Rel Ambles di Cilacap, Perjalanan Kereta Terganggu
Hujan lebat semalaman menyebabkan tiga titik rel ambles di Cilacap. Delapan perjalanan kereta api terganggu.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
CILACAP, KOMPAS — Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi pada Jumat (7/10/2022) sore hingga Sabtu (8/10/2022) pagi mengakibatkan jalur kereta api di petak jalan antara Jeruklegi-Kawunganten dan Sikampuh-Maos, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, ambles di tiga titik pada Sabtu pukul 00.50. Delapan perjalanan kereta api pun terganggu.
”Berawal dari laporan yang kami terima dari awak sarana KA Kahuripan tujuan Kiaracondong, keretanya terasa ada goyangan keras di Km 367+6/7 dengan kecepatan 70 km per jam. Goyangan keras ini diakibatkan ada ablesan tanah sepanjang 15 meter di lokasi tersebut,” kata Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 5 Purwokerto Krisbiyantoro, Sabtu.
Krisbiyantoro menyebutkan, titik yang mengalami penurunan tanah ada di petak Jeruklegi-Kawunganten Km 367+6/7, Km 372+400, dan Km 392+8/7 petak jalan Sikampuh-Maos. ”Petugas jalan rel segera mendistribusikan material dan tenaga ke lokasi amblesan. Taksiran (selesai pekerjaan) diperkirakan sampai dengan pukul 09.30,” katanya.
Krisbiyantoro menyampaikan, jalan darat di wilayah tersebut juga tergenang air hingga banjir sehingga akses di wilayah Jeruklegi-Kawunganten sementara terhenti. Akibatnya, ada delapan kereta api yang terganggu perjalanannya, yaitu Kereta Api Mutiara Selatan berhenti di Stasiun Kawunganten sementara terlambat 378 menit, Turangga berhenti di Stasiun Jeruklegi sementara terlambat 373 menit, Parcel Selatan berhenti di Stasiun Gandrungmangu sementara terlambat 329 menit, Malabar berhenti di Stasiun Lebeng sementara terlambat 309 menit, dan Kutojaya Selatan di Stasiun Gandrungmau terlambat 281 menit.
Selain itu, Mutiara Selatan (KA131) terlambat 324 menit, KA Parcel Selatan (KA299C) terlambat 199 menit, dan KA Kahuripan terlambat 217 menit.
Atas peristiwa ini, lanjut Krisbiyantoro, PT KAI Daop 5 Purwokerto memohon maaf. ”Kami merencanakan alternatif pengalihan dengan moda lain (overstappen), yakni dengan menggunakan bus, sambil menunggu perbaikan jalur KA yang saat ini sedang dikerjakan,” tuturnya.
Dihubungi terpisah, Camat Kawunganten Muji Utomo mengatakan, banjir di wilayahnya masih dalam pendataan. ”Untuk pastinya masih kami data karena kondisi air cenderung naik. Warga yang rumahnya tergenang atau kritis karena dekat sungai sudah dievakuasi dan dapur umum telah diaktifkan,” kata Muji.