Jelang Hari Raya, Harga Beras Bertahan Mahal di Bali
Harga beras di Bali masih bertahan mahal menjelang hari raya. Bulog mendistribusikan beras ke penerima bantuan pangan.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Menjelang hari raya Galungan dan Kuningan serta Nyepi di Bali, harga beras masih bertahan mahal. Meskipun demikian, pemerintah memastikan distribusi komoditas pokok, terutama beras, tetap lancar.
Hari raya Galungan dirayakan pada Rabu (28/2/2024), sedangkan Kuningan pada Sabtu (9/3/2024). Adapun Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1946 pada 11 Maret 2024. Hingga Senin (19/2/2024), harga bahan kebutuhan pokok, utamanya beras, belum beranjak turun. Harga beras kualitas medium saat ini di kisaran Rp 15.250 per kilogram, sedangkan harga beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Bulog berada di kisaran Rp 10.900 per kilogram.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar, Bali, Ni Nyoman Sri Utari mengatakan, Pemerintah Kota Denpasar bersama jajaran Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Denpasar dengan dukungan Perumda Pasar Sewakadarma Kota Denpasar dan Perum Bulog Wilayah Bali terus mengupayakan penyediaan bahan kebutuhan pokok melalui pasar murah dalam rangka menjaga stabilitas inflasi di Kota Denpasar.
”Termasuk menjelang hari besar keagamaan nanti. Kami bersama TPID membantu menyediakan bahan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau,” kata Utari, yang dihubungi siang tadi.
Secara terpisah, Pimpinan Wilayah Bulog Bali Sony Supriyadi mengatakan, ketersediaan beras di Perum Bulog Kanwil Bali masih aman dan mencukupi kebutuhan di Bali. Bulog Bali juga sudah kembali mendistribusikan bantuan pangan beras kepada para penerima program bantuan pangan di Bali.
Juru bicara Bulog Bali, Lukito Prima Aidin, menambahkan, cadangan beras pemerintah, yang dikelola Bulog di Bali, masih aman dan mencukupi kebutuhan di Bali sampai hari besar keagamaan nanti. Bulog juga sudah menerima pasokan beras sebagai tambahan stok.
”Selain beras, cadangan minyak goreng dan gula pasir juga masih aman,” katanya.
Lukito menerangkan, pendistribusian bantuan pangan beras bagi penerima program bantuan pangan juga sudah dilanjutkan. Adapun pendistribusian beras SPHP, menurut Lukito, juga masih berlanjut di seluruh Bali.
”Harga eceran tertinggi untuk beras SPHP sesuai penetapan Bapanas (Badan Pangan Nasional) adalah Rp 54.500 per kemasan 5 kilogram,” ujarnya.
Sebelumnya, dalam pembukaan Rapat Koordinasi TPID, yang dirangkai kegiatan penyusunan One Page Summary (OPS), di Kabupaten Tabanan, Bali, Jumat (16/2/2024), Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra mengimbau jajaran TPID di seluruh kabupaten dan kota di Bali agar mengantisipasi kenaikan angka inflasi menjelang hari raya, yang beruntun, mulai Galungan dan Kuningan, hingga menyambut Ramadhan 2024.
Dari siaran pers Humas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali disebutkan, dalam rapat itu, Sekda Provinsi Bali Indra meminta jajaran pemerintah daerah agar memastkan ketersediaan pasokan bahan kebutuhan pokok sehingga laju inflasi terjaga. Serangkaian hari raya umumnya diikuti peningkatan kebutuhan bahan makanan di masyarakat.
Untuk menjaga inflasi di Bali, menurut Indra dalam siaran pers Humas Pemprov Bali, jajaran TPID diingatkan agar memedomani prinsip 4K, yakni keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif.
Sekda Indra juga mengingatkan TPID agar berkoordinasi dan bekerja sama lintas kabupaten dan kota dengan tujuan menjaga stabilitas produksi sesuai potensi daerah.