Perayaan Imlek di Medan, Warga Berharap Indonesia Tetap Aman
Perayaan Imlek di Medan membawa harapan agar Indonesia tetap aman dan perekonomian semakin maju.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Perayaan Imlek di Medan, Sumatera Utara, diwarnai doa dari masyarakat agar Indonesia tetap aman, perekonomian semakin maju, dan rakyat sejahtera. Imlek juga menjadi momentum untuk menguatkan persaudaraan menjelang Pemilu 2024.
”Harapan kami, di tahun Naga Kayu ini semua masyarakat sehat, bahagia, dan ekonomi semakin maju. Yang paling penting negara aman. Ekonomi kita baru bangkit dari pandemi Covid-19 dan sekarang akan ada pergantian pemerintah. Semoga negara kita semakin baik,” kata salah seorang warga, Eliana (45), usai sembahyang di Wihara Borobudur, Medan, Sabtu (10/2/2024).
Eliana datang bersama keluarga besarnya, yakni orangtua dan anak-anaknya. Setiap Imlek, mereka barsembahyang di Wihara Borobudur yang sudah berdiri sejak tahun 1963. Pada perayaan Imlek tahun ini, ribuan umat Buddha bergantian datang untuk sembahyang di wihara yang berada di Jalan Imam Bonjol itu.
Eliana mengatakan, tahun baru China,Imlek 2575 Kongzili, adalah tahun Naga Kayu dalam kalender Lunar. Dia menyebut, tahun Naga Kayu menjadi tahun yang penuh syukur karena ekonomi Indonesia mulai bangkit setelah terpuruk akibat Covid-19 sejak tahun 2020. Setelah empat tahun, kondisi ekonomi Indonesia mulai pulih secara berlahan.
Sebagai pengusaha, Eliana mengaku sangat bersyukur karena ekonomi Indonesia pulih relatif cepat setelah terpuruk sangat dalam. Indonesia juga akan menghadapi Pemilu 2024. Eliana pun mendoakan agar Pemilu 2024 berjalan dengan baik sehingga pergantian pemerintah bisa dilakukan dengan mulus.
Dengan demikian, momentum kebangkitan ekonomi nasional bisa terus berjalan. ”Sekarang kita masih dalam tahap pemulihan ekonomi. Semoga dengan pergantian pemerintahan yang berjalan mulus, ekonomi kita juga semakin baik,” kata Eliana.
Ketua Muda-Mudi Wihara Borobudur, Erni, mengatakan, perayaan Imlek tahun ini dipenuhi nuansa optimisme, kemakmuran, dan kesejahteraan. Umat yang datang sembahyang juga sudah semakin banyak, mendekati jumlah sebelum Covid-19.
”Sebagai pengurus wihara, kami juga menyambut umat dengan penuh sukacita. Kami membuat dekorasi yang lebih meriah pada perayaan Imlek tahun ini,” kata Erni.
Suasana sembahyang Imlek pun terasa begitu khidmat. Sejak wihara dibuka pada pagi hari, para pengunjung terus berdatangan. Umat membakar dupa lalu memanjatkan doa. Mereka juga memberikan hormat dan doa kepada rupang atau patung Buddha.
Pada perayaan Imlek ini, Wihara Borobudur juga membuat pelita yang terdiri dari ratusan lilin di dalam gelas. Lilin itu menjadi simbol kesejahteraan. Pohon-pohon mei hua yang menjadi lambang harapan juga menghiasi berbagai sudut Wihara Borobudur.
Semoga dengan pergantian pemerintahan yang berjalan mulus, ekonomi kita juga semakin baik.
Salah satu momen favorit umat yang beribadah adalah membaca 12 shio yang dipajang di dalam poster-poster. Ada pula yang berdoa di tempat abu almarhum keluarganya.
”Semua umat mendoakan agar tahun ini menjadi tahun yang memberikan kesejahteraan bagi rakyat, ekonomi semakin maju, dan negara aman,” kata Erni.