Pemulihan Pariwisata Berdampak pada Pertumbuhan Ekonomi Bali
Pemulihan pariwisata berdampak pada pertumbuhan ekonomi Bali, yang kembali positif, dalam triwulan II-2023. Bali mengarahkan pengembangan pariwisata berkualitas untuk membangun ekonomi berkelanjutan.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·4 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Ekonomi Bali bertumbuh sebesar 5,6 persen secara tahunan pada triwulan II-2023. Pertumbuhan ekonomi Bali diakui banyak dipengaruhi dengan pulihnya kembali aktivitas pariwisata pascapandemi Covid-19.
Kondisi itu menunjukkan sektor pariwisata dengan komponen usaha pendukungnya, di antaranya akomodasi, makanan, dan minuman serta transportasi, berkontribusi penting terhadap ekonomi daerah di Bali. Perihal itu mengemuka dalam acara ”Suryaloka dan Tourism Talk”, yang dilangsungkan Bank Indonesia Provinsi Bali, di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Kota Denpasar, Senin (11/9/2023). Adapun Suryaloka merupakan kegiatan pemaparan survei dan laporan terkini tentang perekonomian Bali, yang difasilitasi Bank Indonesia Provinsi Bali.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti menerangkan, Bali masih menjadi one stop services andalan dalam industri pariwisata. Sektor pariwisata, menurut Destry, merupakan sektor usaha yang paling cepat bertumbuh setelah masa pandemi Covid-19 berakhir.
Sejalan kembali bergeliatnya pariwisata, ekonomi Bali terpantau bertumbuh positif. ”Dalam triwulan kedua 2023, ekonomi Bali tumbuh sebesar 5,6 persen,” kata Destry ketika memberikan pidato kunci dalam acara tersebut.
Perihal senada Destry juga diungkapkan Sekretaris Daerah Bali Dewa Made Indra, yang memberikan sambutan sebelum Destry dalam acara di Kantor Perwakilan BI Provinsi Bali itu. Indra mengatakan, data-data menunjukkan kembalinya kunjungan wisatawan ke Bali memberikan dampak signifikan terhadap ekonomi Bali.
”Angka statistik memberikan gambaran yang sangat menggembirakan. Semua kurva menunjukkan naik (membaik),” kata Indra sembari menambahkan, ”Tetapi pariwisata juga mempunyai kerentanan dalam struktur ekonomi.”
Dari laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali perihal pertumbuhan ekonomi Bali triwulan II-2023 yang dirilis awal Agustus 2023 disebutkan, ekonomi Bali periode triwulan II-2023 tumbuh sebesar 5,60 persen dibandingkan dengan periode triwulan II-2022.
Angka statistik memberikan gambaran yang sangat menggembirakan. Semua kurva menunjukkan membaik.
Apabila diakumulasikan dengan pertumbuhan ekonomi triwulan I-2023, pertumbuhan ekonomi Bali dalam semester I-2023 tercatat tumbuh sebesar 5,83 persen. Pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2023 dinyatakan masih didominasi lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum, atau kategori I, dengan kontribusi sebesar 19,54 persen.
Kedatangan wisman
Kondisi itu sejalan dengan semakin banyaknya kedatangan wisatawan ke Bali, terutama wisatawan mancanegara (wisman). BPS Provinsi Bali mencatat kedatangan wisman ke Bali selama periode Januari-Juli 2023 sebanyak 2.896.766 kunjungan. Jumlah kunjungan wisman ke Bali dalam tujuh bulan itu mencapai 83,7 persen dari kondisi kunjungan wisman ke Bali pada periode sama tahun 2019.
Lebih lanjut Indra mengatakan, pariwisata masih menjadi sektor penggerak terpenting bagi ekonomi Bali. Indra menyatakan, pemerintah bersama komponen terkait pariwisata Bali mengupayakan pengembangan pariwisata Bali menuju pariwisata berkualitas, termasuk dengan membuka pasar untuk kedatangan wisman dari negara yang potensial. Indra menyebutkan, kunjungan wisman dari India memiliki peluang dan potensi untuk ditumbuhkan jumlah kedatangannya.
Dalam sesi diskusi serangkaian acara ini, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Gusti Ayu Diah Utari mengatakan, data kunjungan wisman ke Bali menunjukkan kunjungan wisman asal India ke Bali semakin banyak. Secara kuantitas, jumlah kunjungan wisman dari India ke Bali kini menempati posisi kedua terbanyak setelah wisman dari Australia. Diah menyatakan, kunjungan wisman dari India ke Bali diperkirakan akan bertumbuh.
Dari laporan BPS Provinsi Bali, sebanyak 40.843 wisman India datang ke Bali selama Juli 2023. Adapun wisman Australia, yang datang ke Bali, tercatat sebanyak 132.939 kunjungan selama Juli 2023.
Bertumbuhnya kunjungan wisman dari India ke Bali itu juga dibenarkan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Provinsi Bali Anggiat Napitupulu, yang ditemui di Kantor Perwakilan BI Provinsi Bali, Senin.
Anggiat menyatakan, kedatangan wisman dari India ke Bali mencapai 303.000 orang sejak Januari 2023. ”Kebanyakan datang melalui negara hub, terutama melalui Vietnam, kemudian Singapura dan juga melalui Dubai (Uni Emirat Arab),” kata Anggiat.
Konsul Jenderal India di Bali Neeharika Singh mengatakan, India memiliki kedekatan hubungan dengan Bali. Menurut Neeharika Singh, kunjungan wisata dari India ke Bali berpotensi ditingkatkan karena diakui animo warga India ke Bali sangat besar.
Neeharika Singh menyatakan, perlu disiapkan sejumlah hal untuk mendukung pertumbuhan perjalanan wisata dari India ke Bali dan destinasi lain di Indonesia, di antaranya penyiapan pilihan makanan vegetarian dalam menu makanan, pengembangan dan promosi destinasi yang berdekatan dengan Bali, dan pembukaan penerbangan langsung dari India ke Bali, terutama rute Delhi-Denpasar.
Dalam acara berbeda, Direktur Komersial dan Pelayanan PT Angkasa Pura I Dendi Tegar Danianto mengatakan, penerbangan langsung dari India ke Indonesia sudah dibuka dan sudah berjalan, yakni untuk rute Mumbai-Jakarta.
Ditemui di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Senin (11/9/2023), serangkaian acara peluncuran Dufry and Autogrill bersama PT Angkasa Pura I, Dendi menyebutkan, pelayanan perjalanan bagi wisman India ke Indonesia, khususnya ke Bali, dapat dilayani melalui Bandara Soekarno-Hatta.