Dalam Tujuh Jam, Wonosobo Diguncang Dua Gempa Tektonik
Dua gempa bumi tektonik menggguncang Wonosobo dan Banjarnegara di Jawa Tengah. Belum ada laporan kerusakan akibat gempa itu.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
WONOSOBO, KOMPAS — Stasiun Geofisika Banjarnegara mencatat terjadi dua kali gempa tektonik di wilayah Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, dalam rentang waktu tujuh jam. Gempa M 2,3 terjadi pada Minggu (29/1/2023) pukul 21.28 WIB dan gempa kedua terjadi pada Senin (30/1/2023) pukul 04.10 dengan kekuatan M 2,6. Belum ada laporan kerusakan akibat gempa tersebut.
Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara Hery Susanto Wibowo, dalam siaran pers, menyampaikan, episenter gempa pada Minggu terletak pada koordinat 7.21 LS; 109.89 BT. Lokasi itu berada di darat pada jarak 17 kilometer arah barat laut Wonosobo dengan kedalaman 10 km.
Adapun gempa kedua episenternya terletak pada koordinat 7.27 LS; 109.95 BT. Lokasi itu tepatnya di darat pada jarak 11 km arah timur laut Wonosobo dengan kedalaman 6 km.
”Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar lokal,” kata Hery.
Guncangan gempa pada Minggu malam, kata Hery, dirasakan di daerah Batur-Banjarnegara dengan skala intensitas II MMI, yaitu getaran dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Adapun guncangan gempa pada Senin pagi dirasakan di daerah Batur-Banjarnegara dengan skala II-III MMI, yaitu getaran dirasakan oleh beberapa orang dan getaran dirasakan nyata di dalam rumah, terasa seakan-akan ada truk berlalu. ”Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut,” katanya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonosobo Bambang Trie menyampaikan, hingga Senin pagi, pihaknya belum mendapatkan adanya laporan kerusakan. Secara terpisah, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Banjarnegara Andri Sulistyo menyebutkan, di wilayah Banjarnegara juga belum ada laporan kerusakan.
Gempa yang berdampak cukup parah di wilayah Banjarnegara pernah terjadi pada 18 April 2018. Gempa dengan kekuatan M 4,4 di Kalibening dengan kedalaman 4 kilometer itu menyebabkan 2.125 warga mengungsi dan 2 warga meninggal.
Selain itu, 465 rumah rusak, terdiri dari 144 rumah rusak berat, 125 rumah rusak sedang, dan 196 rumah rusak ringan. Juga 4 masjid, 2 mushala, 1 bangunan sekolah menengah pertama, dan 3 bangunan sekolah dasar rusak berat (Kompas.id, 23/4/2018).