Cuaca Buruk di Bandara Kertajati, Pesawat Super Air Jet dari Denpasar Dialihkan
Cuaca buruk di Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati di Kabupaten Majalengka membuat pesawat Super Air Jet beralih.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·2 menit baca
MAJALENGKA, KOMPAS — Cuaca buruk di area Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati di Kabupaten Majalengka membuat pesawat Super Air Jet yang terbang dari Denpasar beralih ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Cengkareng. Kini, pesawat sudah kembali menuju Kertajati.
Pesawat Super Air Jet yang berangkat dari Denpasar seharusnya sampai di Kertajati pada Kamis (1/2/2024) pukul 16.15. Namun, menurut Executive General Manager Bandara Kertajati Nuril Huda, hujan dengan intensitas lebat dan badai guntur melanda kawasan bandara pada sore hari.
Kondisi tersebut berdasarkan pengamatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kertajati. Akibatnya, pendaratan pesawat bernomor PK-SLJ IU787D itu pun dialihkan ke Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten.
“Hal ini sudah lumrah terjadi. Jika cuaca tidak memungkinkan mendarat, pesawat akan menuju bandara alternatif yang sudah disepakati sebelumnya. Dalam hal ini, bandara alternatif jika Kertajati ada kendala adalah Bandara Soekarno-Hatta,” ujar Nuril.
Menurut dia, penumpang pesawat itu selanjutnya menunggu cuaca di bandara tujuan membaik untuk kembali ke Kertajati. Bahkan, penumpang bisa saja menunggu di Bandara Soekarno-Hatta atau menginap di hotel setempat hingga besok apabila cuaca di Kertajati tak kunjung aman.
”Tapi, alhamdulillah, cuaca di Kertajati sudah membaik sehingga sudah bisa didarati lagi,” ucap Nuril.
Saat ditanya terkait waktu pesawat itu kembali ke Kertajati, Nuril belum merespons. Namun, informasi yang dihimpun Kompas, pesawat sudah mendarat pukul 19.29.
Menurut dia, hanya pesawat Super Air Jet dengan rute Denpasar–Kertajati yang dialihkan karena cuaca buruk. Penerbangan itu merupakan yang terakhir untuk hari ini di Bandara Kertajati. Adapun, pergerakan pesawat di Kertajati pada Kamis tercatat 13 penerbangan.
Hal ini sudah lumrah terjadi. Jika cuaca tidak memungkinkan mendarat, pesawat akan menuju bandara alternatif yang sudah disepakati sebelumnya.
Berdasarkan data BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati, hujan sedang hingga lebat yang disertai angin kencang dan petir melanda wilayah Majalengka, termasuk Kertajati, pada sore hari. Kondisi itu diperkirakan berlangsung sampai pukul 20.30.
Bayu Satya, prakirawan BMKG Kertajati, mengatakan, wilayah Kertajati berpotensi mengalami angin kencang saat cuaca buruk. “Pernah di sini tercatat (kecepatan angin) 50 knot atau 92,6 kilometer per jam. Padahal, biasanya 20 knot. Kami selalu memantau,” ucapnya.
Pihaknya terus berkoordinasi dengan Airnav di Bandara Kertajati terkait kondisi cuaca terkini. Berdasarkan perkiraan BMKG, lanjutnya, hujan intensitas sedang sampai tinggi berpotensi terjadi hingga sepekan ke depan.
“Biasanya hujan pada sore dan malam hari,” katanya.