STEM harus menjadi muatan yang wajib dipelajari militer sebagai upaya menghadapi perubahan teknologi yang cepat.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Saat ini, perubahan terjadi dalam begitu banyak hal, mulai dari lanskap ekonomi, politik, hingga teknologi. Akademi Militer pun harus mau menyesuaikan dan mampu beradaptasi dengan disrupsi dan perubahan teknologi tersebut. Kurikulum pendidikan berbasis science, technology, engineering, math (STEM)mutlak dipelajari di Akademi Militer.
Presiden Joko Widodo menegaskan hal itu saat memberi sambutan dalam acara peresmian Graha Utama Akademi Militer (Akmil) di Lapangan Pancasila Akmil di Kota Magelang, Jawa Tengah, Senin (29/1/2024). Acara itu juga dihadiri Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
”Seperti kita tahu saat ini kapal dan pesawat besar tanpa awak adalah hal biasa. Mobil tanpa awak bahkan bisa ditemui, ada di mana-mana. Drone yang dipersenjatai dan dilengkapi dengan fasilitas face recognition, bahkan bisa mengejar, menembak dengan akurat dan tepat sasaran,” kata Presiden.
Akademi Militer adalah kawah candradimuka, tempat menempa intelektual, ketangguhan para prajurit TNI, dan penambahan fasilitas berupa Graha Utama, diharapkan dapat mendukung upaya pembelajaran tersebut.
Gedung Graha Utama dibangun tiga lantai, dengan luas keseluruhan mencapai 8.306 meter persegi. Selain menjadi kantor gubernur dan para pejabat utama Akmil, gedung tersebut nantinya juga diharapkan juga menjadi pusat pembelajaran akademik, tempat penerimaan kunjungan tamu-tamu asing, serta tempat penyelenggaraan kegiatan-kegiatan penting kemiliteran dan peringatan hari-hari bersejarah.
Presiden Jokowi berharap penambahan sarana prasarana yang semakin lengkap, canggih, dan modern juga dapat mendorong proses pembelajaran di Akmil berlangsung lebih baik lagi. Selain itu, penambahkan fasilitas juga berimplikasi pada kualitas lulusan yang dihasilkan Akmil.
”Semoga Akmil Magelang akan semakin maju, menghasilkan semakin banyak prajurit yang semakin tangguh dan profesional, yang siap mendedikasikan kemampuan terbaiknya untuk persatuan dan kedaulatan bangsa, mewujudkan kemajuan Indonesia,” ujarnya.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan, Kementerian Pertahanan telah membangun gedung Graha Utama Akmil yang terdiri tiga lantai. Lantai satu Graha Utama dibangun seluas 3.328 meter persegi, lantai dua dibangun seluas 2.361 meter persegi, dan lantai tiga dibangun seluas 2.617 meter persegi. Selain itu, pihaknya juga telah merenovasi ruang makan yang sehari-hari mampu menampung, dan digunakan oleh 1.200 taruna.
Pembangunan Graha Utama ini merupakan bagian dari upaya mewujudkan visi besar pembangunan dan pengembangan fasilitas pendidikan di institusi pendidikan militer. “Pengembangan fasilitas pendidikan ini nantinya akan berperan sentral dalam pendidikan membentuk watak, mental, dan intelektualitas calon pemimpin TNI, dan calon pemimpin bangsa di masa mendatang,” ujarnya.
Peresmian Graha Utama Akmil ini dihadiri Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, serta sejumlah tokoh militer, seperti Jenderal (Purn) Wiranto, Jenderal (Purn) Agum Gumelar. Tampak pula sejumlah artis, seperti Raffi Ahmad, Atta Halilintar, Tara Budiman, dan Celine Evangelista. Senada dengan Prabowo yang mengenakan berpeci hitam dan berkemeja putih, para artis juga tampak mengenakan baju atasan berwarna putih.