Dua remaja di Lampung berusia 16 tahun dan 17 tahun hilang akibat terseret arus sungai di dua lokasi berbeda.
Oleh
VINA OKTAVIA
·2 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Dua remaja di Lampung berusia 16 tahun dan 17 tahun hilang akibat terseret arus sungai di dua lokasi berbeda di Kabupaten Pringsewu dan Lampung Selatan. Hingga Senin (4/3/2024), tim SAR gabungan masih terus mencari kedua korban.
Komandan Tim Rescue Kantor Basarnas Lampung Rakhmat Afriza mengatakan, korban hilang di Pringsewu adalah Aksel Rama Rafliansyah (17), warga Desa Sidoharjo, Kecamatan Pringsewu. Korban dilaporkan hilang sejak Minggu (3/3/2024) pukul 16.30 WIB.
Saat itu, korban bersama empat rekannya berenang di Sungai Way Bulok yang tidak jauh dari tempat tinggal mereka. Namun, debit air tiba-tiba naik dan arus sungai sangat deras sehingga menyeret tubuh kelima remaja tersebut.
”Empat orang selamat, tetapi satu orang masih dalam pencarian,” kata Rakhmat saat dihubungi dari Bandar Lampung, Senin.
Basarnas Lampung mengerahkan satu tim penyelamat melakukan pencarian. Selain tim SAR, petugas dari BPBD Pringsewu, Dinas Pemadam Kebakaran Pringsewu, aparat kepolisian/TNI, serta warga sekitar juga ikut membantu mencari Aksel. Namun, hingga kini pencarian belum membuahkan hasil.
Di Kabupaten Lampung Selatan, seorang remaja bernama Hengki (16), warga Desa Trimomukti, Kecamatan Candipuro, juga dilaporkan hilang akibat terseret arus Sungai Way Galih di Kecamatan Candipuro, sejak Minggu sore. Pelajar tersebut terseret arus sungai saat sedang mandi bersama lima temannya.
Kepala Pelaksana BPBD Lampung Selatan Ariswandi mengatakan, petugas gabungan masih terus melakukan pencarian terhadap korban hingga Senin (4/3/2024) sore. Pencarian terkendala arus sungai yang deras dan hujan.
Menurut dia, petugas telah menyisir sungai sepanjang 1,5 kilometer dari lokasi korban pertama kali dilaporkan hilang. Namun, korban belum juga ditemukan.
Hujan deras disertai angin kencang mengguyur sebagian besar wilayah Lampung pada Minggu sore. Bahkan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem sebanyak empat kali yang disebarkan melalui media sosial.
Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Radin Inten II Rudi Hariyanto mengatakan, hujan deras disertai angin kencang dan petir diprediksi juga masih akan mengguyur sebagian besar wilayah Lampung dalam tiga hari ke depan.
Pada Senin, hujan deras disertai diprediksi terjadi di Kabupaten Lampung Barat, Pesisir Barat, Tanggamus, Lampung Timur, Metro, Lampung Tengah, dan Way Kanan. Selain itu, Lampung Utara, Tulang Bawang Barat dan Tulang Bawang Barat juga diprediksi bakal diguyur hujan. Hujan ekstrem itu berpotensi meluas ke seluruh wilayah Lampung.
BMKG memprediksi, puncak musim hujan di Lampung akan terjadi pada Maret 2024. Hujan deras dengan intensitas di atas 100 milimeter berpotensi mengguyur sebagian besar wilayah.
Karena itu, masyarakat diminta untuk mewaspadai potensi bencana banjir dan longsor akibat hujan. Warga diimbau untuk tidak berenang di sungai ketika hujan karena debit air dapat meningkat dengan waktu cepat.