Polda Sultra Akui Korban Tembak dalam Razia Narkoba Salah Sasaran
Polda Sultra akui mahasiswi korban tembak bukanlah sasaran petugas saat razia. Petugas ingin melumpuhkan rekan korban.
Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
·3 menit baca
KENDARI, KOMPAS — Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara mengakui seorang mahasiswi yang tertembak dalam sebuah operasi penggerebekan narkoba, Selasa (30/1/2024), bukanlah target sasaran tembakan petugas. Mahasiswi itu tertembak ketika petugas berusaha melumpuhkan rekan korban dalam operasi penggerebekan narkoba. Keluarga korban berharap kasus penembakan ini diusut tuntas.
Direktur Narkoba Polda Sultra Komisaris Besar Bambang Tjahyo Bawono menuturkan, proyektil yang mengenai SM (21), seorang mahasiswi, di Kendari tersebut berasal dari senjata salah seorang personel. Petugas tersebut adalah satu dari enam personel yang ditugaskan menangkap pelaku transaksi narkoba, Selasa, menjelang tengah malam.
”Tim awalnya telah membuntuti target Ikbal Pramestian alias Bocil (26) bersama rekannya, Andi Noval alias Bulo (25). Setiba di SPBU Konda, pelaku Ikbal turun ke dekat toilet dan mengambil sabu yang telah dikemas. Ia lalu naik kembali ke mobil, dan tim berusaha menyergap. Saat itu penembakan terjadi,” kata Bambang, di Polda Sultra, Kamis (1/2/2024).
Polisi menembak kedua pelaku karena mereka tidak mengindahkan imbauan. Tim mengepung kendaraan pelaku dan meminta untuk menyerah dan keluar dari kendaraan. Akan tetapi, Ikbal malah ingin menabrak petugas yang menghadang di depan.
Petugas tersebut lalu melompat ke tepi jalan. Saat Ikbal memacu kendaraan lebih cepat, petugas mengeluarkan satu tembakan ke arah jendela kiri menuju ke pengendara. Kendaraan tidak berhenti dan melaju kencang menuju ke arah kota Kendari.
”Karena situasi terdesak, petugas mengambil tindakan terukur melakukan penembakan. Terlebih sopir yang menjadi target telah membahayakan, jadi petugas berusaha melumpuhkan. Ternyata peluru melesat seiring kendaraan yang laju dan ternyata mengenai seorang penumpang lainnya,” tutur Bambang.
SM, rekan Ikbal yang berada di belakang kursi pengendara, terkena tembakan di bahu kanan. Proyektil peluru 9 milimeter tembus dan keluar dari pintu penumpang kanan. SM hingga saat ini masih dalam perawatan di RS Ismoyo Korem Kendari. Ia sebelumnya menumpang untuk pulang ke tempat tinggalnya.
Terkait kejadian penembakan ini, Bambang meminta maaf kepada SM dan keluarganya. Pihaknya juga akan bertanggung jawab untuk pemulihan dan penanganan kesehatan mahasiswi kampus swasta di Kendari itu.
Setelah kejadian itu, Ikbal membawa kendaraan ke kediamannya di Kota Lama. Bulo lalu melarikan diri ke Kolaka. Sementara itu, SM menumpang kendaraan aplikasi daring ke rumah sakit.
Selang beberapa waktu setelah penggerebekan dan penembakan tersebut, menurut Bambang, pihaknya telah menangkap IK dan AN. Sebanyak 13,84 gram sabu ditemukan dari kediaman Ikbal. Ia yang merupakan residivis narkotika diketahui menjadi pengedar dari jaringan Lapas Kelas IIA Kendari.
”Berdasarkan pengakuannya, Ikbal sudah dua kali mengambil barang dan mengedarkan di kawasan tambang Morosi, Konawe. Setiap kali transaksi, dia mendapat upah Rp 2,5 juta. Sementara Bulo adalah pemakai yang selalu mengambil sabu ke Ikbal,” katanya.
Kepala Bidang Humas Polda Sultra Komisaris Besar Ferry Walintukan mengatakan, personel diberi diskresi untuk menggunakan senjata api saat bertugas, terutama ketika situasi mengancam dan membahayakan. ”Adapun nanti akan diperiksa lebih lanjut oleh internal, dan biar pemeriksaan yang memutuskan jika memang ada pelanggaran,” tuturnya.
Pada Rabu sore, keluarga SM melaporkan kejadian ini ke Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sultra. Mereka berharap kejadian ini diusut dan pelaku penembakan mendapat sanksi tegas.
Terkait kejadian penembakan ini, Bambang meminta maaf kepada SM dan keluarganya. Pihaknya juga akan bertanggung jawab untuk pemulihan dan penanganan kesehatan mahasiswi kampus swasta di Kendari itu.
Yusran, wakil keluarga korban, menuturkan, pihaknya ingin kejadian ini diungkap dengan seterang-terangnya. Laporan telah dilayangkan, dan pihaknya juga telah dimintai keterangan.
”Kami berharap kasus ini diusut tuntas, dan segera ada jawabannya,” kata Yusran.
Kabid Propam Polda Sultra Komisaris Besar Mochamad Saleh mengatakan, pihaknya telah menerima laporan terkait kejadian laporan penembakan ini. ”Kami akan dalami dahulu seperti apa kejadiannya,” ucapnya.