Kelurahan Genuksari, Muktiharjo Kidul, Terboyo Kulon, hingga Jalan Raya Kaligawe yang menghubungkan Kota Semarang - Demak.
”Untuk daerah yang tergenang, kami kirimi mobil pompa portabel untuk menyedot air untuk selanjutnya airnya kami buang ke Kali Tenggang. Mudah-mudahan tidak ada hujan susulan sehingga genangan-genangan bisa segera surut,” tutur Endro.
Endro mengimbau masyarakat di wilayahnya untuk tidak mewaspadai dampak cuaca ekstrem yang masih bakal terjadi hingga beberapa hari ke depan. Masyarakat diminta mengurangi aktivitas di luar rumah, terutama saat sedang hujan dan angin kencang.
Salah satu kendaraan mogok saat berusaha melintasi banjir yang menggenangi akses jalan pantura di Kaligawe, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (13/3/2024). Cuaca buruk yang terjadi beberapa hari ini menyebabkan pohon tumbang hingga banjir menggenangi sejumlah wilayah di Kota Semarang salah satunya jalan pantura Kaligawe.
”Kemudian, jangan memarkir kendaraan ataupun berteduh di bawah pohon, terutama pohon yang agak besar. Sebab, kita tidak bisa memprediksi apakah pohon tersebut akan tumbang atau tidak jika terkena angin yang kencang,” imbuhnya.
Imbauan agar masyarakat berhati-hati terhadap cuaca ekstrem juga disampaikan Kepala BPBD Batang Ulul Azmi. Di Batang, hujan lebat dan angin kencang menyebabkan sebuah pohon jati tumbang di Jalan Pantura, Desa Penundan, Kecamatan Banyuputih, Rabu pagi.
”Pohon tumbang ini sempat membuat lalu lintas dari arah timur dan barat mengalami kemacetan yang lumayan panjang, sekitar 1 kilometer. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu,” ucap Ulul.
Suasana pohon tumbang di Jalan Pantura, Desa Penundan, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Rabu (13/3/2024). Pohon tumbang menyebabkan arus lalu lintas di Jalan Pantura macet di kedua arah pada Rabu pagi.
Menurut Ulul, pohon yang tumbang itu langsung dievakuasi dengan cara dipotong dan dibersihkan. Kabel listrik yang putus juga sudah ditangani. Sementara itu, arus lalu lintas yang sempat tersendat juga telah diurai. Pada Rabu siang, Jalan Pantura Penundan sudah bisa dilalui.
Ratusan bencana
Berdasarkan catatan BPBD Jateng, cuaca ekstrem menjadi penyumbang bencana paling banyak di wilayah tersebut, sepanjang 2024. Sejak 1 Januari-8 Maret 2024, sebanyak 104 bencana terjadi di Jateng. Dari jumlah tersebut, sebanyak 47 bencana merupakan cuaca ekstrem, sebanyak 37 bencana banjir dan sebanyak 18 bencana tanah longsor.
”Akibat bencana yang terjadi, sebanyak 205.826 orang terdampak. Sebanyak 12 orang meninggal, 20 orang luka-luka, dan 34.978 orang mengungsi,” ujar Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Jateng Muhamad Chomsul.
Warga terpaksa menutup warung makan miliknya setelah banjir terjadi di Rusunawa Kaligawe, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (13/3/2024). Cuaca buruk yang terjadi beberapa hari ini menyebabkan pohon tumbang hingga banjir menggenangi sejumlah wilayah di Kota Semarang salah satunya jalan pantura Kaligawe.
Berbagai bencana yang terjadi di Jateng juga menimbulkan berbagai kerusakan rumah ataupun fasilitas umum. Sebanyak 1.162 rumah, 367 fasilitas, 13 perkantoran dan jembatan rusak.
Baca juga: Sehari, Hujan Lebat Picu Belasan Kejadian Bencana di Jateng
Chomsul mengimbau masyarakat di wilayahnya untuk mewaspadai dampak cuaca ekstrem yang terjadi. Berbagai bencana, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang. Masyarakat juga diminta menjauhi bantaran sungai, tubuh air, ataupun wilayah rawan banjir, serta lereng yang rawan longsor.
Masyarakat juga diharapkan untuk menyiapkan rencana kesiapsiagaan keluarga maupun tas siaga bencana yang bisa langsung dibawa ketika bencana terjadi.