Wisatawan Diimbau Waspadai Cuaca Ekstrem di Bandung Raya
Para wisawatan diminta mewaspadai cuaca ekstrem saat mengunjungi sejumlah destinasi wisata di Bandung Raya, seperti Lembang, Ciwidey, dan Pangalengan.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Para pengunjung sejumlah destinasi wisata di wilayah Bandung Raya, Jawa Barat, diimbau mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang bisa menyebabkan bencana. Tingginya curah hujan disertai angin mengakibatkan rawan banjir dan longsor di lokasi wisata.
Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Bandung Teguh Rahayu, Rabu (27/12/2023), mengatakan, sebagian wilayah Bandung Raya telah memasuki awal musim hujan. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan awan rendah menjadi awan konvektif yang signifikan sehingga berpotensi menyebabkan hujan dengan intensitas ringan hingga lebat disertai petir di sebagian besar wilayah Bandung Raya.
"Puncak musim hujan di wilayah Bandung Raya diperkirakan akan terjadi pada Februari hingga Maret 2024. Masyarakat diimbau agar waspada terhadap terjadinya potensi dampak cuaca ekstrem yang biasa terjadi pada awal musim hujan," kata Rahayu.
Dia memaparkan, dari hasil prediksi kondisi cuaca di Bandung Raya, akan terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat antara siang dan sore pada 28-30 Desember 2023. Sementara itu, kondisi cuaca pada 31 Desember diprediksi berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat pada siang dan sore hari.
Wilayah Bandung Raya meliputi Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kota Cimahi. Empat daerah ini juga disebut sebagai kawasan metropolitan Bandung.
Rahayu mengatakan, pihaknya telah menganalisis kondisi cuaca tiga destinasi wisata di Bandung Raya yang sering dikunjungi wisatawan pada liburan akhir tahun. Tiga destinasi itu adalah Lembang di Kabupaten Bandung Barat dan Ciwidey serta Pangalengan di Kabupaten Bandung.
Kondisi cuaca di Lembang diprediksi berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat pada siang dan sore hari dengan suhu udara berkisar 18-28 derajat celsius. Adapun kecepatan angin 5-18 kilometer per jam.
Sementara itu, kondisi cuaca di Ciwidey dan Pangalengan berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat pada siang dan sore hari dengan suhu udara 19-31 derajat celsius. Kecepatan angin di dua destinasi itu 5-18 kilometer per jam.
”Bagi masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan, diimbau menyiapkan payung, jas hujan dan berlindung ditempat yang aman jika terjadi cuaca buruk. Masyarakat juga harus meningkatkan kewaspadaan ketika berada di daerah bertopografi curam atau rawan longsor ketika terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang selama beberapa hari terakhir,” tutur Rahayu.
Pranata Humas Ahli Muda Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, Hadi Rahmat Hardjasasmita, meminta wisatawan di wilayah Bandung Raya untuk meningkatkan mitigasi bencana. Hal ini karena di wilayah itu rawan terjadi hujan disertai angin kencang.
Ia menambahkan, BPBD Jabar membuka pos pemantauan di sejumlah tempat tujuan wisatawan di wilayah Bandung Raya. Di setiap pos itu, ditempatkan 5 -10 personel.
Berdasarkan data BPBD Jabar, pada 1-27 Desember 2023 terjadi 93 peristiwa bencana alam di provinsi itu. Hal ini mengakibatkan tiga warga meninggal, 8.865 warga terdampak, dan 1.661 rumah rusak.
Dari 93 peristiwa itu, sebanyak 27 peristiwa bencana alam terjadi di Bandung Raya, tepatnya di Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan Kota Cimahi.
”Kawasan Bandung Raya rawan terjadi cuaca ekstrem saat memasuki musim hujan. Kondisi ini mengakibatkan banjir, longsor dan pohon tumbang akibat angin kencang,” ucap Hadi.
Bagi masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan, diimbau menyiapkan payung, jas hujan, dan berlindung di tempat yang aman jika terjadi cuaca buruk.