Jawa Tengah salah satu wilayah yang punya patahan atau sesar aktif di darat. Sepanjang 2023, tercatat 601 gempa bumi di Jateng.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
BANJARNEGARA, KOMPAS — Stasiun Geofisika Banjarnegara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat ada 601 gempa bumi yang terjadi di Jawa Tengah sejak 1 Januari 2023 hingga 27 Desember 2023. Dari 601 gempa bumi itu, sebanyak 29 kejadian merupakan gempa bumi yang dirasakan.
”Dari 29 total kejadian gempa bumi yang dirasakan, sebanyak 16 di antaranya merupakan gempa bumi yang terjadi di daerah Dieng dengan Magnitudo 1-3 dengan kedalaman dangkal atau kurang dari 60 kilometer,” kata Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara Hery Susanto Wibowo, Kamis (28/12/2023).
Hery menyampaikan, Jawa Tengah merupakan salah satu wilayah yang memiliki patahan atau sesar aktif di darat, di antaranya adalah Sesar Baribis-Kendeng, Ungaran 1, Ungaran 2, Pati/Lasem, Muria, Ajibarang, Merapi-Merbabu. ”Selain itu, kejadian gempa di Jawa Tengah juga bersumber dari megathrust, yaitu subduksi 2 lempeng besar IndoAustralia dan Eurasia. Secara seismotektonik daerah Jawa Tengah merupakan daerah aktif gempa,” paparnya.
Berdasarkan data, lanjut Hery, dari 610 kejadian gempa itu, sebanyak 510 kejadian gempa memiliki Magnitudo kurang dari 3, sedangkan lainnya berkekuatan Magnitudo lebih dari 3 sampai dengan 5. Dari 610 kejadian itu, sebanyak 463 kejadian adalah gempa kedalaman dangkal (kurang dari 60 kilometer), 133 kejadian kedalaman menengah (60 sampai dengan 300 kilometer), dan 5 kejadian dengan kedalaman dalam (lebih dari 300 kilometer).
”Dengan seismisitas di Jawa Tengah yang cukup tinggi, kami mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan tenang, serta selalu berupaya untuk meningkatkan kapasitas dalam kesiapsiagaan bencana gempa bumi dan tsunami agar siap untuk selamat,” kata Hery.
Secara terpisah, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banjarnegara Andri Sulistyo menyampaikan, sepanjang 2023 di daerahnya tidak terdapat laporan kerusakan rumah ataupun korban jiwa akibat bencana gempa bumi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banyumas Budi Nugroho mengatakan, pihaknya berupaya untuk menyampaikan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana kepada masyarakat, baik lewat sosialisasi maupun lewat media sosial. Terkait bencana gempa bumi, masyarakat, antara lain, diimbau untuk menyiapkan rencana penyelamatan diri jika terjadi gempa.
Selain itu, lanjut Budi, masyarakat diimbau untuk membangun bangunan konstruksi rumah yang tahan gempa dan merenovasi bagian rumah yang sudah rentan. Selain itu, sebisa mungkin untuk keluar dari bangunan atau rumah ketika gempa terjadi. ”Saat terjadi gempa, hindari reruntuhan, lindungilah kepala, berpegangan atau bersembunyi di bawah meja,” ujarnya.