logo Kompas.id
NusantaraKPU dan Bawaslu Telusuri NIK...
Iklan

KPU dan Bawaslu Telusuri NIK Aneh di Kutai Kartanegara

KPU dan Bawaslu Kaltim menelusuri penyebab NIK aneh yang sempat muncul di situs cek DPT ”online”.

Oleh
SUCIPTO
· 3 menit baca
Ilustrasi. Suasana tempat pemungutan suara untuk pekerja di Ibu Kota Nusantara yang disediakan di Desa Bumi Harapan, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu (14/2/2024).
MUHIBAR SOBARY A UNTUK KOMPAS

Ilustrasi. Suasana tempat pemungutan suara untuk pekerja di Ibu Kota Nusantara yang disediakan di Desa Bumi Harapan, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu (14/2/2024).

BALIKPAPAN, KOMPAS — Nomor induk kependudukan atau NIK dengan angka aneh menjadi perbincangan di media sosial pada H-1 pencoblosan di Pemilu 2024. Saat netizen atau warganet mengetikkan NIK dengan angka 2, 3, 4, dan 5 sebanyak 16 kali untuk mengecek daftar pemilih tetap atau DPT di situs Komisi Pemilihan Umum, netizen menemukan sejumlah nama di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. KPU dan Badan Pengawas Pemilu Kaltim mengecek hal tersebut.

”Kami langsung minta pengawas kecamatan melalui pengawas tempat pemungutan suara (PTPS) terkait untuk cek nama tersebut di tempat pemungutan suara (TPS),” kata Ketua Bawaslu Kaltim Hari Darmanto saat dihubungi dari Balikpapan, Rabu (14/2/2024).

Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Kunjungi Halaman Pemilu

Semula, akun Twitter (X) @wordfangs membagikan tangkapan layar hasil penelusurannya di cekdptonline.kpu.go.id. Situs tersebut adalah layanan daring untuk mengecek lokasi TPS seseorang dengan memasukkan NIK. Cuitan itu dibagikan menjelang pergantian hari pada 13 Agustus 2024 malam.

Dari penjelasan akun @wordfangs, ia mencoba memasukkan 16 digit angka yang sama berturut-turut, yakni 2,3, 4, dan 5. Dari tangkapan layar itu, muncul empat nama yang terdaftar sebagai DPT di TPS 034 Kelurahan Loa Janan Ulu, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kaltim.

Tangkapan layar cuitan akun @wordfangs di X (Twitter) mengenai temuannya di situs cek DPT <i>online </i>milik KPU.
SUCIPTO

Tangkapan layar cuitan akun @wordfangs di X (Twitter) mengenai temuannya di situs cek DPT online milik KPU.

Hal itu menjadi perbincangan publik karena di tangkapan layar itu enam digit pertama NIK dan nomor kartu keluarga (NKK) berbeda. Lazimnya, enam digit pertama di NIK sama dengan enam digit angka awal di NKK. Penjelasannya, dua angka pertama mencerminkan kode provinsi, dua angka kedua adalah kode kabupaten, dan dua angka ketiga adalah kode kecamatan.

Baca juga: Penggunaan Kunyit Saat Pemilu dan Keunikan Kampung Benda Kerep di Cirebon

Kompas mengeceknya pada 14 Februari 2024 pagi di saat pencoblosan di situs cekdptonline.kpu.go.id. NIK yang diunggah oleh @wordfangs itu sudah tidak muncul. Yang muncul adalah saat Kompas memasukkan NIK dengan angka 8 sebanyak 16 kali di situs cek DPT online.

Iklan

Muncul nama warga yang terdaftar di TPS 006 Kelurahan Sapta Mulia, Kecamatan Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi. Namun, enam digit angka awal NIK pun berbeda dengan enam digit angka awal NKK.

Tangkapan layar menunjukkan NIK dan NKK dengan enam angka awal berbeda di situs cek DPT <i>online </i>milik KPU. Ini muncul setelah memasukkan angka 8 sebanyak 16 kali di situs tersebut.
SUCIPTO

Tangkapan layar menunjukkan NIK dan NKK dengan enam angka awal berbeda di situs cek DPT online milik KPU. Ini muncul setelah memasukkan angka 8 sebanyak 16 kali di situs tersebut.

Ditelusuri

Untuk kasus di Kutai Kartanegara, Bawaslu Kaltim menyampaikan, sampai pukul 12.00 Wita, tim pengawas di lapangan mengecek empat nama di TPS 34 Kelurahan Loa Janan Ulu, yakni Gilang Fuad, Sinta Selvi, Nur Ihsan, dan Jumiati. Nama-nama itu yang muncul dalam unggahan di akun X @wordfangs.

”Dari empat nama itu, Gilang Fuad dan Nur Ihsan yang sudah datang ke TPS. Sementara Jumiati KTP asal Samarinda dan Sintia Selvi belum datang ke TPS. Atas nama Nur Ihsan juga dobel namanya,” kata Hari Darmanto.

Tim pengawas di lapangan mengecek empat nama di TPS 34 Kelurahan Loa Janan Ulu, yakni Gilang Fuad, Sinta Selvi, Nur Ihsan, dan Jumiati. Nama-nama itu yang muncul dalam unggahan di akun X @wordfangs.

Hal ini masih ditelusuri Bawaslu Kaltim sampai proses pencoblosan suara selesai. Hari mengatakan, timnya di lapangan melaporkan berkala hal-hal ganjil yang ditemukan di lapangan.

Baca juga: Sebelum Tengah Hari, Anies-Muhaimin, Prabowo-Gibran, dan Ganjar-Mahfud Sudah Memilih

Ilustrasi. Suasana tempat pemungutan suara untuk pekerja di Ibu Kota Nusantara yang disediakan di Desa Bumi Harapan, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu (14/2/2024).
MUHIBAR SOBARY A UNTUK KOMPAS

Ilustrasi. Suasana tempat pemungutan suara untuk pekerja di Ibu Kota Nusantara yang disediakan di Desa Bumi Harapan, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu (14/2/2024).

Dihubungi terpisah, Ketua KPU Kutai Kartanegara Purnomo mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan kabar mengenai angka NIK aneh yang ditemukan oleh akun X @wordfangs pada H-1 pencoblosan, yakni tanggal 13 Februari 2024 sore. Purnomo langsung meminta tim operator di KPU Kutai Kartanegara mengecek hal tersebut.

”Tadi malam kami sudah minta tim operator untuk mengecek ke sistem soal itu, tapi saya belum dapat info lebih lanjut. Kami akan kabarkan setelah dapat informasi detailnya,” kata Purnomo.

Editor:
RINI KUSTIASIH
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000