Pada puncak peringatan Harlah Ke-51 PPP di Makassar, Sulsel, Sabtu (27/1/2024), Presiden Joko Widodo tidak hadir.
Oleh
RENY SRI AYU ARMAN
·3 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS — Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan Puan Maharani menghadiri puncak peringatan Hari Lahir Ke-51 Partai Persatuan Pembangunan yang digelar di Makasaar, Sulawesi Selatan, Sabtu (27/1/2024). Presiden Joko Widodo yang juga diundang di acara ini batal hadir.
Bersama Puan, turut hadir, antara lain, ialah Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. Ada pula Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga Salahuddin Uno, yang mendampingi Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono.
Selain itu, hadir pula Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Arsjad Rasjid. Puncak acara Harlah Ke-51 PPP digelar di Gelanggang Olahraga (GOR) Sudiang, Makassar, pada Sabtu sore.
Di acara ini, selain Keta Umum PPP, Puan Maharani juga memberikan sambutan. Dalam sambutannya, Puan mengatakan, partai itu besar tidak semata karena uang, program, atau orangnya banyak.
”Tapi, partai itu besar karena bisa membuktikan keterpilihannya dan menempatkan orang-orangnya sebagai anggota DPR RI hingga anggota DPR provinsi dan kabupaten. Semoga Partai Persatuan Pembangunan bisa bertambah kursinya dan dipenuhi anak-anak muda,” katanya.
Seusai acara, Puan yang ditanya soal kemungkinan Joko Widodo bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputi mengatakan, dirinya menunggu kapan hal itu terjadi.
”Kalau ditanya kapan, Pak Presiden mau ketemu enggak sama Bu Mega, Presiden pasti punya itikad baik, tidak mungkin Presiden tidak punya itikad baik. Karena itu, itikad baik harus ditanggapi dengan itikad baik juga,” katanya.
Terkait pengunduran diri Mahfud MD sebagai Menko Polhukam, kata Puan, Mahfud akan mundur di waktu yang tepat.
Terkait kader-kader partai PDI-P yang keluar partai, Puan mengatakan, hal itu tak masalah dan tidak akan mengganggu PDIP dalam pemilihan legislatif. ”Menjadi anggota partai itu kesukarelaan. Kapan mau masuk, kapan mau keluar, ya, monggo,” katanya.
Adapun terkait pengunduran diri Mahfud MD sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), dia meminta hal itu tidak dijadikan polemik. Menurut dia, Mahfud akan mundur di waktu yang tepat.
Puan mengatakan, saat ini PDI-P lebih fokus ke Pemilu 2024. ”Kami akan bersama-sama (PPP) berjuang memenangkan pemilihan presiden-wakil presiden dan pemilihan legislatif,” katanya.
Sementara itu, Ketua Umum PPP Mardiono, dalam sambutannya, mengatakan, saat ini selain mendorong kesejahteraan umat, partai yang dipimpinnya juga akan fokus pada berbagai persoalan global dan bonus demografi.
”Kita menghadapi situasi ekonomi dan politik global saat ini yang harus jadi perhatian bersama. Perang Palestina, krisis iklim, punya dampak luas. Krisis iklim membuat kebijakan ekonomi harus berkelanjutan. Rantai pasok pangan terganggu akibat perang dan memicu kenaikan harga pangan,” katanya.
Karena itu, lanjut dia. Indonesia harus membangun kemandirian pangan dan tak boleh bergantung pada pangan impor. Pembangunan kemandirian pangan harus jadi fokus.
”Soal bonus demografi, anak muda yang akan paling merasakan. Jadi, bagaimana kita mempersiapkan anak muda menghadapi ini, termasuk soal pangan, kesiapan bersaing, dan lainnya,” katanya.