Pertumbuhan Ekonomi Bali 2023 Kembali Lampaui Nasional
Ekonomi Bali 2023 tumbuh melampaui ekonomi nasional. Pertumbuhan ekonomi Bali didorong semakin bergeliatnya pariwisata.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Pertumbuhan ekonomi Bali pada 2023 tercatat sebesar 5,71 persen secara tahunan atau melampaui pertumbuhan ekonomi nasional, yang mencapai 5,05 persen pada 2023. Pencapaian impresif perekonomian Bali sepanjang 2023 juga didorong semakin bergeliatnya sektor pariwisata pascapandemi Covid-19.
Kepala BPS Provinsi Bali Endang Retno Sri Subiyandani dalam pemaparan Berita Resmi Statistik tentang Perekonomian Bali Triwulan IV 2023 di kantor Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, Kota Denpasar, Senin (5/2/2024), menyebutkan, pertumbuhan ekonomi Bali sepanjang 2023 itu juga melampaui pencapaian Bali sebelum pandemi Covid-19. Sepanjang 2019, menurut Endang, pertumbuhan ekonomi Bali tercatat sebesar 5,60 persen.
Selama triwulan IV-2023, perekonomian Bali tumbuh sebesar 3,60 persen dibandingkan pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan III-2023 atau tumbuh sebesar 5,86 persen dibandingkan pencapaian pada triwulan IV-2022. Secara kumulatif mulai dari triwulan I-2022 sampai triwulan IV-2023, perekonomian Bali tumbuh sebesar 5,71 persen dibandingkan triwulan I -2022 sampai triwulan IV-2022. Kinerja ekonomi Bali selama 2023 menunjukkan penguatan dibandingkan 2022.
Perekonomian Bali, yang menunjukkan pertumbuhan impresif sepanjang 2023, tercatat di atas pencapaian pertumbuhan ekonomi Indonesia. Berdasarkan pencatatan BPS, perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,05 persen sepanjang 2023. BPS menyebutkan, seluruh lapangan usaha, yang berkontribusi terhadap perekonomian nasional, mengalami pertumbuhan positif selama 2023.
Pertumbuhan ekonomi Bali pada 2023 kembali mencapai level 5 persen seperti sebelum pandemi Covid-19 meskipun pemulihan pariwisata di Bali masih berlangsung. Dilihat dari jumlah kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali, misalnya, selama 2019 tercatat jumlah kedatangan wisman ke Bali mencapai 6,275 juta kunjungan, sedangkan selama 2023, jumlah kedatangan wisman ke Bali mencapai 5,273 juta kunjungan.
Namun, semakin bergeraknya sektor pariwisata itu memang mendorong pemulihan perekonomian Bali pascapandemi Covid-19. Dari sisi lapangan usaha, misalnya, sektor penyediaan akomodasi, makanan, dan minuman menjadi kontributor terbesar dalam perekonomian Bali.
Secara keseluruhan, dari 17 sektor lapangan usaha yang berkontribusi dalam perekonomian Bali, seluruh lapangan usaha tersebut tercatat tumbuh positif di Triwulan IV 2023 secara tahunan, kecuali jasa pendidikan, real estate, serta pertambangan dan penggalian.
Membaiknya perekonomian Bali dan nasional itu juga diungkapkan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali R Erwin Soeriadimadja. Menurut Erwin, pertumbuhan positif itu didasari perkembangan sektor pariwisata karena pariwisata masih menjadi penggerak perekonomian Bali. Erwin menambahkan, Bank Indonesia mendorong pertanian dalam arti luas dan hilirisasi di sektor pertanian untuk memberikan nilai tambah dalam perekonomian Bali.
Lebih lanjut, dalam pemaparan Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Bali, Senin (5/2/2024), Endang merincikan tiga catatan peristiwa pendorong perekonomian Bali pada 2023. Semakin bergeraknya pariwisata dan semakin pulihnya aktivitas masyarakat turut mendorong perekonomian Bali, selain terjadinya surplus neraca perdagangan luar negeri dan terjaganya aktivitas produksi serta inflasi di Bali. Kondisi itu juga ditopang adanya peningkatan indeks penjualan riil di Kota Denpasar dan peningkatan jumlah penjualan kendaraan berpelat hitam baru.