Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar meski Tiket Tanpa Promo
Di akhir tahun, masyarakat berburu tiket promo liburan atau mudik. Namun tiket murah bagai meminta tulang pada lintah.
Benar kata penulis kenamaan Eka Kurniawan: seperti dendam, rindu harus dibayar tuntas. Alat pembayarannya, menurut para perantau yang terbiasa menahan rindu, adalah tiket perjalanan yang makin mahal. Sayangnya, iklan kode promosi agen perjalanan daring nyatanya hanya harapan semu.
”Puji Tuhan masih bisa dapat, tetapi sambil menangis sedikit,” ujar Nathasya Mentari Sitinjak (28) sambil tertawa getir, Selasa (19/12/2023), ketika bicara tentang harga tiket pesawat Garuda Indonesia yang ia beli pekan lalu.
Nathasya membeli tiket dengan harga Rp 2,3 juta demi melunasi kerinduannya merayakan Natal bersama keluarga besar di Medan, Sumatera Utara. Mempertimbangkan gajinya sebagai pegawai negeri, Nathasya yang berkantor di Bogor, Jawa Barat, menyebut harga tiket itu tergolong sangat mahal untuk rute satu arah.
Harganya tak berbeda jauh dengan maskapai lain yang berbiaya rendah. Apalagi, setiap tahun harga tiket semua maskapai terus membengkak.
Nathasya sempat menaruh harapan besar pada promosi Holideals 12.12 yang diadakan Tiket.com, situs agen perjalanan daring (OTA) favoritnya, pada 12 Desember 2023.
”Setiap hari aku pantengin itu Holideals dari pukul 17.00 sampai pukul 21.00, tetapi enggak ada perubahan harga,” kata Nathasya.
Belakangan, baru Nathsaya tahu, rute ke Medan tidak masuk penawaran. Ia bisa saja dapat potongan harga, tetapi harus menggunakan fitur kredit paylater yang ia hindari.
Ketika mengirim komplain via Whatsapp, administrator layanan pelanggan Tiket.com mengatakan, ia bisa menikmati potongan harga hingga Rp 100.000 untuk beberapa destinasi selain Medan. Periode keberangkatan pun hanya khusus pada 7-12 Februari 2024. ”Buat apa? Kan, saya butuhnya sekarang,” katanya.
Kalaupun ada promosi yang bisa dinikmati, bentuknya hanya voucer hotel atau jemputan dari bandara ke tujuan, dua hal yang tak ia butuhkan setiap pulang ke Medan, apalagi saat Natal.
”Harus sering-sering lihat syarat dan ketentuan. Kenyataannya tidak seindah itu,” kata Nathasya yang belum membeli tiket untuk kembali ke Bogor tahun depan.
Alasan yang sama disampaikan Alvin Yudhistira (28), warga Bungo, Jambi, yang berdomisili di Yogyakarta. Ia tak lagi memedulikan iklan promosi di aplikasi Traveloka andalannya. Menurut Alvin, lebih baik mencari tiket yang harganya sesuai dengan budget ketimbang berharap pada promosi.
”Kalau secara spesifik nyari promo, sih, enggak. Aku cuma lihat harganya, apa cukup buatku,” kata Alvin.
Saat itu, ia akan menjemput kekasihnya di Jakarta pada Selasa malam, lalu kembali ke Yogyakarta bersama pada Kamis (21/12/2023) dalam rangka berlibur.
Karena sadar bahwa rencananya mendadak, ia membeli tiket keberangkatan langsung di terminal seharga Rp 300.000-an, kemudian membeli dua tiket Jakarta-Yogyakarta dengan total sekitar Rp 600.000.
Baca juga: Liburan Akhir Tahun, Penumpang Pesawat dan Kereta ke Malang Meningkat
Alvin tak memikirkan promosi seperti program obral akhir tahun (year end sale). Ia pernah memaksa diri begadang untuk mendapatkan tiket murah karena promo, tetapi selalu gagal.
”Mungkin bisa dapat potongan Rp 10.000, tetapi it doesn’t really get you anywhere. Jadi, lebih baik sesuaikan sama budget daripada kecewa enggak dapat promo,” kata Alvin.
Lain lagi cerita Putri Nur Halimah (27), pegawai perusahaan pelat merah di Bandung, Jabar. Ia selalu membeli tiket kereta api kurang dari 45 hari sebelum tanggal keberangkatan ke Malang, Jawa Timur.
Taktik itu membuatnya sukses mendapatkan harga tiket murah dan terhindar dari kepanikan karena takut kehabisan tiket.
Melalui aplikasi Access by KAI, Putri pun bisa mendapatkan tiket seharga Rp 500.000 untuk KA Malabar tujuan Malang pada Rabu (20/12/2023) serta Rp 300.000 untuk tiket kembali ke Bandung.
Syaratnya, ia harus merencanakan perjalanan dengan baik dan memastikan tidak ada tugas-tugas yang akan menghalangi rencananya.
Putri semakin diuntungkan dengan adanya diskon khusus alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) yang dapat dinikmatinya setidaknya setahun terakhir.
Kode promo itu telah tercatat di profilnya pada aplikasi sehingga otomatis diskon 10 persen akan berlaku saat pembayaran. Ia pun tak pernah menggunakan aplikasi OTA lain untuk membeli tiket kereta api.
”Tetapi tetap harus dipersiapkan jauh-jauh hari. Kalau bukan masa liburan, memang enggak perlu effort buat beli tiket. Enggak harus beli pas (pukul) 00.00. Tetapi kalau pas Lebaran atau Natal dan Tahun Baru, memang harus direncanakan baik-baik,” ujar Putri.
Meski demikian, Tiket.com dan Traveloka optimistis penjualan tiket untuk bepergian dan berwisata meningkat. Keduanya mengadakan program obral akhir tahun. Tiket.com menyebutnya Year End Tiket Deals, sementara Traveloka mengampanyekannya sebagai Year End Sale.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Penerbangan Sipil Nasional Indonesia (INACA) Bayu Sutanto juga menilai tarif batas atas sudah tidak relevan lagi karena memakai parameter harga avtur Rp 10.000 per liter dengan kurs Rp 14.100 per dollar AS.
Public Relations Senior Manager Tiket.com Sandra Darmosumarto mengatakan, promosi yang berlangsung selama Desember 2023 itu menawarkan, antara lain diskon Rp 600.000 atau tunai kembali (cashback) hingga Rp 500.000 untuk pembeli domestik dan internasional ke rute-rute pilihan.
Diskon senilai Rp 500.000 juga berlaku untuk tiket transportasi jalur darat dan feri. Pengguna juga bisa memperoleh diskon 50 persen plus ekstra Rp 300.000 untuk berbagai pilihan hotel.
Namun, ternyata cashback Rp 500.000 baru bisa didapatkan dengan transaksi minimal Rp 4 juta untuk penerbangan internasional, sementara diskon Rp 500.000 dengan syarat yang sama habis kuotanya.
Cashback dengan nilai yang lebih kecil, seperti Rp 150.000, baru bisa didapatkan dengan transaksi minimal Rp 3,3 juta hanya untuk tiga maskapai.
”Angka transaksi pengguna meningkat 20 persen, sementara belanja per customer meningkat 40 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Ini bukti konkret bahwa Tiket.com terus menjadi mitra andal yang mendukung perkembangan positif industri pariwisata Indonesia,” ujarnya.
Iko Putera, Chief Executive Officer of Transport Traveloka, menyebut program Year End Sale yang berlangsung sejak 24 November 2023 hingga 3 Januari 2024 juga akan mengizinkan pelanggan merencanakan perjalanan tanpa pusing dengan harga tiket. Sebab, tersedia diskon eksklusif 50 persen plus kupon diskon hingga Rp 2 juta bagi pengguna paylater.
”Kami berusaha untuk selalu memahami keinginan dan kebutuhan konsumen. Ini mencakup beberapa faktor yang dipertimbangkan dalam merencanakan suatu perjalanan, mulai dari pengaturan pengeluaran hingga kemudahan dan fleksibilitas penyesuaian jadwal perjalanan, sehingga Year End Sale hadir dengan berbagai penawaran,” kata Iko.
Untuk lebih mendongkrak penjualan, Traveloka juga menggelar obral kilat atau flash sale selama 24 November 2023 hingga 3 Januari 2024. Pengguna bisa mendapatkan diskon Rp 1 juta untuk menginap di hotel, tetapi dengan syarat nilai pesanan minimal Rp 3,5 juta.
Sayangnya, bukan promo seperti itu yang dibutuhkan sebagian besar warga, terutama pekerja kelas menengah dari generasi milenial hingga Z, yang justru sangat bergantung pada aplikasi OTA.
Polemik
Kenaikan harga tiket pesawat terjadi karena banyak faktor yang selama ini jadi polemik. Meski pemerintah sudah menetapkan tarif batas atas dan bawah, hal itu kerap dilanggar.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Penerbangan Sipil Nasional Indonesia (INACA) Bayu Sutanto mengatakan, penetapan harga tiket saat ini tidak terlepas dari soal finansial maskapai.
Bayu juga menilai tarif batas atas sudah tidak relevan lagi karena memakai parameter harga avtur Rp 10.000 per liter dengan kurs Rp 14.100 per dollar AS.
Ia mengatakan, saat pandemi, jumlah penumpang menyusut 60 persen sehingga pendapatan maskapai juga menurun. Di sisi lain, biaya-biaya itu masih harus dikeluarkan dan cenderung meningkat, terutama suku cadang.
”Kendala-kendala itu, selain mengakibatkan jumlah pesawat dan jumlah kursi yang disediakan berkurang, juga mengakibatkan konektivitas penerbangan ke beberapa daerah terganggu karena maskapai memilih terbang ke rute yang menguntungkan saja,” ujar Bayu.
Baca juga: Polemik Tarif Batas Atas Pesawat, Solusi Terpadu Dibutuhkan
Karena itu, seperti kata Nathasya dan Alvin, lebih baik bergantung pada apa yang ada di kantong ketimbang dikecewakan kode-kode promo.