Petinju Daud Yordan Pimpin Perolehan Suara Sementara Calon Anggota DPD Kalbar
Petinju dunia Daud Yordan sementara memimpin perolehan suara calon anggota Dewan Perwakilan Daerah dari Kalbar.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
Petinju Daud Yordan tidak hanya tangguh di atas ring. Dia kini unggul dalam perolehan suara sementara calon anggota Dewan Perwakilan Daerah dari Kalimantan Barat. Petinju kelas dunia asal Kayong Utara, Kalbar, itu bahkan berada di atas tokoh daerah dan petahana. Jika mulus, kisah Daud mirip Manny Pacquiao, petinju sekaligus senator Filipina.
Data penghitungan suara pemilihan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di situs Komisi Pemilihan Umum (KPU) per 17 Februari 2024 pukul 19.31, Daud meraih 242.719 suara. Di bawahnya ada Sultan Pontianak Syarif Melvin dengan 209.789 suara.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Petinju berusia 36 tahun ini juga unggul jauh atas petahana anggota DPD asal Kalbar, Maria Goreti. Anggota DPD sejak 2004 itu baru mendapat 163.783 suara. Bahkan, petahana lain sekaligus Wakil Gubernur Kalbar dua kali, Christiandy Sanjaya, sejauh ini baru meraih 131.172 suara.
Investasi prestasi
Sebelumnya, Daud memutuskan maju ke DPD karena memandang lembaga itu bisa menaungi anggotanya maju melalui nonpartai. Sejak dahulu, Daud ingin mengabdikan diri kepada masyarakat.
”Dengan maju ke DPD, saya bisa menyuarakan persoalan-persoalan di daerah ke pusat,” ujar Daud yang mengatakan akan tetap aktif bertarung di atas ring meski terpilih.
Kisah Daud mirip Manny Pacquiao, petinju yang menjadi senator di Filipina. ”Saya ingin mencontoh Manny. Dia tetap aktif bertinju meski terpilih menjadi senator. Itu menunjukkan karier politik bisa beriringan dengan karier petinju,” katanya.
Pengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura, Pontianak, Jumadi, menilai perolehan suara Daud tidak lepas dari prestasi yang ditorehkan selama ini. Daud lama dikenal sebagai petinju papan atas Indonesia.
Selain Chris John, prestasi Daud memang mentereng. Pada 2019, misalnya, dia menjadi juara kelas super ringan International Boxing Association (IBA) dan World Boxing Organization (WBO) Oriental.
”(Sebelum pencoblosan), warga Kalbar sudah tahu siapa dan apa prestasi Daud,” kata Jumadi.
Dia menambahkan, popularitas Daud mirip dengan fenomena komedian Alfiansyah Komeng. ”Investasi prestasi” membuat Komeng unggul dalam perolehan suara sementara DPD di Jawa Barat.
Dengan maju ke DPD, saya bisa menyuarakan persoalan-persoalan di daerah ke pusat.
Akan tetapi, Jumadi mengatakan, tidak tertutup kemungkinan hal itu didukung keinginan warga tentang sosok baru dan ditopang tim sukses mumpuni. Jika Daud terpilih, Jumadi meminta semua pihak melihat bersama kinerja Daud sebagai senator.
Fredrikus (33), warga Pontianak, Kalbar, terang-terangan memilih Daud karena petinju berjulukan
Cino
itu harum dalam prestasi. Apalagi, dalam foto surat suara, foto yang ditampilkan Daud sangat mencolok. Daud berfoto bersama salah satu sabuk juaranya.
Di samping itu, Fredrikus juga ingin memberikan kesempatan kepada figur baru. Harapannya, orang itu dapat melahirkan ide baru yang tidak ketinggalan zaman.
”Kalau figur lama, biasanya itu-itu saja. Tinggal menunggu bagaimana kerjanya nanti,” ujarnya lagi.
Ignatius (42), warga Sanggau, Kalbar, juga jatuh hati pada Daud. Bukan karena prestasi di atas ring saja, dia melihat langsung Daud blusukan saat memperkenalkan diri sebagai calon anggota DPD.
”(Blusukan) Menunjukkan keseriusan Daud,” ujarnya.
Ignatius berharap Daud bisa memperjuangkan masa depan anak-anak pedalaman Kalbar. Selain prestasi olahraga, penting juga mendukung pendidikan dan menumbuhkan kewirausahaan generasi muda.