Hujan Deras Mengintai, Bandar Lampung Siaga Banjir
Kota Bandar Lampung siaga banjir karena hujan deras diprediksi masih akan terus mengguyur pada malam hari.
Oleh
VINA OKTAVIA
·4 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memprediksi hujan deras masih berpotensi mengguyur wilayah Kota Bandar Lampung dan sekitarnya dalam tiga hari ke depan. Masyarakat diminta waspadai bencana banjir karena hujan diprediksi baru akan turun pada malam hingga dini hari.
Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Radin Inten II Rudi Hariyanto mengatakan, secara umum, cuaca di wilayah Lampung diperkirakan cerah berawan pada pagi hingga siang hari. Hujan deras yang dapat disertai dengan angin kencang dan petir berpotensi terjadi pada sore dan malam hari.
Menurut dia, Kota Bandar Lampung berpotensi diguyur hujan deras disertai angin kencang pada malam hingga dini hari. Karena itulah, BMKG menyampaikan peringatan dini cuaca ekstrem agar masyarakat waspada terhadap ancaman bencana hidrometeorologi, terutama banjir dan longsor.
”Status banjir untuk wilayah Bandar Lampung dan sekitarnya saat ini Siaga,” kata Rudi saat dihubungi dari Bandar Lampung, Senin (26/2/2024).
Berdasarkan pengukuran dari Stasiun Meteorologi Kelas I Radin Inten II, curah hujan pada Minggu (25/2/2024) malam terukur mencapai 30,6 mm. Sementara curah hujan saat banjir bandang melanda Kota Bandar Lampung pada Sabtu (24/2/2024) mencapai 79.4 mm.
Setidaknya, ada tujuh kecamatan yang terdampak banjir di Bandar Lampung, yakni Kecamatan Rajabasa, Kedaton, Langkapura, Way Halim, Kedamaian, Kemiling, dan Teluk Betung Selatan. Ketinggian banjir berkisar 1-2 meter.
Hujan deras yang kembali mengguyur Kota Bandar Lampung pada Minggu malam membuat sejumlah daerah kembali terendam banjir. Kali ini, banjir meluas ke kecamatan lain, antara lain Kecamatan Tanjung Senang dan Kecamatan Teluk Betung Barat. Namun, banjir umumnya sudah surut pada Senin dini hari.
”Air sampai masuk ke dalam rumah setinggi sekitar setengah meter, tapi alhamdulillah surut beberapa jam kemudian,” kata Aqilla (40), warga Keluarahan Way Kandis, Kecamatan Tanjung Senang, Bandar lampung.
Ketua RT 006 Lingkungan II Kelurahan Rajabasa Sahroni Zakaria menuturkan, warga yang terdampak banjir memilih menginap di masjid. Mereka mengungsi karena masih takut adanya banjir susulan. Apalagi, hujan deras sering kali mengguyur pada malam hingga dini hari. ”Perlengkapan rumah tangga, seperti kasur, selimut, dan bantal, juga masih basah. Warga masih sibuk membereskan rumah mereka yang berantakan akibat diterjang banjir,” kata Sahroni.
Pada Senin, warga di sejumlah daerah yang terdampak banjir masih sibuk membereskan rumah. Meski begitu, banjir sudah surut. Tidak ada lagi rumah atau jalanan yang terendam banjir.
Kepala Kantor Basarnas Lampung Deden Ridwansah mengatakan, tim SAR membantu puluhan warga yang terjebak banjir di rumahnya. Selain itu, tim SAR juga menemukan seorang mayat tanpa identitas saat melakukan evakuasi terdahap korban banjir. Jasad tersebut pertama kali ditemukan oleh warga di Kecamatan Panjang, Bandar Lampung, pada Minggu.
Jenazah tersebut kemudian dibawa ke RSUD Abdul Moeloek untuk untuk diidentifikasi. Hingga saat ini, pihaknya juga belum mendapat laporan dari warga yang kehilangan anggota keluarganya.
Sementara itu, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Provinsi Lampung mentaksir, kerugian akibat banjir bandang yang melanda Kota Bandar Lampung mencapai Rp 197 miliar. Selain kerusakan bangunan dan perlengkapan rumah tangga, banjir juga membuat kerugian terhadap para pelaku UMKM di Bandar Lampung.
Terhambatnya perputaran uang selama musibah banjir berlangsung menyebabkan kerugian ekonomi hingga 30 persen.
Ketua Hipmi Provinsi Lampung Ahmad Giri Akbar mengatakan, para pelaku UMKM di Bandar Lampung turut menjadi korban banjir. Mereka umumnya mengalami kerugian yang cukup besar karena perlengkapan usaha, seperti mesin produksi dan bahan baku, rusak akibat banjir.
”Terhambatnya perputaran uang selama musibah banjir berlangsung menyebabkan kerugian ekonomi hingga 30 persen. Hal ini akan berdampak besar bagi pelaku UMKM yang memerlukan waktu untuk merevitalisasi usahanya,” katanya.
Menurut dia, kerugian yang cukup besar akibat bencana banjir menegaskan kembali pentingnya upaya pencegahan dan penanganan bencana secara komprehensif. Penanganan ini memerlukan kerja sama yang solid antara pemerintah dan masyarakat. Pemkot perlu mengambil langkah yang lebih besar untuk mencegah terulangnya banjir.
Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana menyalurkan bantuan kebutuhan pokok untuk para korban banjir di Bandar Lampung, Senin. Dalam kesempatan itu, Eva meminta masyarakat yang tinggal di bantaran sungai untuk tidak membuang sampah sembarangan.
Sebelumnya, Eva telah memantau langsung sejumlah daerah yang terkena banjir. Ia mendapati sejumlah rumah warga yang dibangun di atas badan sungai. Kondisi itu dituding menjadi salah satu penyebab banjir.
Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Lampung Irfan Tri Musri mengatakan, banjir berulang yang melanda Kota Bandar Lampung terjadi akibat pemerintah tidak memperhatikan aspek lingkungan hidup dalam pembangunan kota.
Selain disebabkan oleh alih fungsi lahan yang masif, banjir juga terjadi akibat pendangkalan sungai serta sistem drainase kota bandar lampung yang buruk. Selain itu, hal ini juga disebabkan akibat minimnya daerah resapan air dan daerah tangkapan air.