Jalur Rel di Banyumas Tertutup Longsor, Perjalanan Kereta Terganggu
Curah hujan tinggi memicu longsor di Banyumas. Material longsor menutupi rel dan menyebabkan perjalanan kereta api lumpuh.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Tebing dengan ketinggian sekitar 30 meter longsor di Desa Gununglurah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin (4/12/2023). Material yang longsor menutupi rel di bawahnya dan menyebabkan perjalanan kereta api di jalur tersebut terhenti total. Sejumlah perjalanan kereta dialihkan.
”Jumat (1/12/2023) malam sudah ada longsor dan sedang ditangani secara manual. Namun, Senin pukul 04.30 ada longsor susulan di sisi timurnya yang lebih besar,” kata Sayono (60) warga Grumbul Bojong, Desa Gununglurah, Senin.
Sayono mengatakan, warga setempat sudah banyak yang bangun dan beraktivitas saat kejadian. Meskipun berjarak sekitar 500 meter dari permukiman penduduk, suara gemuruh terdengar warga.
”Terdengar gemuruh pada Senin pagi. Ini hujan semalaman tidak berhenti,” tuturnya.
Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto Feni Novida Saragih mengatakan, PT KAI Daop 5 Purwokerto menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan pelanggan karena adanya jalur rel yang terdampak longsor akibat curah hujan tinggi di Kilometer 340+100 antara Stasiun Karanggandul dan Karangsari pada Senin dini hari.
Demi keselamatan dan penanganan jalur hilir dan hulu yang terdampak, perjalanan kereta dialihkan memutar.
Feni mengatakan, pada Senin pukul 00.58, jalur hilir terdampak tebing longsor karena curah hujan tinggi. Tim Gabungan KAI Daop 5 Purwokerto langsung melakukan penanganan dan jalur hulu tetap dapat dilalui sehingga perjalanan KA dialihkan menjadi satu jalur melalui hulu dan KA tetap berjalan.
Kemudian, pukul 04.27, petugas lapangan KAI melaporkan bahwa kembali terjadi longsoran sehingga dua jalur, yakni hilir dan hulu, terdampak longsoran dan untuk sementara waktu belum dapat dilalui.
”Demi keselamatan dan penanganan jalur hilir dan hulu yang terdampak, perjalanan kereta dialihkan memutar,” kata Feni.
Menurut Feni, hingga Senin pagi, KA yang terdampak yakni KA Bima (59) relasi Surabaya Gubeng-Gambir dengan kelambatan 19 menit.
Di lokasi longsor, sejumlah petugas masih mengamati kondisi tebing. Longsor dari tebing ini juga menggerus tanah dan membuat sebuah menara SUTET menggantung hampir ambruk. Ketebalan timbunan longsoran yang menutupi rel berkisar 1 meter dan lebar tutupan berkisar 10 meter.