Produksi Baik, Harga Sejumlah Komoditas di Nagekeo Tak Setinggi di Jawa
Presiden Jokowi menjumpai harga sejumlah komoditas di Nagekeo lebih rendah dibandingkan di Jawa. Ini disebutnya terkait produksi setempat yang baik.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo dalam kunjungannya ke Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, sempat mengecek harga sejumlah bahan pokok. Harga beberapa komoditas yang terpantau lebih rendah dibandingkan dengan di Jawa disebutnya karena produksi komoditas setempat baik.
Seusai meninjau Pasar Danga, di Nagekeo, Selasa (5/12/2023), Presiden Jokowi menyebut harga bahan pokok yang tergolong rendah dibandingkan dengan harga di Pulau Jawa adalah cabai. ”Saya ke Pasar Danga di Kabupaten Nagekeo ini untuk ngecek itu (harga pangan). Tapi, saya senang cabai yang di Jawa sekarang harganya 80 (ribu rupiah) sampai 100 (ribu rupiah), di sini hanya Rp 50.000,” katanya.
Kepala Negara juga menyebut harga bawang merah di Pasar Danga tergolong lebih murah dibandingkan dengan di Jawa. Presiden menilai hal tersebut karena produksi kedua bahan pokok tersebut cukup baik di Kabupaten Nagekeo.
”Bawang merah juga di Jawa Rp 24.000, Rp 26.000, di sini Rp 15.000 karena memang produksinya, menurut saya, baik. Bawang merah ada ditanam di sini, cabai rawit juga ditanam di sini, jadi harganya baik,” kata mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Bawang merah ada ditanam di sini, cabai rawit juga ditanam di sini, jadi harganya baik.
Presiden tiba di Pasar Danga sekitar pukul 10.00 WITA. Ia disambut meriah oleh masyarakat yang telah berkumpul di sekitar pasar. Saat memasuki kawasan pasar, terdengar alunan ndoto yang merupakan alat musik tradisional Nagekeo. Irama alat musik itu mengiringi peninjauan Presiden di pasar tersebut.
Selain mengecek harga kebutuhan pokok, Presiden membagikan sejumlah bantuan dan sembako kepada masyarakat dan pedagang yang ada di sana. Tak hanya itu, Presiden Jokowi juga membeli sejumlah produk yang dijual oleh pedagang di Pasar Danga.
Martina, seorang pedagang, menuturkan, Presiden Jokowi membayar lebih tinggi dari harga mangga yang dibelinya. ”Ini (tadi Presiden) beli mangga. Mangga ada lima kumpul, saya minta hanya Rp 40.000. Tadi Bapak kasih uang Rp 200.000,” kata Martina sembari berterima kasih karena tidak menyangka akan mendapat rezeki lewat Presiden Jokowi.
Hal sama dialami Ernasiana, penjual tempe. ”Beli lima, satunya lima ribu (rupiah). Kami dapat Rp 200.000. Luar biasa, Pak, senang kita ini,” kata Ernasiana.
Pada kunjungannya ke Nagekeo kali ini, Presiden Jokowi juga mengunjungi Kompleks Pergudangan Danga. Selain menyapa masyarakat, Kepala Negara membagikan bantuan pangan cadangan beras pemerintah (CBP) kepada sejumlah keluarga penerima manfaat (KPM) yang telah hadir di sana.
Pada sesi dialog bersama masyarakat, Presiden Jokowi menuturkan, bantuan pangan CBP yang diserahkan tersebut merupakan bantuan kepada tambahan penerima yang baru terdaftar. Bantuan serupa akan terus disalurkan oleh pemerintah hingga Maret 2024.
”Ibu dan Bapak semuanya, yang ke sini itu yang tambahan, bukan yang reguler. Nanti—setelah Desember, Januari, Februari, Maret—dapat lagi, ya,” kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi pun mengatakan, masyarakat yang belum menerima bantuan El Nino sebesar Rp 400.000 dari pemerintah akan mendapatkannya segera pada Desember 2023. ”Ini, yang ada di sini, sudah terima BLT El Nino belum (yang sebesar) Rp 400.000? Belum? Tunggu saja, bulan ini akan diterima,” katanya.
Kepala Negara mengingatkan beberapa hal yang masih harus diselesaikan, salah satunya data penerima. Bupati Nagekeo pun dimintanya agar segera menyelesaikan hal tersebut.
”Ini yang baru, ya? Ada yang baru, ada yang lama. Nanti saya bicarakan dulu. Nanti biar Pak Bupati saja yang ngurus. (Hal) Yang paling penting berasnya Desember sudah diterima. Nanti di Januari, Februari, Maret diterima lagi, ya,” katanya.
(Hal) Yang paling penting berasnya Desember sudah diterima. Nanti di Januari, Februari, Maret diterima lagi, ya.
Setelah membagikan bantuan beras, Presiden Jokowi menuju gudang penyimpanan beras untuk mengecek dan memastikan stok beras Kabupaten Nagekeo. Turut mendampingi Presiden dalam kegiatan tersebut, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Penjabat Gubernur NTT Ayodhia Kalake, dan Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do.