Beragam Jurus Dilakoni demi Populerkan Pesona Kertajati
Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati butuh inovasi untuk meningkatkan jumlah penumpang hingga 1,2 juta tahun ini.
Ibarat pesohor anyar, Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati di Kabupaten Majalengka belum setenar bandara lainnya. Bahkan, masih ada warga setempat yang belum mengenalnya. Pengelola bandara dan pemerintah pun berupaya untuk memopulerkan sang artis pendatang baru tersebut.
Ratusan warga memadati bagian depan lantai satu Bandara Kertajati, Jumat (26/1/2024). Mereka menghadiri acara penyerahan sertifikat dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional. Di lapangan parkir, berlangsung peringatan Hari Bhakti Imigrasi Ke-74.
”Ini pertama kali pembagian sertifikat di bandara, jadi kami hormati dengan pakai jas,” ucap Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin menyatakan alasannya tidak mengenakan baju batik, seperti yang diagendakan.
Di tengah pidatonya, Bey memanggil seorang warga maju ke panggung. Setelah berbincang soal sertifikat tanah, ia menjanjikan hadiah jika peserta itu tahu nama bandara tempat kegiatan berlangsung.
”Enggak tahu. (Ke sini) cuma, main-main doang,” ucap Ninik, warga tersebut.
Baca juga: Sejuta Cerita dari Bandara Kertajati
Mendengar itu, hadirin sontak tertawa. Namun, warga Desa Pagandon, Kecamatan Kadipaten, sekitar 17 kilometer dari Bandara Kertajati, itu tidak sedang bercanda. Ia benar-benar tidak tahu nama bandara yang ia datangi bersama rombongan sejak sekitar pukul 07.00, dua jam sebelum acara.
”Bandara ini tuh, bandara terbesar kedua di Indonesia. Jadi, kita sebagai warga Jabar harus bangga,” ucap Bey disambut tepuk tangan. Bey lalu menunjuk tulisan yang ada di backdrop, papan di panggung.
”Oh, iya, Kertajati,” ucap Ninik tersenyum. Bey lalu memintanya menghafal nama bandara itu.
Meskipun gagal menjawab pertanyaan, Ninik tetap menerima kantong biru bergambar lambang Bandara Kertajati. Sambil mengucapkan terima kasih, ia buru-buru turun membawa hadiah.
Ketidaktahuan Ninik tentang Kertajati menunjukkan bandara itu belum tenar, bahkan kepada warga Majalengka. Itu sebabnya, Bey menggelar acara di bandara seperti hari itu.
”Ini supaya bandara terkenal. Dikenalkan kepada publik bahwa bandara ini besar, ada ruang terbuka,” ucapnya.
”(Sekarang) saya juga jadi tahu bandaranya,” ucap Direktur Jenderal Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang Kementerian ATR/BPN Virgo Eresta Jaya diikuti tawa. Tidak hanya Virgo, bisa jadi masih banyak warga hingga pejabat negara yang belum mengenal bandara itu.
Keunggulan bandara
Beroperasi sejak 2018, Kertajati memang masih tergolong baru. Namun, bandara yang dibangun dengan biaya hampir Rp 3 triliun ini punya banyak keunggulan. Luas lahan bandaranya, misalnya, mencapai 1.800 hektar, terluas kedua setelah Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Apronnya mampu menampung 20 pesawat berbagai ukuran. Kertajati juga terhubung dengan Jalan Tol Cikopo-Palimanan dan Jalan Tol Cileunyi–Sumedang–Dawuan atau Cisumdawu. Dari Bandung, waktu tempuh ke Kertajati sekitar 1,5 jam, sedangkan dari Cirebon hanya 45 menit.
Dengan Kertajati, warga Cirebon dan daerah lainnya di timur Jabar tidak lagi perlu menghabiskan waktu tiga sampai lima jam untuk ke bandara di Jakarta. Bahkan, Kertajati berpotensi menjaring sampai 20 juta penumpang per tahun, termasuk dari Jawa Tengah.
Kertajati juga termasuk dalam kawasan industri Rebana, akronim dari Cirebon, Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, dan Bandara Kertajati. Pemerintah pusat bahkan menyiapkan sekitar Rp 200 triliun untuk mengembangkan kawasan tersebut.
Akan tetapi, kisah sepi lebih banyak menyelimuti bandara ini. Saat beroperasi 2018, Kertajati melayani 11 rute, seperti Medan, Surabaya, dan sekali ke Madinah, Arab Saudi. Namun, satu per satu rute itu tumbang karena sepi penumpang dan minimnya sarana pendukung.
Pada Juli 2019, pemerintah memindahkan 13 rute penerbangan dari Bandara Internasional Husein Sastranegara di Bandung ke Kertajati. Rute itu, antara lain, ke Denpasar, Pekanbaru, Makassar, hingga Lombok. Namun, lagi-lagi, rute itu ditutup karena sepi dan minimnya akses.
Kami berupaya menambah rute (penerbangan) baru ke Surabaya, Pontianak, dan Singapura. Izinnya sudah ada, tinggal mengaktifkan ’airlines’-nya. Menurut rencana, rute dibuka April ini.
Memasuki pandemi Covid-19 pada 2020, Kertajati kembali dihantam sepi hingga 2022. Hanya pesawat kepresidenan yang sempat mendarat dan sesekali penerbangan umrah. Bahkan, saking sepinya, pesawat asing tipe A340 sempat parkir sekitar setahun di sana.
Kertajati perlahan ramai seiring beroperasinya Jalan Tol Cisumdawu pertengahan tahun lalu. Bandara ini juga menjadi tempat pemberangkatan 25 kloter dengan 9.239 anggota jemaah haji. Lalu, disusul penerbangan reguler Kertajati–Kuala Lumpur oleh maskapai AirAsia.
Sejak akhir Oktober 2023, pemerintah kembali memindahkan tujuh rute dari Bandara Husein ke Kertajati. Rute itu adalah Balikpapan, Banjarmasin, Batam, Denpasar, Makassar, Medan, dan Palembang. Maskapai yang beroperasi ialah AirAsia, Super Air Jet, dan Citilink.
Baca juga: Bandara Kertajati Buka Rute Baru Mulai April
Bahkan, maskapai Malaysia Airlines turut meramaikan Kertajati untuk tujuan Kuala Lumpur. Mulanya, jumlah penumpang yang terbang dan mendarat di Kertajati berkisar 2.300 orang dengan 34 kali pergerakan pesawat per hari. Namun, jumlah itu tidak bertahan lama.
Jumlah penerbangan di Kertajati kini maksimal 15 kali sehari dengan 1.500-2.000 penumpang. Tingkat keterisian pesawat juga berkisar 70 persen. ”Sebelumnya, 74 persen. (Penurunan) Ini karena low season (bukan masa libur),” ucap Direktur PT BIJB Muhamad Singgih.
Sejumlah penerbangan, seperti tujuan Makassar dan Banjarmasin, kini tak lagi rutin beroperasi karena minimnya penumpang. Adapun tujuan favorit penumpang adalah ke Denpasar. Pihaknya masih mendalami penyebab berkurangnya penumpang di Kertajati, selain karena low season.
Namun, pihaknya bersama pemerintah telah berupaya memopulerkan bandara itu kepada publik. Bahkan, pada Oktober lalu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dua kali ke Kertajati. Sejumlah artis, seperti Armand Maulana, dan pemengaruh juga ikut mempromosikan bandara.
Sosialisasi wisata
Sosialisasi tentang Kertajati bahkan berlangsung di Batam. BIJB dan pemerintah juga memberikan insentif biaya parkir dan pendaratan pesawat. Walakin, harga avtur di Kertajati tercatat Rp 14.600 per liter, lebih tinggi dari Bandara Soekarno-Hatta, Rp 13.500 per liter.
Pemprov Jabar juga sempat memberikan 16.000 tiket gratis untuk angkutan dari dan menuju Kertajati akhir tahun lalu. ”Pemerintah sudah mempromosikan (Kertajati). (Tiket gratis) angkutan antarmoda ke bandara diharapkan akan ada lagi,” ucap Singgih.
Pihaknya optimistis, jumlah penumpang meningkat saat masa libur Lebaran bulan April. ”Kami berupaya menambah rute (penerbangan) baru ke Surabaya, Pontianak, dan Singapura. Izinnya sudah ada, tinggal mengaktifkan airlines-nya. Menurut rencana, rute dibuka April ini,” ucapnya.
Lihat juga: Bandara Kertajati Layani Penerbangan Reguler Umrah Setiap Hari Minggu
Singgih juga akan mengoptimalkan sejumlah rute yang sudah ada. ”Tahun ini, kami menargetkan melayani 1,2 juta penumpang. Kami yakin itu akan tercapai,” ucapnya. Pada Oktober–Desember lalu saja melayani sekitar 140.000 penumpang atau sekitar 88 persen dari target.
Pengamat penerbangan Alvin Lie menilai, ketersediaan rute penerbangan dan akses jalan belum cukup ”menerbangkan” Kertajati. ”Warga Bandung dan sekitarnya itu sudah puluhan tahun terbang lewat Jakarta. Sekarang, bagaimana mengubah kebiasaan itu ke Kertajati?” ucapnya.
Alvin mendorong pemda untuk lebih gencar mempromosikan Kertajati kepada publik, termasuk di luar daerah. Caranya, menunjukkan potensi wisata yang ada di daerahnya untuk menggaet wisatawan. ”Libatkan juga masyarakat agar BIJB ini jadi miniatur Jawa Barat,” ucapnya.
Meski sudah resmi beroperasi sejak 24 Mei 2018 atau hampir enam tahun, beragam jurus yang dilakoni masih belum cukup untuk memopulerkan Bandara Kertajati. Butuh kerja keras dari sejumlah pihak agar bandara terbesar kedua di Tanah Air itu semakin ramai dan optimal untuk mendukung aksesibilitas udara.