logo Kompas.id
NusantaraPemungutan Suara di Rempang,...
Iklan

Pemungutan Suara di Rempang, Warga Mencoblos dalam Bayang-bayang Penggusuran

Warga Rempang memperjuangkan nasib kampung tua yang terancam digusur dengan bertarung di bilik suara.

Oleh
PANDU WIYOGA
· 3 menit baca
Petugas tempat pemungutan suara membantu warga memasukkan surat suara ke dalam kotak suara di Kampung Pasir Panjang, Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (14/2/2024).
KOMPAS/PANDU WIYOGA

Petugas tempat pemungutan suara membantu warga memasukkan surat suara ke dalam kotak suara di Kampung Pasir Panjang, Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (14/2/2024).

Belum genap pukul 08.00, warga Kampung Pasir Panjang sudah berduyun-duyun ke tempat pemungutan suara. Di bawah pokok mangga tepi pantai, di TPS 009, itu masa depan kampung mereka jadi taruhan.

Pasir Panjang adalah satu dari lima kampung tua Melayu yang akan digusur pemerintah untuk tahap pertama Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco City, Batam, Kepulauan Riau. Lebih kurang ada 961 keluarga yang bakal terdampak.

Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Kunjungi Halaman Pemilu

”Saya nyoblos untuk milih presiden yang lebih baik supaya anakku bisa dikeluarkan dari penjara,” kata Ramli (53), Selasa (14/2/2024).

Anak Ramli, Rafi (23), sudah lima bulan meringkuk di balik jeruji. Ia adalah salah satu dari 35 demonstran aksi bela Rempang yang ditangkap polisi seusai ricuh di depan Kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam pada 11 September 2023.

TPS 009 di Kampung Pasir Panjang, Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (14/2/2024).
KOMPAS/PANDU WIYOGA

TPS 009 di Kampung Pasir Panjang, Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (14/2/2024).

Warga lain, Sarmik (72), mengatakan, datang ke TPS untuk memperjuangkan kampungnya. Ia memilih pemimpin yang dirasa akan mendengarkan suara warga Rempang yang menolak penggusuran kampung tua untuk PSN.

”Bisa saja ini adalah pemilu terakhir di kampung. Tergantung siapa presiden yang terpilih. Kalau seperti presiden yang lama, kami jadi payah,” ujarnya.

Belum selesai Sarmik bicara, dua bus besar berhenti di ujung jalan kampung. Orang-orang yang turun dari bus langsung berduyun menuju TPS.

”Itu orang kampung yang setuju relokasi. Mereka sudah pindah ke Batam. Kami menganggap mereka orang asing,” ucap Sarmik sambil buru-buru meninggalkan TPS.

Warga mengantre untuk mencoblos di TPS 009 di Kampung Pasir Panjang, Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (14/2/2024).
KOMPAS/PANDU WIYOGA

Warga mengantre untuk mencoblos di TPS 009 di Kampung Pasir Panjang, Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (14/2/2024).

Bagi warga yang setuju direlokasi, pemerintah setiap bulan memberikan uang sewa rumah Rp 1,2 juta per keluarga. Selain itu, pemerintah juga memberikan uang tunggu Rp 1,2 juta per kepala sampai rumah relokasi yang dijanjikan rampung dibangun.

Iklan

Sebagian warga yang telah setuju direlokasi kini tinggal di rumah-rumah yang disediakan BP Batam. Sebagian lainnya mencari hunian sementara secara mandiri dengan tinggal di rumah-rumah kontrakan di Pulau Batam.

Baca juga: Proyek Kejar Tayang di Rempang

Petugas TPS memberikan surat suara kepada warga di Kampung Pasir Panjang, Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (14/2/2024).
KOMPAS/PANDU WIYOGA

Petugas TPS memberikan surat suara kepada warga di Kampung Pasir Panjang, Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (14/2/2024).

Suasana TPS

Suasana serba kikuk amat terasa. Warga yang menolak penggusuran langsung menjauhi TPS sampai kelompok warga yang setuju relokasi selesai mencoblos.

”Kami semua saudara dan berbeda pendapat itu harusnya hal biasa, termasuk soal setuju atau menolak relokasi,” kata Arini (31).

Keluarga Arini adalah salah satu dari lebih kurang 30 keluarga di Pasir Panjang yang telah setuju pindah ke hunian sementara. Sejak lima bulan lalu, ia tinggal di sebuah rumah kontrakan di Pulau Batam.

”Kami naik bus ramai-ramai pulang lagi ke kampung karena penting sekali untuk memilih. Kampung kami sedang bermasalah dan butuh solusi,” ujarnya.

Petugas TPS 009 di Kampung Pasir Panjang, Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (14/2/2024).
KOMPAS/PANDU WIYOGA

Petugas TPS 009 di Kampung Pasir Panjang, Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (14/2/2024).

Warga lain yang setuju relokasi, Yana (34), berharap presiden terpilih nanti bisa menepati janji kepada warga yang telah setuju direlokasi. Ia ingin rumah hunian tetap segera dibangun dan uang ganti rugi segera dibayarkan.

Saya sudah berkali-kali jadi Ketua KPPS di sini, inilah pemilu dengan antusiasme warga paling tinggi.

Ketua Kelompok Panitia Pemungutan Suara di TPS 009 Wildan menyatakan, jumlah daftar pemilih tetap di TPS 009 sebanyak 272 orang. Adapun warga yang datang mencoblos berjumlah 240 orang.

”Saya sudah berkali-kali jadi Ketua KPPS di sini, inilah pemilu dengan antusiasme warga paling tinggi,” kata Wildan.

Antusiasme pemilih yang tinggi di Rempang mengisyaratkan besarnya harapan rakyat. Masa depan warga Rempang dan nasib kampung mereka ada di tangan para pemimpin baru.

Baca juga: Menggugat Dalih Pembangunan Rempang

Editor:
SIWI YUNITA CAHYANINGRUM
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000