Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, Keamanan Tempat Wisata Jadi Perhatian Jateng
Sepekan jelang libur Natal dan Tahun Baru, pengecekan keamanan di tempat wisata diinstruksikan demi keamanan wisatawan. Pengaturan tempat parkir di kawasan wisata juga jadi perhatian.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·3 menit baca
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA
Wisatawan yang bermain seluncuran pada salah satu wahana di Dusun Semilir di Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (11/12/2021). Berbagai obyek wisata kembali ramai dikunjungi dalam sebulan ini setelah pelonggaran pembatasan sosial dilakukan pemerintah.
SEMARANG, KOMPAS — Pengecekan kelayakan sarana dan prasarana di tempat-tempat wisata di Jawa Tengah diinstruksikan, sepekan menjelang masa libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Hal itu untuk melindungi keselamatan wisatawan. Demikian pula pengaturan dan penyediaan tempat parkir tambahan di tempat wisata.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menuturkan, akan ada 11,5 juta orang yang melakukan perjalanan ke wilayahnya pada masa libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Libur Natal dan Tahun Baru biasanya banyak diisi dengan kegiatan wisata. Untuk itu, Ganjar meminta pengelola wisata dan seluruh pemangku kepentingan di bidang wisata agar bersiaga.
Kesiapan yang perlu diperhatikan menurut Ganjar terkait dengan protokol kesehatan. Sebab, saat ini situasi pandemi Covid-19 masih dinamis dan patut diwaspadai.
”Kemudian, (pengelola) tempat wisata saya rasa perlu melakukan audit terhadap alat-alatnya. Pastikan itu aman, jangan sampai membikin celaka,” kata Ganjar dalam Rapat Koordinasi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah di Kota Semarang, Selasa (20/12/2022).
Kemudian, (pengelola) tempat wisata saya rasa perlu melakukan audit terhadap alat-alatnya. Pastikan itu aman, jangan sampai membikin celaka.
Ganjar juga meminta kepolisian serta dinas perhubungan menyiapkan pengaturan lalu lintas di pusat-pusat keramaian, termasuk di tempat wisata. ”Jalur darat, tol, dan nontol itu pasti nanti ada lonjakan. Jadi, dipastikan semua siap betul,” katanya.
KRISTI DWI UTAMI
Pengunjung sedang mengantre untuk dicek suhu tubuhnya di depan pintu masuk Obyek Wisata Pemandian Air Panas Guci, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Sabtu (4/7/2020). Pengunjung dengan suhu tubuh lebih dari 38 derajat celsius dilarang masuk
Kepala Seksi Pengembangan Daya Tarik Wisata Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Jateng Riyadi Kurniawan mengatakan, ada tiga gerbang utama menuju tempat wisata yang bakal banyak dilalui wisatawan. Gerbang utama yang pertama di Semarang, Jepara, dan Pekalongan. Sementara itu, gerbang utama kedua yakni Magelang dan Wonosobo. Adapun gerbang utama ketiga di wilayah Surakarta dan Sragen.
Selain menyarankan ada pengaturan lalu lintas untuk mencegah kepadatan, Riyadi juga berharap dinas perhubungan kabupaten/kota di Jateng mempertimbangkan penambahan kantong parkir di tempat-tempat wisata. Penambahan itu untuk menambah kenyamanan wisatawan.
”Jika daya tampung tempat parkir yang ada saat ini terbatas, solusinya bisa bekerja sama dengan masyarakat di sekitar tempat wisata untuk membuka kantong parkir tambahan,” ujar Riyadi.
Riyadi juga meminta pemerintah kabupaten dan kota agar menyosialisasikan kepada pengelola atau penyedia tempat parkir terkait tarif parkir. Momen libur panjang beberapa kali dijadikan kesempatan menaikkan biaya parkir di tempat wisata. Hal itu dinilai perlu dicegah agar tidak ada keluhan dari wisatawan yang nantinya berdampak pada citra tempat wisata.
KOMPAS/ADITYA PUTRA PERDANA
Suasana Jalan Pandanaran Semarang dilihat dari Gedung Parkir Pandanaran, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (8/1/2020). Gedung parkir itu menjadi solusi akan sulitnya parkir mobil di sekitar pusat oleh-oleh Jalan Pandanaran Semarang.
Dinas Perhubungan Kota Semarang telah memetakan kantong-kantong parkir di wilayahnya. Untuk mengantisipasi kepadatan di kantong-kantong parkir yang ada, Dinas Perhubungan Kota Semarang juga berkoordunasi dengan sejumlah pihak untuk menambah kantong parkir. Dengan demikian, tidak ada kendaraan wisatawan yang parkir sembarangan dan potensi kemacetan bisa ditekan.
”Kantong parkir tambahan untuk wisatawan di kawasan Kota Lama kami siapkan di sekitar Stasiun Tawang. Sementara untuk wisatawan yang akan membeli oleh-oleh di Jalan Pandanaran kami siapkan kantong parkir tambahan di sekitar Dinas Kesehatan Kota Semarang,” ucap Kepala Dinas Perhubungan Kota Semarang Endro P Martanto.
Endro juga berkomitmen untuk mengantisipasi tarif parkir tak wajar. Hal itu dilakukan dengan cara mengedukasi pengelola tempat parkir. Di samping itu, sosialisasi juga akan digencarkan agar wisatawan parkir di tempat-tempat parkir resmi. ”Kami akan meningkatkan pengawasan di tempat-tempat parkir. Jika ada pengelola yang mematok tarif parkir di luar batas wajar, akan kami tindak tegas,” katanya.