Puting Beliung di Bandung-Sumedang Sebabkan 706 Bangunan Rusak
Sebanyak 706 bangunan terdampak puting beliung di Sumedang dan Bandung. Status tanggap darurat telah ditetapkan.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Bencana puting beliung dengan kecepatan 36,8 kilometer per jam menerjang lima kecamatan di Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (21/2/2024) kemarin. Puting beliung mengakibatkan 706 bangunan rumah, fasilitas umum, dan pabrik rusak.
Dari pantauan Kompas pada Kamis (22/2/2024), dampak puting beliung terparah di tiga kecamatan Kabupaten Bandung, yakni Rancaekek, Cicalengka, dan Cileunyi. Total kerusakan bangunan di tiga Kecamatan sebanyak 497 unit rumah dan 18 bangunan pabrik serta pertokoan.
Sementara jumlah kerusakan bangunan rumah, fasilitas umum, serta pabrik di dua kecamatan Kabupaten Sumedang sebanyak 191 unit. Dua kecamatan ini adalah Jatinangor dan Cimanggung.
Mayoritas korban mengalami luka ringan.
Warga dibantu aparat kepolisian serta petugas Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) setempat dan sukarelawan di lima kecamatan ini membersihkan puing-puing bangunan yang terdampak sejak Kamis pagi.
Mayoritas atap rumah warga dan pabrik rusak berat karena tertiup angin puting beliung. Bahkan, kubah sebuah masjid di Dusun Citanggulun, Kecamatan Jatinangor, roboh akibat dahsyatnya kekuatan puting beliung.
Dari data BPBD Jawa Barat, jumlah warga yang terdampak di Kabupaten Sumedang sebanyak 412 keluarga, sedangkan di Kabupaten Bandung 422 keluarga.
Agus Permana (54), salah seorang warga di Kompleks Griya Permata Desa Nanjung Mekar, Rancaekek, mengungkapkan, puting beliung terjadi selama 10 menit disertai hujan deras sekitar pukul 16.00 WIB. Kondisi ini menyebabkan genteng di sejumlah ruangan rumahnya rusak.
”Saya bersama istri dan salah seorang anak tak berani meninggalkan rumah. Kami bertahan hingga tiupan puting beliung di kompleks berakhir,” ujar ayah tiga anak ini.
Sementara Dewi Kartini (43), warga di Dusun Citanggulun, Kecamatan Jatinangor, menuturkan, putaran puting beliung menerjang dusunnya dengan kecepatan tinggi pada pukul 15.40. Fenomena alam ini mengakibatkan atap teras rumah Dewi ambruk.
”Puting beliung juga mengakibatkan sebagian besar barang jualan di kios saya hilang karena terempas angin,” ujar Dewi.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Vini Adiani Dewi mengatakan, jumlah korban luka berdasarkan pendataan hingga Rabu malam mencapai 40 orang. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
”Mayoritas korban mengalami luka ringan. Sebanyak 20 korban di Sumedang dan 20 korban lainnya di Kabupaten Bandung,” ujarnya.
Tanggap darurat
Pemerintah Kabupaten Sumedang menetapkan status tanggap darurat bencana puting beliung di Jatinangor dan Cimanggung. Keputusan berlangsung sejak Kamis ini hingga tanggal 29 Februari 2024.
”Penetapan status ini karena terjadi kerusakan berat akibat puting beliung. Ratusan bangunan mengalami kerusakan di Desa Mangunarga, Kecamatan Cimanggung, dan Desa Sayang, Kecamatan Jatinangor,” kata Penjabat Bupati Sumedang Herman Suryatman.
Herman menyatakan, Pemkab Sumedang saat ini terus berupaya memastikan agar seluruh kebutuhan dasar para korban terpenuhi. Selain itu, lanjutnya, pemerintah akan merehabilitasi rumah warga yang rusak. ”Kami sudah menyiapkan bantuan makanan serta dukungan layanan kesehatan bagi para korban,” ucap Herman.
Kepala BPBD Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama menyatakan, pihaknya juga telah menetapkan tanggap darurat selama dua minggu. Hal ini agar upaya penanganan korban bencana bisa berjalan optimal.
”Mayoritas korban bencana yang rumahnya rusak berat mengungsi ke rumah kerabatnya. Kami akan menyalurkan bantuan makanan dan air bersih bagi para korban dan memperbaiki rumah yang rusak,” kata Uka.