Pasokan Bahan Pokok di Jatim Aman Jelang Perayaan Tahun Baru 2024
Ketersediaan bahan kebutuhan pokok di Jawa Timur dipastikan mencukupi menjelang perayaan Tahun Baru 2024. Pasokan dan stok aman di sejumlah distributor dan gudang-gudang penyedia.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·4 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Ketersediaan bahan kebutuhan pokok di Jawa Timur dipastikan tercukupi menjelang perayaan Tahun Baru 2024. Pasokan juga mengalir lancar dari produsen ke pedagang dan harganya cenderung turun di pasar tradisional.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pemerintah provinsi telah mengecek ketersediaan bahan pokok di tingkat produsen hingga distributor untuk memastikan stok aman. Terkait komoditas beras, pihaknya juga sudah mengecek stok dalam gudang-gudang Bulog di wilayahnya.
Selain memastikan ketersediaan, Khofifah juga menjamin pasokan atau rantai distribusi bahan kebutuhan pokok tak terkendala. Salah satunya dengan mengecek suplai barang di tingkat pedagang di pasar-pasar tradisional.
”Insya Allah menjelang tahun baru ini kebutuhan-kebutuhan masyarakat terkait dengan logistik rumah tangga tercukupi. Karena stok kita sangat aman, distribusi aman, dan harga pasar stabil, bahkan cenderung turun,” ujar Khofifah saat berkunjung di Pasar Krian, Sidoarjo, Jumat (29/12/2023).
Dari sisi harga, hampir seluruh bahan kebutuhan pokok relatif stabil. Bahkan, sejumlah komoditas utama cenderung turun harga selama beberapa hari belakangan. Tingkat permintaan juga turun dibandingkan dengan kondisi normal.
”Sembako yang paling mendasar adalah beras. Beras harganya stabil di sini. Telur dan daging ayam cenderung turun. Begitu juga dengan daging sapi, cenderung stabil ke arah turun,” katanya.
Berdasarkan pantauan di Pasar Krian, banyak bahan pokok yang harganya justru di bawah harga eceran tertinggi (HET). Contohnya, daging sapi dijual dengan harga Rp 100.000 per kilogram, di bawah HET Rp 140.000 per kg. Daging ayam ras hanya Rp 32.000 per kg, sedangkan HET Rp 36.750 per kg.
Ada juga telur ayam ras Rp 25.000 per kg di bawah HET Rp 27.000 per kg serta bawang merah seharga Rp 33.000 per kg di bawah HET pada kisaran Rp 36.500- Rp 41.500 per kg. Sementara itu, beras medium dijual Rp 11.000 per kg atau selisih Rp 100 dari HET Rp 10.900. Namun, harga beras ini cenderung turun dibandingkan dengan sebelum Natal yang sempat mencapai Rp 12.000 per kg.
Salah satu pedagang di Pasar Krian, Yusniah (47), mengatakan, transaksi penjualan di pasar tradisional menjelang akhir tahun mulai sepi. Tidak banyak pengunjung yang datang ke pasar. Bahkan, sejumlah pedagang sayur keliling langganannya juga libur berjualan karena pembeli di perumahan sepi.
”Banyak pedagang keliling langganan yang libur sehingga hanya sedikit yang ambil barang dagangan. Alasannya banyak perumahan sepi ditinggal mudik warganya,” ucap Yusniah yang sehari-hari berjualan aneka cabai dan sayuran segar.
Pemantauan ketersediaan barang pokok dan juga fluktuasi harga di tingkat pedagang hingga konsumen sejatinya terus dilakukan oleh Pemprov Jatim secara berkala. Rabu (27/12/2023), Gubernur Khofifah juga mengunjungi Pasar Rogojambi di Banyuwangi.
Di pasar tersebut seluruh jenis komoditas pangan bisa diperoleh dengan mudah oleh masyarakat. Harganya juga terjangkau dan tidak terjadi fluktuasi yang signifikan sehingga tidak berdampak pada daya beli masyarakat.
Harganya memang di atas HET. Tapi, kalau dibandingkan dengan provinsi yang lain, harga beras medium kita yang terendah di Jawa.
Harga beras di Pasar Rogojambi, misalnya, sekitar Rp 55.500 per kemasan 5 kg, telur Rp 25.000 per kg, gula pasir Rp 16.000 per kg, minyak goreng Rp 14.000 per liter, dan daging ayam sekitar Rp 27.000 per kg. Beberapa jenis bahan pokok di Pasar Rogojambi lebih murah harganya dibandingkan dengan di Pasar Krian.
Menurut Khofifah, sejak awal September 2023, harga beras medium di Jawa Timur bahkan mencapai level terendah dibandingkan dengan di seluruh wilayah di Pulau Jawa. Hal itu dimungkinkan terjadi karena Jatim merupakan lumbung pangan terbesar nasional untuk komoditas beras atau gabah.
”Harganya memang di atas HET. Tapi, kalau dibandingkan dengan provinsi yang lain, harga beras medium kita yang terendah di Jawa,” kata mantan Menteri Sosial tersebut.
Pihaknya optimistis, harga kebutuhan pokok yang stabil akan mampu menjaga angka inflasi tetap terkendali. Hal tersebut senada dengan amanat Presiden Joko Widodo agar daerah berperan aktif dalam pengendalian inflasi.
Ia lantas mengimbau masyarakat tidak melakukan aksi borong bahan pokok. Mereka bisa membeli sesuai kebutuhan secara wajar sehingga tidak membebani keuangan keluarga dan juga tidak memicu kepanikan di tingkat konsumen.
Senada dengan Gubernur, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali meminta warganya bijak dalam mengelola pemenuhan kebutuhan pokoknya. Pemerintah di tingkat pusat ataupun daerah telah memastikan seluruh ketersediaan bahan kebutuhan pokok mencukupi dan pasokan lancar.
”Masyarakat tidak perlu panik. Berbelanja seperlunya. Mari jaga inflasi agar pertumbuhan ekonomi tetap tinggi dan lapangan pekerjaan tersedia,” kata Muhdlor.