14 Juta Orang ke Jateng Saat Natal-Tahun Baru, Kemacetan Diantisipasi
Jateng mewaspadai kemacetan yang berpotensi terjadi selama masa libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. Pendirian pos pengamanan hingga penempatan personel bakal dilakukan.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Jawa Tengah diprediksi menjadi salah satu daerah tujuan perjalanan dan daerah asal pergerakan terbesar pada masa libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. Sejumlah langkah telah disiapkan pemerintah setempat untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan.
Penjabat Gubernur Jateng Nana Sudjana dalam rapat koordinasi persiapan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, Selasa (5/12/2023), menyebut, prediksi potensi pergerakan masyarakat di Indonesia pada saat libur Natal dan Tahun Baru mencapai 107,63 juta orang. Angka ini meningkat sebesar 143,65 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022, yaitu 44,17 juta orang.
Sementara itu, Jateng menjadi salah satu daerah tujuan perjalanan terbesar dengan 14,86 juta orang atau 13,80 persen dari jumlah orang yang melakukan pergerakan secara nasional. Jateng juga menjadi provinsi dengan pergerakan terbesar sekitar 14,22 juta orang atau 13,21 persen dari jumlah total orang yang melakukan pergerakan.
”Prediksi puncak arus mudik pada 22-23 Desember 2023. Sementara itu, puncak arus balik diprediksi pada 26 Desember 2023-2 Januari 2024,” kata Nana, Selasa.
Dihubungi terpisah, Rabu (6/12/2023), Kepala Dinas Perhubungan Jateng Henggar Budi Anggoro mengatakan, mayoritas kendaraan masuk ke Jateng melalui jalur darat. Berdasarkan perkiraan, bakal ada 7.300.304 kendaraan yang masuk melalui jalan tol dan 2.832.965 kendaraan bakal lewat jalan non-tol. Selain jalur darat, ada juga kendaraan yang masuk lewat jalur kereta api, udara, dan laut.
”Kawasan obyek wisata menjadi titik paling rawan macet. Hal itu karena pada masa Natal dan Tahun Baru, mayoritas pergerakan menuju tempat-tempat wisata. Apalagi, momennya bersamaan dengan libur sekolah,” ujar Henggar.
Henggar menyebut, setidaknya ada 10 destinasi wisata dengan tingkat kerawanan macet sedang hingga tinggi, yakni Dieng di Wonosobo-Banjarnegara, kawasan Bandungan di Kabupaten Semarang, wisata Guci di Tegal, wisata Tawangmangu di Karanganyar, dan wisata Merapi di Magelang. Selain itu, ada wisata Gardu Pandang Ketep di percabangan jalan arah Boyolali, wisata Baturraden di Banyumas, wisata pantai di Kebumen, serta wisata Teluk Penyu di Cilacap.
Prediksi puncak arus mudik pada 22-23 Desember 2023. Sementara itu, puncak arus balik diprediksi pada 26 Desember 2023-2 Januari 2024.
Menurut Henggar, pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisian dan dinas pariwisata di kabupaten/kota untuk mengantisipasi kemacetan. Hal itu dilakukan dengan cara menempatkan personel di titik-titik rawan kemacetan, menyiapkan rekayasa lalu lintas, dan menyiapkan kantong-kantong parkir tambahan.
Dinas Perhubungan Jateng bakal mendirikan pos-pos pemantauan di 22 titik di wilayahnya. Di tiap-tiap kabupaten/kota, dinas perhubungan setempat juga bakal mendirikan pos serupa.
Kepala Kepolisian Daerah Jateng Inspektur Jenderal Ahmad Luthfi juga mewaspadai gangguan keamanan dan kepadatan lalu lintas pada masa libur Natal dan Tahun Baru. Untuk itu, pada 22 Desember 2023-2 Januari 2024, pihaknya menggelar Operasi Lilin Candi.
”Nanti kami siapkan sekitar 9.700 anggota Polri. Semua akan disebar di seluruh pos pengamanan. Untuk pos pengamanan gereja ada 3.720 titik. Kemudian akan disebar juga untuk pengamanan obyek vital, pengamanan tempat wisata, termasuk pengamanan tempat perayaan saat pergantian tahun,” tutur Luthfi.