Tahun Baru Bakal Dibayangi Cuaca Buruk, Warga Jateng Diimbau Waspada
Masyarakat Jateng diminta tidak merayakan Tahun Baru secara berlebihan. Masyarakat justru diminta mewaspadai potensi bencana akibat cuaca buruk.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·4 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Momen pergantian tahun di Jawa Tengah diperkirakan bakal diliputi cuaca buruk. Masyarakat di daerah rawan diimbau mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi. Warga yang hendak berwisata juga diminta memilih tempat wisata yang aman.
Hasil analisis dinamika atmosfer oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan, pertemuan massa udara dingin dari Asia dengan massa udara panas dari Australia memicu peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia, termasuk di Jateng. Kondisi itu diperkirakan memicu munculnya potensi hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang pada malam pergantian tahun hingga hari kedua pada tahun 2023.
”BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode tiga hari ke depan. Cuaca ekstrem bisa memicu bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, hujan es, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung,” kata Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Sutikno, Jumat (30/12/2022).
Sebagian masyarakat memilih mengisi masa libur pergantian tahun dengan kegiatan wisata. Demi keamanan, Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Batang mengimbau masyarakat untuk selalu memantau prakiraan cuaca di tempat wisata yang akan dituju.
Masyarakat yang berwisata di pantai diingatkan untuk mewaspadai gelombang tinggi. Sebab, gelombang setinggi 2,5-4 meter diperkirakan masih akan melanda perairan utara Jateng pada masa pergantian tahun.
”Saya mengimbau pengunjung untuk tetap waspada dengan cuaca ekstrem ini. Khusus masyarakat yang ingin berwisata di pantai, jangan berenang. Para orangtua diharapkan mengawasi anak-anaknya agar tidak berenang di pantai,” ucap Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Batang Yarsono.
Besar harapan saya tidak ada gangguan yang mencolok.
Dia menyebut akan ada ledakan jumlah wisatawan pada masa libur pergantian tahun nanti. Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Batang diperkirakan mencapai 35.000 orang. Hal itu karena pandemi Covid-19 sudah melandai dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) sudah dicabut.
Tidak berlebihan
Sementara itu, Kepolisian Daerah Jateng mengimbau masyarakat tidak menggelar pesta atau perayaan yang berlebihan pada malam pergantian tahun. Penyalaan petasan ataupun kembang api yang berlebihan juga tidak disarankan karena berpotensi mengganggu ketertiban umum.
Untuk mengantisipasi gangguan keamanan, Polda Jateng mengerahkan 16.780 personel selama masa Operasi Lilin Candi. Personel disebar di sejumlah titik di Jateng hingga Operasi Lilin Candi selesai pada 2 Januari 2023.
”Tahun Baru merupakan bagian dari Operasi Lilin Candi. Belasan ribu personel (yang diterjunkan) belum ditarik karena ini perayaan luar biasa. Besar harapan saya tidak ada gangguan yang mencolok,” ucap Kepala Polda Jateng Inspektur Jenderal Ahmad Luthfi.
Menurut Luthfi, pihaknya terus berkoordinasi dengan berbagai pihak mengenai cuaca buruk yang diperkirakan terjadi pada masa pergantian tahun. Di pantai-pantai yang ada di Jateng, personel Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud) beserta kapal-kapal Polri disiagakan untuk menjaga keamanan masyarakat.
Pada malam pergantian tahun, situasi lalu lintas juga diperkirakan padat akibat adanya sejumlah kegiatan masyarakat serta pengalihan arus lalu lintas untuk mencegah kemacetan. PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) IV Semarang mengimbau warga yang akan melakukan perjalanan pada malam pergantian tahun berangkat lebih awal ke stasiun untuk mencegah keterlambatan.
Sejumlah stasiun kereta api di wilayah Daop IV Semarang berada di kawasan dengan arus lalu lintas cukup padat, seperti Stasiun Semarang Tawang, Stasiun Semarang Poncol, Stasiun Tegal, Stasiun Pekalongan, dan Stasiun Cepu. ”Kami menyarankan agar penumpang datang lebih awal karena apabila terlambat, tiket dianggap hangus,” ujar Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daop IV Semarang Ixfan Hendri Wintoko.
Selain mengimbau untuk datang lebih awal, KAI juga mengingatkan agar penumpang tetap menjalankan protokol kesehatan sesuai syarat perjalanan menggunakan kereta api jarak jauh. Penumpang berusia 18 tahun ke atas wajib telah divaksin dosis ketiga. Adapun penumpang berusia 13-17 tahun wajib vaksin dosis kedua.
Sementara itu, penumpang dengan usia 6-12 tahun serta di bawah 6 tahun yang belum mendapatkan vaksin dapat melakukan perjalanan dengan syarat khusus. Syarat itu adalah harus didampingi oleh orang yang telah mendapatkan vaksinasi lengkap selama perjalanan.
Hingga Jumat, jumlah penumpang yang naik di wilayah Daop IV Semarang tercatat masih tinggi, yakni sebanyak 15.083 orang. Angka itu lebih tinggi dari jumlah penumpang yang melakukan perjalanan pada Sabtu (31/12/2022), yakni sebanyak 9.443 orang.